Pemkot Bogor Berencana Buka PTM Mulai 4 Oktober
Pemerintah Kota Bogor, berencana membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas untuk tingkat SMP dan SMA pada 4 Oktober 2021.
Pemerintah Kota Bogor, berencana membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas untuk tingkat SMP dan SMA pada 4 Oktober 2021.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Hanafi menjelaskan, saat ini pihaknya masih melakukan proses verifikasi faktual sejak 16 September 2021.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Kapan kelas BPJS dihapus? Sehingga, Rizzky memastikan besaran iuran sekarang masih tetap sama dengan apa yang sudah berlaku selama ini."Untuk iuran masih tetap, karena tidak ada penghapusan kelas otomatis untuk iuran, ini masih mengacu kepada Perpres yang masih berlaku yaitu Perpres 64 tahun 2020 jadi masih ada kelas dan iuran masih sama," kata Irsan di kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (15/5).
-
Siapa yang ikut kelas Tahsin Tahfidz di PPPA Daarul Qur'an Bogor Batch 8? Neti tergabung dalam Kelas Tahsin Tahfidz di PPPA Daarul Qur'an Bogor Batch 8.
-
Kenapa kelas BPJS dihapus? Irsan mengatakan, untuk penyesuaian iuran ini masih perlu diskusi lebih lanjut.
-
Kapan doa mau belajar dibaca? Dengan berdoa sebelum belajar, seseorang dapat memohon bantuan dan petunjuk dari Tuhan agar diberi kecerdasan, kejelian, dan pemahaman yang baik dalam proses belajar.
-
Kenapa Bogor disebut Kota Hujan? Karena jumlah milimeter air yang tercurah berada di atas angka 2.000, maka bisa dipastikan jika intensitas air hujan bisa terus turun sepanjang tahun. Ini yang membuat Bogor masih diselingi kondisi hujan saat musim kemarau karena jumlah kandungan air di awan yang tinggi.
"Dari tahap awal, ada 50 SMP negeri dan swasta, 43 SMP sudah sesuai petunjuk teknis. Sementara tujuh SMP lainnya harus melengkapi persyaratan dulu. Saat ini kami juga lanjut verifikasi faktual 27 SMP swasta," kata Hanafi, Jumat (24/9).
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor bersinergi dengan dinas terkait seperti Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Koperasi dan UKM dan Polresta Bogor Kota tengah mempersiapkan pembukaan PTM terbatas secara matang dan rinci.
Hanafi mengatakan, sedikitnya ada dua persyaratan dokumen, lima personel pendukung, 19 sarana prasarana, 20 protokol kesehatan, enam prosedur pembelajaran, enam prosedur kesehatan, kebersihan dan keamanan, lima prosedur pelatihan dan humas yang harus dipenuhi sekolah sebelum PTM terbatas.
Dua dokumen tersebut yakni izin/rekomendasi Stagas Covid-19 Kota Bogor dan Surat Keputusan (SK) Kadisdik, lima personel pendukung mulai dari petugas pemeriksaan suhu, pengawas prokes, kebersihan dan desinfeksi ruangan, pemeriksaan prokes Covid-19 di akses masuk dan keluar serta Satgas Covid-19 sekolah.
Sementara 20 sarana prasarana di antaranya ruang UKS, ruang transit isolasi, posko gabungan satgas Covid-19, fasilitas mencuci tangan dan hand sanitizer, alat pengukur suhu/thermo gun, desinfektan dan masker cadangan. Hal ini untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan yakni adanya klaster sekolah seperti di Jawa Tengah.
"Kami juga cek bangunan sekolah dan menuntaskan target 80 persen vaksinasi dosis satu bagi anak sekolah," terangnya.
Kadisdik menuturkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan KCD dan Disdik Provinsi Jawa Barat yang membawahi SMA dan Kementerian Agama Kota Bogor yang membawahi MTS/MA agar ada langkah bersama membuka PTM terbatas serentak di Kota Bogor dengan mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri.
"Harapan kami PTM bisa dibuka serentak SMP/MTS, SMA/SMK/MA dengan kuota peserta sebanyak-banyaknya 50 persen, baru setelah ini menyusul SD," katanya.
Baca juga:
Tak Ada Klaster PTM, Pemkot Tangsel Akan Tambah Kapasitas Siswa Belajar di Kelas
Cerita Keluarga Cahyono Putra, Siswa SMK di Ciamis yang Meninggal Usai Divaksin
Sudah Cek 25 Sekolah, Disdik DKI Pastikan Tidak Ada Klaster PTM di Jakarta
Temuan 1.303 Klaster PTM, Kemendikbudristek Ingatkan Kesiapan Sekolah
Pastikan Prokes Tertib, Wagub DKI Yakin Penularan Virus Tidak Terjadi di Sekolah
Dilema Belajar Tatap Muka