Pembunuhan sekretaris bos XL merembet ke persoalan besan dan mantu
"Saya ikhlas, Rian punya mobil, sertifikat rumah, punya anak saya dirampas semua," kata ibunda Rian.
Kasus pembunuhan mantan asisten bos XL, Hayriantira alias Rian merembet ke persoalan keluarga. Ibu Rian, Rukmila mengaku kerap dilakukan tak enak oleh keluarga suami Rian, Dian Wijaya saat masih menjalin bahtera rumah tangga bersama.
Rukmila mengaku sering dikucilkan oleh keluarga Dian yang tak lain adalah menantunya sendiri. Rukmila mengatakan, status sosial yang menjadi faktor keluarga Rian sering dikucilkan bahkan dimusuhi keluarga besannya itu.
"Kalau saya datang ke Depok untuk jenguk Rian, pasti bapak Dian yakni Eka sering menyindir saya. Dia bilang ke Rian suruh saja ibumu pulang ke kampung," kata Rukmila dalam konferensi pers di Cikini, Jakarta, Kamis (10/9).
Rukmila juga mengatakan, dirinya merasa sedih diperlakukan seperti itu dan kerap kali merasa sakit hati. "Biar saja kaku Rian dipojokkan, saya enggak mau balik menjelekkan menantu saya, dosa itu," sambungnya.
Rukmila berjanji tidak akan memojokkan menantunya dan ikhlas terhadap semua perlakuan tidak mengenakan yang dilakukan keluarga Dian.
"Saya ikhlas, Rian punya mobil, sertifikat rumah, punya anak saya dirampas semua. Tidak apa-apa saya ikhlas, saya hanya ingin Rian bisa diterima di sisi Allah saja," tutup Rukmila.
Baca juga:
Sebelum dibunuh sekretaris bos XL terima SMS ancaman, ini bunyinya
Pembunuhan sekretaris bos XL, keluarga bentuk tim bantu penyidikan
Sabtu besok, polisi periksa mantan suami sekretaris bos XL
Usut kasus tewasnya sekretaris bos XL, eks suami Rian akan diperiksa
Kasus pembunuhan Rian, polisi jangan terkecoh pengakuan Andy
Fakta baru, diduga rebutan proyek XL jadi latar pembunuhan Rian
Polisi cari bukti keterlibatan pihak lain dalam pembunuhan Rian
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Apa saja dampak buruk duduk terlalu lama? Salah satu masalah kesehatan yang sering muncul akibat kelamaan duduk adalah encok pada pinggang. Selain itu, ada beberapa dampak negatif lainnya yang juga dapat ditimbulkan. Mau tahu apa saja itu? 1. Penurunan Sirkulasi Darah Salah satu dampak buruk lainnya dari duduk terlalu lama adalah penurunan sirkulasi darah, terutama di area kaki dan pinggul. Ketika duduk dalam waktu yang lama, aliran darah ke kaki dan bagian tubuh lainnya bisa terhambat. Hal ini bisa menyebabkan pembengkakan, nyeri, bahkan meningkatkan risiko terbentuknya gumpalan darah (trombosis vena dalam). Inilah mengapa, orang yang yang kurang bergerak kerap mengalami rasa kebas dan kram. 2. Kenaikan Berat Badan Duduk terlalu lama juga bisa menyebabkan penurunan pembakaran kalori harian. Tubuh yang jarang bergerak cenderung menyimpan lebih banyak lemak, sehingga berpotensi meningkatkan berat badan. Kenaikan berat badan yang berlebihan bisa memperburuk kesehatan, termasuk meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan berbagai kondisi metabolik lainnya. 3. Gangguan Postur Tubuh Duduk dengan postur yang nggak tepat dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan gangguan postur tubuh. Kebiasaan seperti membungkuk atau mencondongkan tubuh ke depan saat bekerja di depan komputer dapat menyebabkan pembentukan postur tubuh yang buruk. Hal ini dapat menyebabkan nyeri leher, bahu kaku, dan punggung bungkuk, yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas hidup sehari-hari.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Apa yang dirusak oleh pelaku? Partai Amanat Nasional (PAN) mencatat ada 24 APK berupa baliho dan spanduk calegnya yang dirusak.
-
Kapan pesan tersebut ditulis? "Catatan di kertas itu ditandatangani dan ditulis tanggalnya oleh dua pekerja laki-laki: \"James Ritchie dan John Grieve membangun lantai ini, tapi mereka tidak minum wiskinya. 6 Oktober 1887.\"Siapa pun yang menemukan botol ini boleh menganggap abu kami bertebaran di sepanjang jalan."