Pembunuh ASN Bapenda Kota Semarang Masih Misterius, Polisi Gunakan Lie Detector
Kasus pembunuhan terhadap Paulus Iwan Boedi Prasetyo, ASN Bapenda Kota Semarang, masih misterius. Penyidik bahkan mulai menggunakan lie detector atau alat pendeteksi kebohongan untuk memeriksa saksi-saksi.
Kasus pembunuhan terhadap Paulus Iwan Boedi Prasetyo, ASN Bapenda Kota Semarang, masih misterius. Penyidik bahkan mulai menggunakan lie detector atau alat pendeteksi kebohongan untuk memeriksa saksi-saksi.
"Polrestabes sudah koordinasi dengan Labfor. Ada saksi AG yang sudah melaksanakan tes lie detector. Tapi ada berapa saksi lain yang akan menggunakan alat itu," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy, Senin (10/10).
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Apa tindakan yang dilakukan oleh pelaku utama dalam kasus pembunuhan ini? Pria di Gowa, Sulawesi Selatan, HL (60) sakit hati dan gelap mata karena istrinya Hj Nurwahidah menikah siri dengan seorang pemuda. Dia memerintahkan dua anaknya dibantu kerabatnya yang lain menghabisi Faisal Dg Rimo (22), suami baru perempuan itu.
-
Kapan pembunuhan terjadi? Korban pembunuhan dalam mobil ini sempat gegerkan warga Medan. Baru-baru ini pihak kepolisian Polrestabes Medan berhasil menangkap pelaku pembunuhan dalam mobil di Jalan Klambir V, Medan Helvetia, Kota Medan pada hari Senin (19/6).
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Kapan Rampokan Macan dilakukan? Sejarah Rampokan macan dilakukan bertepatan dengan hari raya ketupat.
Dia menyebut kasus tersebut masih didalami dan akan dilakukan gelar perkara.
"Sudah 25 saksi yang diperiksa. Masih pendalaman, nanti digelar dulu," ungkapnya.
Diketahui, kasus ini bermula saat Iwan dinyatakan hilang pada 24 Agustus 2022 sehari sebelum ia dijadwalkan memberikan keterangan di Polda Jateng terkait kasus dugaan korupsi. Pada 8 September 2024, jenazah Iwan ditemukan hangus bersama motornya di lahan kosong kawasan Marina Semarang. Namun, jenazah yang hangus 100 persen itu ditemukan tidak utuh.
Baca juga:
Bagian Tubuh Belum Ditemukan, Jenazah PNS Bappenda Semarang Diserahkan ke Keluarga
Polisi: Saksi Korupsi Terekam CCTV di Marina Semarang pada Hari Dilaporkan Hilang
Polisi Duga Penyebab Pelaku Bunuh Saksi Korupsi di Semarang Karena Masalah Lain
Fakta-Fakta Saksi Kasus Korupsi di Semarang Dihabisi Secara Sadis
Jejak Terakhir PNS Saksi Kasus Korupsi di Semarang sebelum Hilang
Mayat Terbakar Diduga PNS Bapenda, Wali Kota Semarang Minta Polisi Tangkap Pelaku