Pegawai kelurahan di Bekasi kena OTT pungli, uang Rp 18 juta disita
Berdasarkan keterangan sementara, modus operandinya ialah L selaku PNS staf ekonomi pembangunan pada Kelurahan Mustikajaya meminta sejumlah uang kepada masyarakat yang sedang melakukan pengurusan akta hibah sebesar Rp 7,3 juta.
Seorang pegawai Kelurahan Mustikajaya, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, ditangkap petugas, Jumat (3/3). Dari tangan pegawai berinisial L ini, petugas menyita uang tunai Rp 18,8 juta yang diduga uang suap.
Berdasarkan data diperoleh merdeka.com, kasus itu terungkap setelah petugas Saber Pungli mendapatkan informasi akan adanya transaksi suap menyuap kepengurusan dokumen pertanahan di Kelurahan Mustikajaya, yang melibatkan pegawai di bagian ekonomi pembangunan.
Alhasil, pada Jumat sekitar pukul 10.30 WIB, petugas berjumlah 11 orang terdiri dari 5 orang perwira, dan 6 orang bintara melakukan operasi tangkap tangan di kantor kelurahan itu, dan menangkap seorang pegawai yang diduga menerima suap.
Berdasarkan keterangan sementara, modus operandinya ialah L selaku PNS staf ekonomi pembangunan pada Kelurahan Mustikajaya meminta sejumlah uang kepada masyarakat yang sedang melakukan pengurusan akta hibah sebesar Rp 7,3 juta.
Padahal, dalam ketentuan undang-undang untuk pelayanan kepada masyarakat tidak ada dikenakan biaya atau pungutan apapun. Karena itu, petugas menangkap L berikut barang bukti uang Rp 7,3 juta yang disimpan di lemari ruang kerja L.
Setelah dilakukan penggeledahan pada ruang kerja dan tas L, petugas kembali menemukan uang sebanyak Rp 11,5 juta yang disimpan pada tas warna hitam milik L. Semua uang itu didapatkan dari warga yang mengurus akta jual beli.
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Umar Surya Fana saat dikonfirmasi merdeka.com, membenarkan peristiwa tersebut. Namun, ia menolak memberikan keterangan lebih lanjut.
"Sabar ya, masih dalam pemeriksaan," kata Umar.
Dari kasus itu, polisi menyita 260 lembar uang pecahan Rp 50 ribu, 58 lembar uang pecahan Rp 100 ribu, 1 bendel akta jual beli (AJB), tas rangsel, foto copy KTP atas nama H.Ibrahim, fopy kartu keluarga atas nama H.Ibrahim, foto copy KK atas nama keluarga Iskandar Zulkarnaen, dan foto copy KTP H. Iskandar.
Baca juga:
17 Kasus pungli di Sumut terungkap, 24 tersangka & sita Rp 444 juta
Pungli AJB tanah di kecamatan, PNS Ciputat ditangkap Tim Saber
Wali Kota Airin bentuk tim berantas Pungli di Tangsel
Merasa kena pungli, guru agama mengadu ke Ombudsman
Aliran uang pungli angkot diduga mengalir ke Kadishub Depok dan LSM
Sidak Terminal Depok, tim saber pungli sita uang Rp 10,5 juta
Lakukan pungli, 3 PNS Dishub Sumut dibui 1 tahun
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Mengapa pungli di Babelan Bekasi dianggap meresahkan? Sopir dimaki sampai dipukuli jika tak diberi. Menurut sang perekam, jika sopir tidak memberi uang maka mereka akan dimaki oleh orang-orang yang meminta-minta itu.Bahkan, sopir juga beresiko dipukuli jika melawan aktivitas pungli tersebut sehingga dianggap sangat meresahkan.“Tak diberi, dimaki-maki. Ngelawan, gebukin,” katanya.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Siapa yang menjadi korban pungli di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.