Pemkab Gowa Tanggung Biaya Pengobatan Anak Korban Kekerasan Orang Tua
Seluruh biaya operasi mata hingga perawatan korban di rumah sakit akan ditanggung pemda setempat. Begitu pun Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) setempat siap mendampingi untuk perbaikan mental korban sampai pulih.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa, Sulawesi Selatan memberikan perhatian khusus dan siap membiayai seluruh biaya pengobatan bocah perempuan berinisial AP berusia enam tahun, korban kekerasan keluarganya yang diduga menuntut ilmu pesugihan hingga nyaris mengalami kebutaan.
"Kami atas nama pemerintah daerah sangat prihatin dengan kejadian yang luar biasa ini. Kejadian itu, karena dilakukan oleh orangtua sendiri dengan tega," ujar Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni, di RSUD Syekh Yusuf Gowa, Senin (6/9).
-
Apa saja gejala gondongan pada anak? Gejala gondongan pada anak biasanya muncul 12-25 hari setelah terinfeksi virus. Gejala utama adalah pembengkakan kelenjar ludah di bawah telinga, yang bisa terjadi pada satu atau kedua sisi wajah. Gejala lain yang bisa timbul adalah:Demam hingga 39°CNyeri saat mengunyah atau menelan makananMulut keringSakit kepalaNyeri sendiNyeri perutMudah lelahHilang nafsu makan
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Bagaimana cara gondongan menyebar pada anak? Cara penularan gondongan pada anak juga tidak berbeda, yaitu melalui kontak dengan cairan dari mulut, hidung, atau tenggorokan saat anak yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Virus ini juga bisa hidup di permukaan seperti gagang pintu, peralatan makan, dan gelas minum yang kemudian disentuh oleh orang lain.
-
Apa saja tipe gangguan kecemasan pada anak? Mengutip situs Anxiety and Depression Association of America, terdapat beberapa tipe gangguan kecemasan pada anak, antara lain: Gangguan Kecemasan Umum Tipe gangguan kecemasan pada anak yang pertama disebut kecemasan umum atau Generalized Anxiety Disorder (GAD). Ketika gangguan kecemasan pada anak ini terjadi, ia akan merasakan kekhawatiran secara berlebih pada semua hal. Gangguan kecemasan pada anak tipe ini akan membuat pribadi anak menjadi terlalu perfeksionis terhadap berbagai hal. Jika terus berlanjut hingga lebih dari 6 bulan, gangguan kecemasan pada anak akan membuatnya memaksakan diri mencapai semua hal dengan sempurna dan merasa ketakutan atas kesalahan sekecil apapun. Gangguan Kepanikan Tipe gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah gangguan kepanikan atau panic disorder.Pada umumnya, dokter atau psikiater akan melakukan pemeriksaan tipe gangguan kecemasan pada anak apabila ia sudah mengalami minimal dua kali serangan panik secara tiba-tiba tanpa adanya alasan yang jelas.(Foto : istockphoto.com) Kecemasan saat Berpisah Gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah Separation Anxiety Disorder (SAD). Kondisi kecemasan ini biasanya dimulai ketika anak berusia 18 bulan hingga 3 tahun. Diperlukan penanganan yang lebih serius jika terus mengalami gangguan kecemasan pada anak karena hal ini dapat menghambat potensi anak untuk berkembang dan hidup mandiri dengan dirinya sendiri. Kecemasan Sosial Tipe gangguan kecemasan pada anak yang keempat disebut kecemasan sosial atau social anxiety atau fobia sosial. Kondisi ini mengakibatkan anak akan merasa ketakutan ketika diminta berinteraksi dengan dunia sosial. (Foto : istockphoto.com) Selective Mutism Ketika anak secara tiba-tiba menjadi diam membisu apabila ia merasa ketakutan dan panik, ini dapat dikategorikan sebagai gangguan kecemasan pada anak tipe Selective Mutism. Anak yang mengalami gangguan kecemasan ini akan diam, tidak bergerak, tidak berekspresi, menghindari kontak mata, dan menundukkan kepalanya ketika menghadapi situasi yang menegangkan baginya. Fobia Fobia merupakan kondisi ketakutan secara berlebihan terhadap suatu hal. Gangguan kecemasan pada anak yang satu ini dapat menyerang anak apabila ia dihadapkan pada suatu hal yang membuatnya gelisah, menangis, tantrum, rewel, sakit kepala, atau bahkan sakit perut.(Foto : istockphoto.com) Obsessive-compulsive Disorder (OCD) OCD juga termasuk ke dalam tipe gangguan kecemasan pada anak. Kondisi ini biasanya lebih banyak dialami oleh anak pada usia 8 hingga 12 tahun. Anak yang mengalami gangguan kecemasan satu ini akan terobsesi pada suatu hal yang tidak wajar, terutama pada keteraturan dan pengulangan.(Foto : istockphoto.com) Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) Tipe gangguan kecemasan pada anak yang terakhir adalah Post-traumatic Stress Disorder atau biasa disebut dengan trauma. Merasa takut atau sedih akan sesuatu hal yang emosional memanglah wajar. Namun, sejumlah anak mungkin akan mengalami trauma jika situasi tersebut sangat mengerikan atau mencekam. Gangguan kecemasan pada anak ini akan mengubah karakter anak secara keseluruhan dan sangat diperlukan penanganan secara khusus agar mental anak membaik.
-
Bagaimana gegar otak terjadi pada anak? Gegar otak terjadi ketika kepala mengalami benturan atau goncangan yang keras, menyebabkan gangguan pada fungsi otak sementara.
-
Bagaimana cara mengatasi gangguan kecemasan pada anak? Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan pada Anak 1. Berikan Perhatian PenuhApabila terdapat tanda-tanda gangguan kecemasan pada anak, berikan perhatian penuh padanya karena ia sangat membutuhkan perhatian ekstra terutama pada apa yang ia rasakan. 2. Tetap Tenang Ketika gangguan kecemasan pada anak terjadi, orang tua atau pun kerabat yang ada di sekitarnya haruslah tetap tenang.(Foto : istockphoto.com) 3. Berikan Pujian Selalu berikan apresiasi atau apapun usaha yang telah anak lakukan. Hal itu akan membantunya untuk perlahan bangkit dari gangguan kecemasan pada anak.(Foto : istockphoto.com) 4. Tidak Menghukum Sembarangan Apabila anak mengalami perkembangan yang kurang dibandingkan dengan teman-temannya yang lain, jangan menghukumnya. Orang yang ada di sekitarnya memiliki tanggung jawab yang besar untuk membantunya agar tidak menjadi gangguan kecemasan pada anak. Beritahu dan peringatkan anak dengan bahasa yang baik dan lembut. 5. Ubah Ekspektasi Jangan terlalu menaruh harapan yang sangat tinggi kepada anak, bantu ia menyesuaikan dirinya dengan kondisi yang sedang dialami agar tidak terjadi gangguan kecemasan pada anak.(Foto : istockphoto.com) 6. Bersiap untuk Segala Perubahan Luangkan waktu untuk anak dalam segala perubahan yang sedang ia alami agar ia tidak mengalami gangguan kecemasan pada anak dan mengetahui bagaimana penanganan terhadap situasi yang sedang dialami.(Foto : istockphoto.com)
Seluruh biaya operasi mata hingga perawatan korban di rumah sakit akan ditanggung pemda setempat. Begitu pun Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) setempat siap mendampingi untuk perbaikan mental korban sampai pulih.
Dia mengecam tindakan yang tidak patut dicontoh tersebut. "InsyaAllah, Pemkab Gowa akan membantu pembiayaan sampai pulih, begitu pun dengan mentalnya melalui Dinas PPPA akan selalu mendampingi korban, agar mentalnya bisa kembali seperti sedia kala," kata Rauf.
Atas kejadian itu, pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dengan hal-hal terkait ilmu hitam, diduga penyebab terjadinya penganiayaan tersebut, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Kasusnya kita serahkan ke pihak yang berwajib dan tadi juga kami bertemu dengan humas polda dan mengaku akan menindaklanjutinya bersama Polres Gowa, kita tunggu hasil pemeriksaannya," ujarnya pula.
Menindaklanjuti ajaran sesat akibat peristiwa itu, Pemkab Gowa bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak mengikuti aliran-aliran sesat, karena memberikan dampak buruk bagi kehidupannya.
"Terpenting kami imbau kepada masyarakat bila ada hal-hal seperti ilmu hitam, masyarakat patut berhati-hati. Kami juga akan memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar hal-hal ini tidak berulang lagi, bersama MUI," ujar dia.
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Pol E Zulpan usai menyaksikan proses operasi di RSUD Syekh Yusuf Gowa mengatakan operasi berjalan lancar. Pemantauan tersebut guna memastikan korban ditangani dengan baik.
"Tadi saya memantau langsung pelaksanaan operasi korban dan sudah ditangani dengan sangat baik oleh pihak rumah sakit. Kita berharap keadaannya segera membaik," ujar Zulpan.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemkab Gowa soal pembiayaan dan semua ditanggung pemda. Sedangkan untuk proses hukum bagi para pelaku, kata dia, sesuai dengan aturan yang berlaku.
Polisi juga telah menetapkan dua tersangka, yakni US (44) paman korban, dan BA (70) kakeknya, kini ditahan di Polres Gowa. Sedangkan orangtuanya HAS (43) ibunya, dan TAU (47) ayahnya, masih menjalani pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dadi Makassar.
Tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syeckh Yusuf Gowa Dr Yusuf Bahmit menyatakan proses operasi terhadap mata korban berjalan lancar, dan telah selesai 100 persen.
"Operasi sudah selesai, bagian mata putih saja yang mengalami luka karena terkena kuku jari, sedangkan pupil dan kornea matanya masih selamat. Korban masih bisa melihat secara normal, tetapi dibutuhkan beberapa hari setelah dirawat," ujar dokter spesialis mata itu, usai operasi.
Baca juga:
Kemensos Turunkan Tim Bantu Anak Dicungkil Mata oleh Orang Tua di Gowa
Cekcok dengan Tetangga, Petani di Musi Rawas Bacok Bocah 9 Tahun
Bocah yang Matanya Dicungkil Orang Tua Sudah Jalani Operasi, Tetapi Masih Trauma
Psikolog Forensik Minta Orang Tua yang Cungkil Mata Anak Dihukum Seberat-beratnya
Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kasus Cungkil Mata Anak untuk Pesugihan di Gowa