Pegawai KAI Tersangka Teroris, Puluhan Senjata dan Ratusan Amunisi Disita
Polisi masih mendalami asal dan rencana penggunaan senjata tersebut.
Polisi masih mendalami asal dan rencana penggunaan senjata tersebut.
Pegawai KAI Tersangka Teroris, Puluhan Senjata dan Ratusan Amunisi Disita
Detasmen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri telah melakukan penggeledahan di rumah tersangka teroris inisial DE yang diciduk di kawasan Harapan Jaya, Bekasi Utara, Senin (14/8) hari ini.
- Tiga Polisi Dikabarkan Ditangkap Diduga Pasok Senjata ke Teroris Pegawai KAI
- Geledah Ponpes Al-Zaytun, Polisi Belum Temukan Indikasi Keterkaitan Teroris
- Polisi Sebut Pegawai BUMN Tersangka Teroris Eks Anggota Mujahidin Indonesia Barat
- Diduga Hendak Tawuran, Polisi Tangkap 5 Remaja Bersenjata Tajam di Bogor
"Benar (dalam proses geledah)," kata Juru Bicara Densus 88, Kombes pol Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Senin (14/8).
Aswin membenarkan senjata api yang diamankan mencapai puluhan beserta ratusan amunisi dari berbagai jenis kaliber. Namun, ia belum bisa merincikan total pastinya senjata dan amunisi yang disita. "Penyidik sedang mendata detail jenis dan jumlah nya," ucapnya.
Sementara untuk penggunaan senjata oleh tersangka DE, masih dalam penyidikan oleh tim Densus 88. Sebab dari dokumentasi yang diterima, ada sejumlah senjata, magazine dan satu box amunisi.
Namun demikian, selain soal senjata DE juga terlibat dari berbagai aksi lainnya seperti pengumpulan dana untuk keperluan memenuhi kebutuhan kelompok terorisme.
"Pelaku diduga memiliki senjata rakitan serta terlibat dalam penggalangan dana. Pelaku menjadi admin dan pembuatan beberapa channel aplikasi Telegram yang berisikan arsip film dokumenter dan breaking news yang merupakan channel update teror global yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia,"
kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan.
Merdeka.com
Tersangka DE merupakan pegawai BUMN dari perusahaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) diduga berafiliasi kepada kelompok teroris ISIS. Dengan aktif melakukan propaganda di media sosial dengan memberikan motivasi untuk jihad melalui media sosial Facebook.
"Pelaku memposting di Facebook berupa poster digital berisikan teks pembaruan Baiat dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia kepada pemimpin Islamic State yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi," ujar Ramadhan.