Pembagian sembako di Makassar ricuh, warga rebutan antre di depan
Padahal pembagian sembako itu disaksikan oleh sejumlah pemangku jabatan.
Pembagian paket sembako yang digelar PT Pelindo IV di Pelabuhan Rakyat Paotere, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar berjalan ricuh. Pasalnya, warga yang antre tak sabar untuk mengantongi kupon pemberian panitia yang bisa ditukarkan dengan paket sembako tersebut.
Pantauan merdeka.com, seorang panitia meneriakkan kepada warga dengan pengeras suara warga yang sudah mengantongi kupon namun tidak memegang nomor antrian maka tidak mendapatkan paket.
Sontak saja hal itu membuat sejumlah warga panik sehingga, merangsek agar bisa mendapatkan barisan paling depan.
Kehadiran sejumlah pemangku jabatan, seperti Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, Pangdam VII/Wirabuana, Mayjen TNI Agus Surya Bakti dan Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Anton Charliyan tak membantu banyak untuk membuat situasi kondusif.
Direktur Utama PT Pelindo IV (Persero) Doso Agung mengatakan ada 1.000 paket sembako yang dibagi di tujuh titik di Makassar, salah satunya di pelabuhan rakyat Paotere pagi ini.
Masing-masing paket sembako terdiri dari beras, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, mentega, susu kental manis, mie instan, sirup dan biskuit. Harga pasar satu paket Rp 160.350 tapi dijadikan Rp 50.000 saja bagi warga yang mengambil kupon dengan demikian lebih hemat 60 persen subsidi dari PT Pelindo 4.
"Total paket sembako yang kita bagikan sebanyak 10.000 paket di lima kabupaten di Sulsel masing-masing Kabupaten Pangkep, Jeneponto, Bulukumba, Pinrang dan Kota Parepare," kata Doso Agung.
Adapun pasar murah bertema peduli rakyat ini atas kerjasama dengan Disperindag, BUMN, produsen dan distributor. Harga pangan yang dijual lebih murah Rp 2.500-Rp 5.000 per kilogram. Contohnya gula pasir seharga Rp 12.500 per kilogram yang harga di luar Rp 15.000 per perkilogram. Daging has sapi Rp 95.000 per kilogram yang harga di luar Rp 100.000 per kilogram.
"Saya datang di pasar murah ini khusus untuk beli gula pasir. Karena memang saya butuhkan dan harga lebih murah. Saya beli 8 kilogram," tutur Hajjah Minasa Daeng Tinja (60).