Pembelaan polisi dan klub motor soal rombongan Moge dihadang sepeda
Elanto Wijoyono menghadang pawai motor besar peserta Yogya Bike Rendezvous di Jalan Ring Road Utara.
Pegiat asal Yogyakarta, Elanto Wijoyono menghadang pawai motor besar peserta Yogya Bike Rendezvous di Jalan Ring Road Utara, Perempatan Condongcatur, Yogyakarta, Sabtu (15/8) kemarin. Elanto menghadangnya dengan menggunakan sepeda.
Pengendara sepeda tersebut menghadang pengendara Moge dan polisi karena mencoba menerobos lampu merah di perempatan Condongcatur.
Aksinya tersebut menjadi perhatian di media sosial setelah diunggah oleh salah seorang netizen. Aksi Elanto ini rupanya sudah direncanakan. Dia dan temannya, Andika sudah bersepakat untuk mencegat aksi Moge yang menerobos lampu lalu lintas.
Setelah adanya aksi tersebut, Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Komjen Pol (Purn) Nanan Sukarna dan Polisi angkat bicara mengenai kegiatan konvoi pengendara Harley Davidson di Yogyakarta yang sempat diwarnai kritik warga.
Berikut pembelaan polisi dan klub motor soal rombongan Moge dihadang sepeda yang dirangkum oleh merdeka.com:
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Kapan Agha Hovsep meninggal? Ia meninggal pada 25 Maret 1835 dan dimakamkan di puncak Bukit Johannesberg (sekarang Gunung Mlojo) di samping makam anak lelakinya, David.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Hada Kusumonegoro menikah? Tak lagi single, rupanya putri Indro Warkop ini sudah menikah lho. Ia menikah dengan pria bernama Adham ini pada tahun 2013 silam.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Pegi Setiawan ditangkap? Pegi Setiawan ditangkap petugas Polda Jabar di Bandung pada Selasa (21/5/2024) malam.
IMI sebut Elanto punya modus tertentu hadang konvoi moge
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Komjen Pol (Purn) Nanan Sukarna membeberkan, kejadian penghadangan konvoi Moge ini sudah terjadi dua kali berturut-turut dalam dua tahun ini. Tahun 2014 dan 2015 kemarin ini, penghadang konvoi dilakukan oleh orang yang sama.
"Elanto sudah dua kali melakukan, tahun kemarin dan tahun ini," kata Nanan di SCBD, Jakarta, Minggu (16/8).
Pihaknya tidak mau berburuk sangka dan menduga-duga. Tetapu, kata dia, bila dilakukan dua kali dan orang yang sama, kemungkinan besar ada motif dan tujuan tertentu.
"Mungkin ada modus (tertentu), tahun lalu juga," jelasnya.
Ketum IMI: Konvoi Moge di Yogya sudah izin dan sesuai prosedur
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Komjen Pol (Purn) Nanan Sukarna angkat bicara mengenai kegiatan konvoi pengendara Harley Davidson di Yogyakarta yang sempat diwarnai kritik warga. Menurut Nanan, konvoi di Yogyakarta sudah mengantongi izin dan prosedur yang benar.
"Kita minta Kepolisian untuk bisa mengawal kita jangan sampai lebih memperparah ribuan motor kemana-mana. Kita sudah izin Polda DIY, Jawa Tengah dan Mabes Polri, jauh-jauh hari sudah dilakukan izinnya," kata Nanan di Restoran Sarikuring, Jakarta, Minggu (16/8).
Nanan yang juga mantan Wakil Kepala Polri itu menjelaskan, bukan hanya motor gede saja yang dikawal polisi. Even-even konvoi mobil, motor biasa dan ambulans bila minta pengawalan polisi juga barang tentu akan didahulukan.
"Makanya, kita minta Kepolisian untuk ngawal, ribuan motor akan konvoi, enggak hanya moge, kalau mobil konvoi, ambulans dikawal polisi, pasti didahulukan. Itu konteksnya," jelasnya.
Nanan menceritakan, izin prosedur telah disampaikan jauh-hauh hari kepada Polda DIY. Bahkan dalam acara ini, pihaknya juga meminta kesediaan Kapolda DIY untuk melepas iring-iringan.
"Iya, jadi kita menyerahkan sepenuhnya kepada Kapolda, lampu merah berhenti, tak mungkin bapak ini ribuan," kata Nanan menceritakan perkataan Kapolda DIY.
Komjen (Purn) Nanan ancam pecat pengendara moge arogan di jalan
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Komjen Pol (Purn) Nanan Sukarna menegaskan, pihaknya akan menindak tegas anggota motor gede (Moge) bila betul-betul melanggar lalu lintas secara pribadi. Baik itu tidak memiliki surat-surat atau menyebabkan terganggunya pengendara lain.
"Kalau ada oknum kita tindak tegas, karena merusak organisasi. Seorang oknum harus mempertanggungjawabkan. Saya komit selalu, kalau tak ada suratnya silahkan ditilang," kata Nanan di SCBD, Jakarta, Minggu (16/8).
Menurut Nanan, pihaknya tergabung dalam organisasi bikers-bikers yang di dalamnya ada Moge-Moge. Terdapat AD ART yang jelas dan tegas dalam organisasinya.
"Kita tindak tegas, pecat kalau menjelekkan organisasi," tegasnya.
Polisi bantah hanya mau kawal konvoi moge & orang berduit
Saat ini netizen dihebohkan dengan aksi yang dilakukan oleh Elanto Wijoyono (32) dan rekan-rekannya yang menghentikan konvoi pengendara moge yang sedang melintas di Yogyakarta. Salah satu yang jadi sorotan adalah tindakan polisi yang mengawal rombongan tersebut.
Berikut penjelasan lengkap polisi soal pengawalan konvoi Moge di Yogya seperti dikutip dalam Facebook Divisi Humas Polri.
Demi keselamatan dan kelancaran lalu lintas di jalan raya, Polisi telah melakukan pengawalan sesuai dengan prosedur. Tahukah Mitra Humas siapa saja pengguna Jalan yang memperoleh Hak Utama untuk didahulukan menurut Pasal 134 UU RI No 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan.
"Mengenai voorijder itu, jadi pihak panitia (acara moge) sudah menghubungi kami. Mereka sudah mengantongi izin dan meminta pengawalan," kata Kabid Humas Polda DIY AKBP Any Pudjiastuti dalam perbincangan, Minggu (16/8).
Ada komentar bahwa Polisi hanya mengawal orang yang berduit saja? Itu tidak benar, seluruh masyarakat Indonesia berhak untuk mengajukan permohonan pengawalan, termasuk Mitra Humas.