Perancang Mode Puji Jubah Serba Putih Paus Fransiskus, Sederhana dan Penuh Makna
Gaya berpakaian Paus Fransiskus banjir pujian dari banyak pihak.
Gaya berpakaian Paus Fransiskus banjir pujian dari banyak pihak. Paus mengenakan baju serba putih yang terlihat sangat sederhana. Paus mengenakan soutane atau cassock, yaitu jubah panjang dengan berbagai aksesori seperti Mozzetta (jubah putih) dan Oversleeves.
Pemimpin tertinggi umat Katolik dunia itu juga menambahkan zucchetto, yaitu topi putih kecil berwarna putih yang selalu dia pakai. Sebagai catatan, topi putih kecil atau zuccheto ini hanya Paus yang bisa mengenakannya.
Perancang mode asal Indonesia Adrie Basuki memuji penampilan Paus Fransiskus itu. Menurutnya, gaya pakaian itu menampilkan kesederhanaan sosok Paus asal Argentina tersebut yang mencerminkan prinsip dasar fesyen, yaitu kemampuan untuk menyampaikan pesan pribadi tanpa terpengaruh opini publik.
"Penampilan Paus Fransiskus dalam kesederhanaan sesungguhnya menggambarkan bahwa dalam fesyen yang paling penting adalah bisa menggambarkan persona diri tanpa harus terpengaruh dengan opini publik," kata Adrie saat dihubungi dilansir Antara, Jumat (6/9).
Paus Fransiskus yang dikenal dengan penampilannya yang sederhana, namun penuh makna tengah melakukan perjalanan apostolik pada 3-6 September di Indonesia.
Selama kedatangannya ke Indonesia, Paus Fransiskus menunjukkan bahwa fesyen sejati tidak melulu tentang tren, melainkan sesuatu yang menggambarkan kepribadian dan visi hidup seseorang.
Dalam penampilannya, Paus Fransiskus tidak hanya dikenal dengan jubah putih khasnya, tetapi juga dengan aksesori yang mencerminkan kesederhanaannya.
Paus sering terlihat mengenakan jam tangan yang sederhana, yang lebih merupakan kebutuhan praktis daripada pernyataan mode. Jam tangan tersebut memiliki desain yang tidak mencolok dan fokus pada fungsi daripada estetika.
Selain itu, Paus Fransiskus juga sering terlihat mengenakan sepatu hitam yang tidak mencolok. Sepatu ini, meskipun tidak modis secara konvensional, mencerminkan dedikasinya terhadap kehidupan yang sederhana dan prinsip pelayanan.
"Karena fesyen adalah bagaimana kita membuat manusia lain juga bisa memahami visi dan misi dalam hidup kita. Sehingga, pada akhirnya kita bisa menjadi individu yang lepas dari istilah korban fesyen tetapi sebagai penikmat fesyen yang berbudaya," ungkap Adrie.
Adapun, dalam penampilan seseorang penting menjadikan busana sebagai medium untuk mengekspresikan nilai-nilai dan identitas diri secara autentik.