Hidup Sederhana, Segini Kekayaan Paus Fransiskus
Kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia sangat dinantikan umat katolik.
Kamis (5/9) sore, Paus Fransiskus memimpin misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Puluhan ribu umat katolik memadati misa ini.
Kunjungan apostolik Paus ke Indonesia sangat dinantikan umat katolik. Sebagai pemimpin gereja katolik sedunia, sosok Paus Fransiskus dikagumi para umat.
Sebagai seorang Jesuit, Paus Fransiskus sudah dikenal dengan filosofi hidup sederhana sebelum menjabat sebagai paus.
Pada tahun 2001, Vatikan mengonfirmasi Paus selalu setia pada prinsip-prinsip Jesuit yang menekankan kehidupan yang sederhana dan pelayanan.
Meskipun laporan menunjukkan kekayaan bersihnya sekitar USD16 juta atau Rp248 miliar, angka tersebut lebih mencerminkan aset Gereja Katolik ketimbang kepentingan pribadi Paus Fransiskus.
Gaya hidup sederhana dan fokusnya pada pelayanan serta reformasi dalam Gereja Katolik menjadi ciri khas kepemimpinannya.
Paus Fransiskus lebih memilih tinggal di tempat tinggal yang sederhana di Vatikan dan menghindari kemewahan yang biasanya menyertai posisi kepausan.
Dalam setiap tindakan dan keputusan, Paus Fransiskus menekankan nilai-nilai kerendahan hati dan dedikasi terhadap pelayanan masyarakat.
Gaji Paus Fransiskus
Paus Fransiskus memiliki nama lengkap Jorge Mario Bergoglio di Buenos Aires, Argentina, pada 17 Desember 1936. Beliau dikenal dengan pendekatan sederhana dan penuh empati dalam kepemimpinannya.
Sejak dilantik pada Maret 2013 menggantikan Paus Benediktus XVI, Paus Fransiskus telah menjadi paus pertama dari Benua Amerika dan seorang tokoh yang menonjol karena dedikasinya terhadap kaum miskin dan pandangannya yang progresif.
Melansir dari berbagai sumber, meskipun memimpin salah satu lembaga terbesar dan terkaya di dunia, kekayaan bersih Paus Fransiskus tidak sebesar yang banyak diperkirakan.
Berbeda dengan paus-paus sebelumnya yang sering kali mengumpulkan kekayaan materi, Paus Fransiskus memilih untuk hidup dengan cara yang jauh lebih sederhana.
Ia menolak upah bulanan sebesar USD32.000 atau RRp357 juta (kurs Rp15.548) yang biasanya diterima paus, dan memilih untuk menyumbangkannya ke gereja, mendanai yayasan, atau memberikannya kepada keluarga dan amal.