Pemerintah diminta utamakan keselamatan WNI yang diculik Abu Sayyaf
"Harus diupayakan dulu membebaskan tawanan tanpa tebusan," kata Zainudin.
Anggota Komisi I DPR Zainudin Amali menilai, pemerintah harus upayakan membebaskan 10 WNI awak kapal pandhu brahma 12 yang dikabarkan disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di perairan Filipina tanpa uang tebusan. Sayyaf memang meminta tebusan sebanyak 50 juta peso atau sekitar Rp 14,3 miliar.
"Harus diupayakan dulu membebaskan tawanan tanpa tebusan," kata Zainudin saat dihubungi, Selasa (29/3).
Ketua DPP Golkar hasil Munas Riau ini berharap, Presiden Jokowi segera memberikan sikap tegas. Sebab, kewajiban pemerintah melindungi warga negaranya.
"Pemerintah Indonesia harus bersikap tegas terhadap siapa pun yang mengganggu warga negaranya, itu jelas dalam UUD 45 kita. Negara berkewajiban melindungi segenap tumpah darah Indonesia, termasuk di dalamnya warga negaranya," ujarnya.
Namun Zainudin menganggap, pemerintah sudah memiliki pengalaman terkait pembebasan sandera. Sebab, sudah beberapa kali WNI berhasil dibebaskan.
"Saya kira Pemerintah sudah berpengalaman menangani hal seperti ini, beberapa tahun lalu juga kan pernah ada kejadian seperti ini di Perairan Timur Tengah sana," tuturnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Indonesia membenarkan adanya 10 Warga Negara Indonesia (WNI) disandera oleh kelompok Abu Sayyaf. 10 WNI tersebut disandera bersama 7 ribu ton batu bara.
"Pada hari Senin, 28 Maret 2016, Kemlu menerima informasi awal dari sejumlah pihak mengenai adanya 2 kapal berbendera Indonesia yang dibajak dan 10 WNI awak kapal yang disandera di perairan Filipina. Benar bahwa telah terjadi pembajakan terhadap kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 yang membawa 10 orang awak kapal berkewarganegaraan Indonesia," kata juru bicara Kemlu Arrmanatha Nasir kepada merdeka.com.
Baca juga:
10 Pelaut Indonesia diculik kelompok garis keras Filipina
Pembajak kapal Indonesia di Filipina minta tebusan uang
BIN diminta bantu lepaskan 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf
10 WNI disandera, Ketua DPR sebut RI punya pengalaman operasi Woyla
TNI & Polri dikerahkan tangkap kelompok Abu Sayyaf penyandera 10 WNI
Ketua DPR soal WNI disandera: Masa negara takut pada terorisme?
-
Apa yang terjadi pada pemobil wanita di Jakarta Selatan? Sebuah video memperlihatkan seorang wanita dibuntuti oleh rombongan begal. Kejadian tersebut terjadi di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.Wanita berkerudung yang baru saja keluar dari minimarket diikuti oleh pemotor yang berusaha untuk menghentikan mobilnya.
-
Kapan Putri Gading meninggal? Kerangka ini ditemukan di Sevilla, Spanyol. Kerangka manusia berusia 5.000 tahun ditemukan di Sevilla, Spanyol.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Kapan Fajar meninggal? Kejadian tersebut bermula saat ada salah satu teman Fajar yang ingat bahwa Fajar sedang berulang tahun. Setelah itu, mereka berinisiatif untuk merencanakan sebuah kejutan untuk merayakan ultah Fajar.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.