Pelajar sampai PNS Purwakarta wajib pakai sarung dan peci tiap Jumat
Pelajar sampai PNS Purwakarta wajib pakai sarung dan peci tiap Jumat. Penggunaan sarung, menurut Bupati Dedi, selain sebagai gerakan kebudayaan pada zamannya, juga memiliki manfaat terutama di bidang kesehatan. Selain itu, sarung simbol persatuan bangsa, menjadi spirit perlawanan terhadap kolonialisme asing.
Ratusan santri dari sejumlah Pondok Pesantren dan Madrasah di Purwakarta, Jawa Barat merayakan Hari Santri yang dipusatkan di Taman Pasanggrahan Padjajaran alun-alun Purwakarta, hari ini. Sejumlah tokoh ulama dan ketua Majelis Ulama Purwakarta juga turut hadir, tidak terkecuali Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Dalam sambutannya, Bupati Dedi mengatakan, Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta akan memberlakukan kebijakan penggunaan sarung dan peci bagi pelajar dan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemda Purwakarta.
"Jadi setiap hari Jumat, bagi pelajar dan PNS muslim harus menggunakan sarung. Selain sarung juga harus menggunakan peci," kata Dedi.
Penggunaan sarung, menurut Dedi, selain sebagai gerakan kebudayaan pada zamannya, juga memiliki manfaat terutama di bidang kesehatan.
"Dari kesehatan sarung itu kan longgar sehingga aliran darah lancar, secara medis kalau aliran darah baik kita akan terhindar dari berbagai penyakit termasuk gangguan reproduksi. Nah untuk peci bisa juga menggunakan iket," ujar Dedi.
Selain itu, Dedi menyampaikan, jika sarung juga menjadi simbol persatuan bangsa bahwa sarung telah menjadi spirit perlawanan terhadap kolonialisme bangsa asing. Menurut dia, menggunakan sarung sama saja dengan menginternalisasi nilai-nilai nasionalisme.
"Perang melawan kolonialisme dulu itu digerakkan oleh kaum sarungan. Ini luar biasa, nasionalisme mereka tidak perlu dipertanyakan lagi. Mereka tegak menegakkan kedaulatan bangsa Indonesia," tambah Dedi.
Sementara bagi pelajar dan pegawai non muslim seperti Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu, Pemerintah Kabupaten Purwakarta mempersilakan mereka mengenakan sarung khas Indonesia atau pakaian yang melambangkan nilai spiritualitas agamanya masing-masing.
Pemberlakuan kebijakan menggunakan kain sarung setiap hari Jumat ini juga berbarengan dengan pemberlakuan kebijakan belajar Baca Tulis Alquran, Qiroah, dan Kitab Kuning dan kitab lain sesuai dengan ajaran agama yang dianut oleh pelajar Purwakarta per 1 Desember 2016 mendatang.
"Sehingga suasana santri itu tidak hanya terasa di lingkungan pesantren, tetapi di sekolah dan di perkantoran," jelas Dedi.
Dedi juga tidak lupa menyampaikan selamat Hari Santri bagi seluruh Santri di Nusantara "Selamat hari santri, santri mengaji, santri yang mampu menjaga dan mempertahankan NKRI dengan budi pekerti," pungkas Dedi.
Baca juga:
Wasekjen PBNU: Santri di pesantren tidak ada yang radikal!
Hari Santri Nasional, Jokowi akan buka Pospenas ke-7 di Banten
Hari Santri jadi semangat baru
Berharap ada perayaan di pesantren tradisional
Mengenang perjuangan para santri berjihad melawan tentara Jepang
Ponpes Ngruki, menepis stigma radikal dengan prestasi
1 Miliar selawat untuk sambut Hari Santri Nasional
-
Apa yang diharapkan dari Dana Desa di Purwakarta? “Alhamdulillah, dana desa sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Purwakarta, khususnya yang berada di desa. Ini terlihat dari jumlah Desa Mandiri di Purwakarta yang meningkat menjadi 60 desa, dari yang sebelumnya 25 desa. Capaian ini merupakan lompatan yang luar biasa bagi Purwakarta,” ucap Anne.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi merawat Sapi Bargola? Dirawat dengan Rasa Melalui pengelolaan di Peternakan Lembur Pakuan, Dedi memberikan contoh bagaimana mengelola peternakan yang baik, pertanian organik sampai pada membangun sektor perikanan yang baik di pedesaan.
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
-
Siapa Dewi Rengganis? Legenda Dewi Rengganis penjaga Gunung Argopuro Diceritakan bahwa Dewi Rengganis, putri dari Kerajaan Majapahit, diasingkan ke puncak gunung bersama enam dayangnya.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Taman Purbakala Sriwijaya diresmikan? Menghabiskan waktu pembangunan lebih kurang 4 tahun, TPKS telah diresmi beroperasi pada tahun 1990 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto.