Pemkab Purwakarta sediakan beasiswa Islam Nusantara buat mahasiswa
Pemkab Purwakarta sediakan beasiswa Islam Nusantara buat mahasiswa. Pemerintah Kabupaten Purwakarta akan mengirim 20 mahasiswa untuk menjalani studi pasca sarjana di Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdhatul Ulama atau STAI NU di Jakarta.
Pemerintah Kabupaten Purwakarta akan mengirim 20 mahasiswa untuk menjalani studi pasca sarjana di Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdhatul Ulama atau STAI NU di Jakarta. Studi selama dua tahun ini secara khusus mempelajari Konsep Islam Nusantara di Sekolah Tinggi milik organisasi Islam terbesar di Indonesia itu.
Dosen STAI NU Jakarta, Kiai Ngatawi al Zastrow mengatakan, pihaknya membangun komitmen dengan pemerintah kabupaten setempat agar biaya studi pasca sarjana tersebut gratis. Kiai nyentrik yang selalu mengenakan blangkon dan baju dodot khas Jawa itu pun menekankan seleksi ketat akan dilakukan terlebih dahulu untuk menentukan personalia mahasiswa yang dapat belajar di kampusnya.
"Tim dari kami akan melakukan seleksi terlebih dahulu, ya namanya sudah Islam Nusantara jadi basic keislaman dan tradisi nusantara yang dia miliki harus kuat, dia harus fasih membaca dan menterjemahkan kitab kuning. Selain itu ya harus mampu membaca suluk tokoh lokalnya, kalau di sini berarti suluk-suluk tokoh Sunda, harus bisa 'ngawih' atau 'nembang' juga," kata Ngatawi di sela pertemuan dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di Bale Nagri Purwakarta, Senin (23/1).
Pemerintah Kabupaten Purwakarta juga secara internal akan membentuk tim seleksi yang bersinergi dengan tim seleksi bentukan STAI NU Jakarta. Persyaratan penguasaan Teknologi Informasi pun akan dimasukkan sebagai syarat bagi mahasiswa yang berminat terhadap beasiswa ini.
"Harus menguasai teknologi informasi terutama teknik penyebaran konten di sosial media, nantinya kan mereka bertugas menyebarkan materi yang dipelajari disana ke sosial media," ujar Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Pertemuan dalam rangka kegiatan 'Anjang Sana' STAI NU Jakarta ke 13 kabupaten atau kota itu merupakan yang kedua setelah mereka ber-anjang sana ke kediaman Kiai Said Aqil Siradj di Ciganjur, Jakarta Selatan. Dari sana, mereka langsung menuju Kabupaten Purwakarta, Cirebon, Pekalongan, Kaliwungu Kendal, Semarang, Demak, Rembang, Sarang, Surabaya, Mojokerto, Jombang dan Yogyakarta.
Sebelum melakukan pertemuan dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, rombongan 'Anjang Sana' ini sempat berziarah ke makam Baing Yusuf Purwakarta yang merupakan guru dari Syaikh Nawawi al Bantani, ulama kharismatik asal Banten yang sempat menjadi Mufti atau Ahli Fatwa di Masjid al Haram, Mekah, Saudi Arabia.
Baca juga:
Menristek Dikti target penerima beasiswa 80 ribu mahasiswa
Penghafal 15 juz Alquran bisa dapat beasiswa dari Pemprov Jabar
Kisah mahasiswa Indonesia kuliah di Amerika, bawa kamus ke mana-mana
AS tingkatkan kerja sama dengan Indonesia di bidang pendidikan
Semen Indonesia bagi-bagi beasiswa Rp 180 juta
Gelontorkan Rp 2,7 triliun, Ahok kerjasama 30 PTN berikan beasiswa
Pemprov DKI beri beasiswa bagi murid ingin jadi ustaz
-
Apa saja jenis beasiswa Banyuwangi Cerdas? Beasiswa Banyuwangi Cerdas terdiri atas dua skema. Pertama, beasiswa pembiayaan penuh selama delapan semester alias empat tahun, termasuk menerima uang saku bulanan. Beasiswa jenis ini juga biasa disebut "bidik misi". Kedua, beasiswa insidentil, untuk mahasiswa yang sudah menjalani perkuliahan namun mengalami kesulitan biaya di pertengahan jalan. Besarannya menyesuaikan dengan kebutuhan.
-
Kenapa beasiswa Banyuwangi Cerdas diberikan? "Ini adalah upaya menjamin pendidikan bagi siswa yang berprestasi namun tidak mampu secara ekonomi. Pendidikan adalah hak setiap anak bangsa, untuk itu perlu menjamin pendidikan mereka, untuk bisa meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi," kata Ipuk.
-
Bagaimana cara dosen muda ini berpura-pura menjadi mahasiswa? Punya wajah awet muda, ia bahkan dikira kakak tingkat oleh mahasiswanya. Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Kenapa siswa SDN Ambon belajar di lantai? Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran. Sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Serang, Banten, tampak memprihatinkan. Puluhan siswa di sana terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di lantai karena tak ada meja dan kursi.
-
Kenapa dosen muda ini menyamar jadi mahasiswa? Ia sengaja menyuruh mahasiswanya keluar agar tidak ketahuan.
-
Apa yang diciptakan oleh tiga siswa SMK di Purwakarta untuk membantu warga? Dengan bekal ilmu Teknik Komputer yang dipelajari di bangku SMK, tiga siswa yang masing-masing bernama Cahyana, Arya Saputra, dan Yosep Sofyan menciptakan alarm tanah longsor yang dinamakan ATL Necam.