Pembunuh Bocah di Sikka Ditangkap, Pelaku Paman Korban
VV diduga dibunuh pamannya AL saat orang tua korban tidak di rumah sedang mengikuti vaksin Covid-19 di SMPN 2 Nita di Nirangkliung, Kabupaten Sikka. Sebelum ke tempat vaksin, pasutri ini menitipkan anak perempuannya Veronika Vianci berusia 8 tahun di rumah sang nenek yang juga ibu kandung ibu korban.
Polisi menangkap AL(38). Pria itu diduga sebagai pembunuh keponakannya VV (8). AL kabur setelah membunuh korban pekan lalu. Pada saat diamankan AL membawa sebilah parang.
"Sambil ikut acara pemakaman korban bocah Veronika Vianci, kami standby di rumah duka sampai pukul 22.00 wita," jelas Brigpol Yos Arnoldus Sudarso Say, Bhabinkamtibmas Desa Nirangkliung, Senin (20/12).
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
Kemudian pada Jumat (17/12) lalu, dia mendatangi pondok milik AL. Pencarian berlanjut sampai keesokan harinya meskipun hujan mengguyur.
Polisi sempat bertemu keluarga pelaku dan meminta dibuatkan upacara adat agar pelaku hadir dan mudah ditangkap polisi. Tetapi pelaku tetap bersembunyi.
Hingga akhirnya, Senin (20/12) pagi, pelaku berjalan melewati kali Bei Dogong Desa Nirangkliung. Haris, salah satu warga kemudian menelepon Brigpol Yos Arnoldus Sudarso Say dan menceritakan kejadian sehingga Brigpol Yos pun meluncur ke sekitar sungai.
Nong Bona juga memberitahukan kepada masyarakat dan Goris (sepupu kandung pelaku).
"Dilihat dari aliran air kali, kami pastikan bahwa pelaku pasti akan melewati kali watuwulang," ujar Brigpol Yos Arnoldus Sudarso Say.
Goris (sepupu kandung pelaku) sempat memanggil pelaku dan mengajak pulang. Tanpa perlawanan, Goris menangkap AL. Disusul kedatangan Brigpol Yos. Kemudian diinterogasi dan kemudian dibawa ke Polres Sikka untuk diperiksa polisi.
VV diduga dibunuh pamannya AL saat orang tua korban tidak di rumah sedang mengikuti vaksin Covid-19 di SMPN 2 Nita di Nirangkliung, Kabupaten Sikka.
Sebelum ke tempat vaksin, pasutri ini menitipkan anak perempuannya Veronika Vianci berusia 8 tahun di rumah sang nenek yang juga ibu kandung ibu korban.
Mereka menuju ke tempat vaksin. Namun saat pelaksanaan vaksin tiba-tiba gempa me guncang Sikka sehingga kegiatan vaksin dibatalkan.
Mereka dalam keadaan panik pulang ke rumah guna menemui anak perempuan mereka. Tetapi begitu tiba di rumah sang anak tidak ada bersama neneknya.
Mereka bertanya di mana anaknya. Sang nenek mengungkapkan kalau anak mereka ada di kebun bersama sang paman.
Ayah korban yang kuatir kemudian bergegas ke kebun guna menjemput anaknya tapi tidak ada di kebun.
Sang ayah pun bertambah panik lalu terus mencari. Menjelang sore sang ayah melapor ke Ketua RT dan Hansip guna mencari anaknya.
Alhasil, sang ayah dan warga menemukan ada titik darah di tempat pencarian.
Begitu ditelusuri titik darah itu ternyata ada sosok anak perempuan yang dicari dalam keadaan sudah tewas dikubur dan ditindih dengan batu.
Warga pun membongkar kuburan itu. Benar yang dikubur perempuan yang dicari.
Kasus ini dilaporkan, Selasa,14 Desember 2021 pukul 17.40 wita ke Kantor Kepolisian Sektor Nita oleh Petrus Bruno Bajo, warga Dusun Bao Loran, Desa Nita, Kecamatan Nita. Petrus melaporkan penemuan mayat perempuan diduga korban pembunuhan.
Baca juga:
Polisi Tangkap Pembunuh Pengemudi Ojek Online di Kemayoran, Ini Motifnya
Kasus Mayat Wanita Terbungkus Jas Hujan di Aceh, Pembunuh adalah Mantan Suami
Mayat Terbungkus Plastik Jas Hujan di Aceh Seorang IRT, Pembunuh Ditangkap
AS Rilis Dokumen Rahasia Ribuan Halaman Soal Pembunuhan John F Kennedy
Tagih Sisa Gaji, Dua Buruh di Makassar Tikam Mandor hingga Tewas
Sakit Hati, Pria di Makassar Ajak Tiga Teman Habisi Pelaku Perundungan