Pemkot Depok Habiskan Rp45 Miliar Bangun Alun-Alun
Alun-alun wilayah barat ini dibangun di dekat Situ Tujuh Muara, Bojongsari. Dengan demikian maka jumlah ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Depok pun bertambah.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akan membangun Alun-alun dan Taman Hutan Kota di wilayah barat. Ini adalah alun-alun kedua yang dibangun Pemkot Depok.
Alun-alun wilayah barat ini dibangun di dekat Situ Tujuh Muara, Bojongsari. Dengan demikian maka jumlah ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Depok pun bertambah.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Apa yang terjadi pada bocah yang viral di Bandung? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jenderal Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
-
Dimana lokasi Desa Bantarkuning yang viral ini? Desa Bantarkuning di Kecamatan Cariu, Bogor, Jawa Barat yang belakangan viral di media sosial.
“Kita sepakati namanya Taman Alun-alun Hutan Kota karena nanti ada nuansa taman supaya RTH Kota Depok bertambah taman karena dengan taman nanti akan ada perhitungan RTH,” kata Wali Kota Depok Mohammad Idris, Minggu (25/6).
Di alun-alun nanti dibangun tempat yang bisa diakses warga secara cuma-cuma alias gratis. Selain itu juga ada tempat untuk pertemuan dan kegiatan lain.
“Alun-alun karena nanti akan ada tempat bermain bebas untuk masyarakat, gratis. Kalau alun-alun kan konsepnya gratis. Ada spot-spot yang dimanfaatkan untuk pertemuan dan segala macam itu sesuai dengan peraturan daerahnya ada retribusi,” tukasnya.
Pihaknya mengedepankan pelestarian lingkungan dalam membangun alun-alun di wilayah ini. Karena pemkot tidak akan menebang pohon jati yang ada di area tersebut.
“Ada hutan, kenapa? Karena memang ada hutan jati tidak kita tebang, kita lestarikan. Cuma nanti ada tambahan jogging track untuk bisa mutar hutan,” terangnya.
Selain itu juga hanya 60 persen area yang akan dibangun dari total luas 2,3 hektar. Karena pihaknya memperhatikan garis sempadan yaitu Situ Tujuh Muara. Pengerjaan ditargetkan selesai dalam waktu enam bulan.
“Luas 2,3 Hektar, tapi yang bisa dibangun 60 persen karena GSS. Target pembangunan 6 bulan efektif,” ungkapnya.
Pemkot Depok menggelontorkan dana sebesar Rp 45 miliar yang diambil dari APBD Depok. Selain itu juga digelontorkan Rp12-14 miliar untuk pembangunan jembatan gantung.
“APBD Depok murni semuanya. APBD Rp 45 miliar. Nanti tambahan jembatan gantung Rp 12-14 miliar,” katanya.
Mengenai bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar), Idris mengaku masih menunggu janji yang pernah dilontarkan Gubernur Ridwan Kamil.
“Nanti kita lihat sampai menjelang RK selesai, kita lihat mau komitmen enggak,” ujarnya.
Idris menjelaskan perbedaan alun-alun kedua ini dengan yang sebelumnya adalah adanya Situ Tujuh Muara. Sedangkan alun-alun di GDC tidak ada situ. Menurutnya ini sekaligus menjawab bahwa pihaknya tidak berpatokan pada Margondasentris.
“Yang paling ketara kontras disini ada setu, yang disana ngga ada setunya. Iya menjawab itu (Margondasentris). Margonda juga sudah ramai sekarang. (Bojongsari) sudah banyak dilirik bahkan pertemuan luar Depok banyak yang di Bojongsari,” pungkasnya.