Pembacokan Pelajar di Pomad dan Desakan Pembenahan Sistem Pendidikan di Bogor
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto berjanji mendorong evaluasi besar-besaran terhadap sekolah-sekolah menengah atas demi mencegah tindakan anarkis dari para pelajar. Menurutnya, peristiwa pembacokan di simpang Pomad, Jalan Raya Jakarta-Bogor cukup jadi yang terakhir.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto berjanji mendorong evaluasi besar-besaran terhadap sekolah-sekolah menengah atas demi mencegah tindakan anarkis dari para pelajar. Menurutnya, peristiwa pembacokan di simpang Pomad, Jalan Raya Jakarta-Bogor cukup jadi yang terakhir.
Hal itu diungkapkan Rudy pada Sabtu (11/3), usai takziah ke rumah Arya Saputra, siswa kelas X SMK Bina Warga Kota Bogor, yang tewas usai menjadi korban pembacokan pelajar lain saat menyeberang di Jalan Raya Jakarta-Bogor pada Jumat (10/3).
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kapan apel pengarahan untuk pelajar yang terlibat tawuran dilakukan? Diketahui, belakangan viral di media sosial (medsos) pelajar konvoi dengan dalih berbagi takjil di wilayah Jakarta Pusat. Pada apel pengarahan ini hadir Polda Metro Jaya, Kapolres Jakarta Pusat, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Bagaimana cara para pelaku tawuran saling menyerang? "Mereka saling tantang dan akhirnya bertemu. Mereka saling serang pakai senjata tajam jenis celurit panjang," kata Untung, Minggu (5/11).
-
Dimana Kulat Pelawan tumbuh? Kelompok jamur dengan nama lokal Kulat Pelawan ini tumbuh liar di lantai hutan kawasan Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung.
-
Kapan Pangeran Antasari wafat? Saat menjadi Sultan Banjar, Pangeran Antasari terus melanjutkan perjuangannya melawan Belanda. Di tengah perlawanan tersebut, Pangeran Antasari jatuh sakit terserang penyakit cacar dan paru-paru hingga akhirnya wafat pada 11 Oktober 1862.
"Anak-anak ini punya masa depan, dan pendidikan menjadi salah satu ikhtiar kita bersama untuk menjadikan masa depan mereka menjadi lebih baik," ujar Rudy Susmanto, usai menyempatkan diri bertakziah ke rumah duka, di Kampung Cijujung Tengah RT03/03, Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja.
Apalagi, kata Rudy, almarhum Arya Saputra dikenal sebagai sosok anak baik dan penurut. Keluarganya, sangat mendukung Arya meraih cita-cita. Siswa yang baru duduk di Kelas 10 SMK itu memilih jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) untuk meraih mimpinya menjadi seorang Insinyur.
"Tentu keluarganya sangat berduka, dan mewakili lembaga DPRD Kabupaten Bogor, Kami menyampaikan turut berduka. Semoga Arya mendapatkan tempat terbaik, dimuliakan oleh Allah SWT. Kami juga mendoakan keluarga diberi kesabaran menghadapi ujian berat ini," kata Rudy Susmanto.
Tak Ada Aksi Balas Dendam
Rudy berharap, meskipun sangat kecewa marah, peristiwa tersebut tidak berbuntut panjang dan menyisakan dendam antar teman-teman di tempat korban sekolah dengan siswa di sekolah pelaku.
Kekerasan, kata Rudy, tidak akan pernah menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah. "Anak-anak ini punya masa depan, maka kita harus memastikan pendidikan berjalan dengan baik. Jangan ada dendam dan jangan sampai ada lagi korban," kata Rudy.
Oleh karena itu, Rudy meminta agar aparat penegak hukum menangani kasus ini dengan mengedepankan rasa keadilan bagi semua pihak, terutama untuk keluarga korban. Rudy juga meminta pihak penyelenggara pendidikan melakukan evaluasi secara sungguh-sungguh agar peristiwa serupa tidak lagi terjadi.
"Dan bicara kondisi hari ini, kita jangan lagi bicara ini kewenangan provinsi, jangan bicara ini kewenangan Kabupaten, ini tanggung jawab kita bersama," katanya.
Dalam kesempatan itu, Politisi Partai Gerindra tersebut memastikan, DPRD Kabupaten Bogor akan menjaring masukan dari pihak-pihak berkompeten untuk mengevaluasi sistem atau model pendidikan yang berlangsung saat ini.
Lembaga pendidikan, kata Rudy, harus menjadi ruang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk kepribadian yang mantap, berdikari serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
"Melalui Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor masalah ini akan kita bahas secara serius dan rekomendasi-rekomendasinya akan kami sampaikan juga kepada Kementerian Pendidikan Nasional," tegas Rudy.
(mdk/gil)