Paus Fransiskus Ajak Umat Wujudkan Kehidupan Seperti Prinsip Tradisional Pancasila
Paus menginginkan seluruh perwakilan umat Katolik yang hadir dalam pertemuan tersebut untuk tidak membeda-bedakan antara satu sama lain.
Pemimpin umat Katolik dunia yang juga Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus mengajak semua umat Katolik di Indonesia untuk hidup sama rasa tanpa perbedaan sebagaimana yang diajarkan oleh Pancasila.
Paus menilai hakikat kehidupan yang diajarkan oleh Pancasila senada dengan tema kunjungan apostolik yang dilakukannya pada kali ini, yakni Iman, Persaudaraan dan Bela Rasa.
- Kunjungan Paus Fransiskus Dinilai Penuh Makna Perkuat Kerukunan Antar-Umat Beragama
- Penampakan Prangko Seri Khusus Sambut Paus Fransiskus ke RI
- Paus Fransiskus Ingatkan Jangan Sombong dengan Kekayaan Dimiliki Indonesia, Jadikan Pengingat kepada Tuhan
- Cerita Sekjen NasDem Hermawi soal Paus Fransiskus Tertarik dengan Ideologi Pancasila
"Saya pikir tiga keutamaan ini mengungkapkan hal baik dalam perjalanan gereja dan karakter bangsa yang memiliki berbagai etnik dan budaya yang berbeda. Pada saat yang sama, hal ini dicirikan dalam perkumpulan untuk mewujudkan kehidupan yang sama, satu, dan damai seperti prinsip tradisional Pancasila," katanya, Rabu (4/9).
Paus menginginkan seluruh perwakilan umat Katolik yang hadir dalam pertemuan tersebut untuk tidak membeda-bedakan antara satu sama lain, baik pintar maupun awam, juga besar ataupun kecil.
Hal tersebut, ungkapnya, merupakan bagian dari tanggungjawabnya dalam menumbuhkembangkan gereja Katolik di seluruh dunia.
"Saya ingin menyapa semua yang hadir di sini. Terima kasih kepada Konferensi Waligereja Indonesia atas sambutannya," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Mantan Uskup Agung Buenos Aires itu mengunjungi Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga, Jakarta pada pukul 16.30 guna bertemu para uskup, imam, diakon, biarawan, biarawati, seminaris, dan katekis, untuk kemudian bertemu kaum muda dari Scholas Occurantes berkesempatan berjumpa Paus Fransiskus di Youth Center Graha Pemuda Senayan pada pukul 17.35 WIB.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia ini merupakan ketiga kalinya, setelah Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan kunjungan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989.
Paus Fransiskus melakukan perjalanan apostolik ke kawasan Asia-Pasifik selama 3-13 September 2024, untuk mengunjungi empat negara, yakni Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.
Perjalanan selama 11 hari itu akan menjadi lawatan paling lama Bapa Suci berusia 87 tahun tersebut, sejak 11 tahun kepemimpinan atas Tahta Suci Vatikan.