Pedagang Batagor Pembuat Hoaks Demo TKA di Morowali Diringkus Polisi
Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap tersangka pembuat sekaligus penyebar hoaks terkait demo tenaga kerja asing (TKA) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah yang sempat viral di media sosial.
Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap tersangka pembuat sekaligus penyebar hoaks terkait demo tenaga kerja asing (TKA) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah yang sempat viral di media sosial. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, penangkapan dilakukan setelah tim menelusuri akun Facebook tersangka.
Pelaku bernama Indrawan (23) yang merupakan pedagang batagor itu ditangkap di Bogor, Jawa Barat, Selasa (29/1) sore.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Mengapa video itu diklaim sebagai berita bohong? Penelusuran Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran dan berhasil menemukan bahwa narasi yang termuat dalam video viral tersebut adalah hoaks. Pasalnya, terdapat tulisan “Bukit Siguntang” pada bagian depan kapal laut yang disorot.
-
Kenapa Bogor disebut Kota Hujan? Karena jumlah milimeter air yang tercurah berada di atas angka 2.000, maka bisa dipastikan jika intensitas air hujan bisa terus turun sepanjang tahun. Ini yang membuat Bogor masih diselingi kondisi hujan saat musim kemarau karena jumlah kandungan air di awan yang tinggi.
-
Apa yang membuat bocah itu histeris dan melawan polisi? Bukan tanpa alasan bocah tersebut menangis histeris dan ingin memberikan perlawanan. Ternyata, dia tengah mengalami ketakutan. Sebab, sang bocah laki-laki itu diketahui bakal mengikuti acara sunatan massal yang digelar gabungan aparat setempat.
-
Bagaimana cara mengetahui berita WNA Mexico tembak polisi di Bali adalah hoaks? "Kami langsung koordinasi dengan Kabiro Kompas wilayah Bali dan Kompas tidak ada berita di Website kompastv.com untuk tangga 13 Juni 2024, redaksionalnya juga berbeda dengan Kompas TV, dan itu berita hoaks karena logo Kompas TV di palsukan oleh oknum tersebut," kata Kombes Jansen dilansir dari akun Instagram Polda Bali.
-
Apa yang dilakukan Polda Bali untuk menindaklanjuti berita hoaks tersebut? Penelusuran "Kami juga sudah berkoordinasi dengan Sibercrim Ditreskrimsus Polda Bali, untuk melacak akun tersebut," katanya.
"Setelah video viral, tim Siber melakukan patroli siber ditemukan kreator dan buzzer adalah tersangka atas nama I di Bogor. Pekerjaan pedagang batagor," ujar Dedi, Jakarta Selatan, Rabu (30/1/2019).
Dedi menjelaskan, modus operandi yang dilakukan tersangka adalah mengambil foto dan video terkait demo buruh menuntut kenaikan upah di Morowali dari Facebook. Selanjutnya, konten tersebut diunggah ulang di akun Facebooknya dengan ditambahi narasi seolah-olah ada demo TKA di Morowali.
"Hoaks di Morowali sempat viral di medsos yang isi hoaks tersebut yang melakukan unjuk rasa WNA. Padahal kita sampaikan WNA itu hanya 5 persen di situ. Sebagian besar adalah karyawan lokal yang menutut kenaikan upah," ucapnya mengungkapkan.
Dalam kasus hoaks ini, tersangka dijerat Pasal 14 ayat (2) dan/atau Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana. Saat ini, pelaku telah ditahan sambil mengikuti proses penyidikan lebih lanjut.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Mahasiswa Papua di Yogyakarta Deklarasi Pemilu Damai Tanpa Hoaks
Di Depan Jenderal TNI-Polri, Luhut Ingatkan Bahaya Hoaks
Cara Redam Narasi Kebencian & Info Hoaks yang Masif di Media Sosial
Sukseskan Pemilu, Laskar Merah Putih Siap Lawan Berita Hoax
Politisi PDIP Minta Relawan Tangkal Fitnah ke Jokowi-Ma'ruf