Pemimpin-pemimpin ini terekam kamera saat luapkan kemarahannya
Mulai dari Presiden SBY hingga Ahok pernah dibuat kesal oleh anak buah.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memarahi seseorang yang hadir dalam rapat pembekalan konsolidasi pemerintah daerah di Gedung Lemhannas Jakarta pada 2008 silam. SBY memarahi orang tersebut karena kedapatan tertidur saat dirinya menyampaikan pidato.
"Bangunkan yang tidur itu. Kalau mau tidur, silakan di luar," kata Presiden SBY dengan nada kesal.
Tidak cuma SBY, Basuki Tjahaja Purnama yang masih duduk sebagai Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja (Ahok) Purnama naik pitam begitu mengetahui hasil rapatnya dengan perwakilan buruh di Balai Kota DKI tidak diketik. Dia kesal karena notulen masih mencatat hasil rapat di atas kertas.
Mantan Bupati Belitung Timur itu kesal karena anggaran pengadaan laptop yang mencapai miliaran, sementara anak buahnya bekerja masih menggunakan pena dan kertas. "Saya tidak mau notulensi pakai tangan, kasih dua orang buat (ketik notulensi) gantian," ujar Ahok dengan nada tinggi.
SBY dan Ahok merupakan sebagian pejabat yang kedapatan marah saat menjalankan tugasnya. Berikut di antaranya.
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Kapan Ganjar Pranowo menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah? Sosok Ganjar Pranowo tentunya sudah tak asing lagi bagi khalayak publik. Ya, dirinya merupakan seorang pejabat hebat. Dikethaui, Ganjar merupakan seorang politisi mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode sejak 23 Agustus 2013 – 5 September 2023.
-
Apa tanggapan Habiburokhman mengenai dukungan Ahok terhadap Ganjar? Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Habiburokhman menilai dukungan Ahok terhadap Ganjar terlalu kecil dan tidak mempengaruhi suara. "Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali," ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Siapa yang diumumkan sebagai calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Kapan Tjokropranolo menjadi Gubernur DKI Jakarta? Hingga pada tahun 1977, ia dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 1977-1982.
SBY marahi bupati yang tertidur saat rapat
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memarahi mereka yang tidak menyimak pidatonya. Hal itu dilakukannya saat memberikan sambutan dalam acara pembekalan konsolidasi pemerintah daerah di Gedung Lemhannas Jakarta. Bahkan SBY sampai mengetok podium. Peristiwa itu terjadi pada tahun 2008.
SBY marah lantaran ada peserta pembekalan yang tidur. "Bangunkan yang tidur itu. Kalau mau tidur, silakan di luar," kata Presiden SBY dengan nada kesal.
Mendengar teguran SBY itu, secara spontan puluhan pimpinan DPRD dan Bupati serta Wali kota langsung kaget. Bahkan, yang tertidur langsung bangun.
Presiden kesal lantaran yang dia sampaikan sangat penting. Soal rakyat. "Seharusnya merasa berdosa pada rakyat. Saat kita bicarakan masalah rakyat kok malah tidur," ujar Presiden SBY.
Ahok marahi notulen yang menulis di atas kertas
Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja (Ahok) Purnama naik pitam begitu mengetahui hasil rapatnya dengan perwakilan buruh di Balai Kota DKI tidak diketik. Seorang PNS muda yang menjadi sasaran kemarahan Ahok hanya menulis notulensi di secarik kertas.
"Kampungan banget itu, pakai BlackBerry, laptop anggarannya miliaran, mana tukang ketiknya itu?" sergah Ahok melihat laptop di depan PNS muda itu masih tertutup, saat rapat segera berakhir, Rabu (24/10).
Karena melihat PNS muda itu hanya sibuk dengan alat tulis dan secarik kertas, Ahok pun semakin emosi.
"Lu orang paling hebat, ada laptop di depan mata, tapi tulis tangan. Cari sekretaris yang bisa ketik sepuluh jari. Saya tidak mau notulensi pakai tangan, kasih dua orang buat (ketik notulensi) gantian," ujar Ahok dengan nada tinggi.
Ganjar Pranowo ngamuk saat menemukan pungli saat inspeksi mendadak
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo tiba-tiba menjadi sorotan publik. Banyak yang memberikan decak kagum kepada Ganjar lantaran dirinya sempat ngamuk saat melakukan sidak pada Minggu (27/4) lalu.
Ganjar murka karena menemukan praktik pungli saat melakukan inspeksi mendadak di jembatan timbang di Subah, Kabupaten Batang.
Menurut Ganjar, sidak yang dilakukan dirinya itu dilatarbelakangi banyaknya komplain masyarakat yang diterimanya terkait dengan praktik pungli di jembatan timbang. Dia memergoki seorang kernet truk yang kelebihan muatan meletakkan uang di meja petugas jembatan timbang Subah tanpa meminta kuitansi. Politisi PDIP itu pun semakin emosi ketika menemukan amplop berisi uang di dalam laci meja petugas.
"Saya melihat langsung, beberapa kernet memberikan uang Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu atau di bawah denda resmi tertinggi sebesar Rp 60 ribu kepada oknum Dishub di jembatan timbang karena muatannya melebihi batas tonase," kata dia.
Dalam video yang kemudian diunggah ke YouTube, tampak politikus PDIP ini mengamuk sambil memukul meja petugas jembatan timbang. Laci di setiap meja diperiksa satu-satu. Di salah satu meja, Ganjar menemukan sejumlah uang 'setoran' sopir truk.
Pangdam I Bukit Barisan kesal dan sebut setan pengunjuk rasa
Amarah Pangdam I Bukit Barisan Mayor Jenderal Edy Rahmayadi tidak dapat dibendung saat menghadapi penggarap lahan yang melakukan unjuk rasa di depan DPRD Sumatera Utara. Warga mengklaim tanah yang ditempati TNI milik mereka.
Seperti dilansir Metro TV, Jumat (17/4), dalam rekaman tersebut tampak Mayjen Edy Rahmayadi mencengkram baju dua pengunjuk rasa. Kepada salah satu dari pengunjuk rasa, dia melontarkan kata 'setan'.
"Kamu warga mana?" tanya Mayjen Edy Rahmayadi.
"Warga Ramunia," jawab salah seorang pengunjuk rasa.
"Rumahmu di mana? Turunkan tanganmu (posisi sedang bersedekap), setan," kata Mayjen Edy Rahmayadi.
Kepada pengunjuk rasa, Mayjen Edy Rahmayadi yang didampingi Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Kapolda Irjen Eko Hadi Sutedjo dan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin meminta pengunjuk rasa untuk menyerahkan surat tanah sebagai bukti kepemilikan lahan yang mereka perjuangkan di Desa Ramunia.