Pemkot Surabaya Targetkan Swab Massal Penghuni Rusun Tuntas Pekan ini
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, setelah mendengar ada warga rusun yang terkonfirmasi Covid-19, Wali Kota Surabaya meminta jajarannya untuk menggelar swab massal di 18 rusun milik Pemkot Surabaya sejak Selasa (25/5).
Pemerintah Kota Surabaya menargetkan swab test atau tes usap secara massal yang digelar di 18 rumah susun (rusun) Kota Surabaya, Jatim, usai Lebaran 2021 tuntas dalam pekan ini.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, setelah mendengar ada warga rusun yang terkonfirmasi Covid-19, Wali Kota Surabaya meminta jajarannya untuk menggelar swab massal di 18 rusun milik Pemkot Surabaya sejak Selasa (25/5).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Dimana para ilmuwan mengambil inti es yang berisi virus purba? Pada 2015 tim peneliti internasional menjelajah ke Gletser Guliya yang terpencil di Dataran Tinggi Tibet di Himalaya untuk mengumpulkan inti es sepanjang ratusan meter.
-
Bagaimana cara virus menyebar di dalam tubuh? Dalam tubuh manusia, virus dapat menyebar melalui udara saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin, melalui cairan tubuh seperti darah atau air liur, serta melalui kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi virus.
-
Bagaimana para peneliti menemukan virus tertua yang pernah ditemukan? Dalam sekuens mentah tersebut, mereka mencari sisa-sisa genom atau keseluruhan informasi genetik suatu organisme dari tiga jenis virus DNA: adenovirus, herpesvirus, dan papillomavirus. Dari analisis tersebut, para peneliti berhasil menemukan virus tertua yang pernah ditemukan.
-
Bagaimana cara virus menempel pada sel inang? Ekor merupakan bagian dalam struktur tubuh virus yang berfungsi sebagai alat untuk menempelkan diri pada sel inang. Ekor yang melekat di kepala ini umumnya terdiri atas beberapa tabung tersumbat yang berisi benang dan serat halus. Adapun pada virus yang hanya menginfeksi sel eukariotik, bagian tubuh ini umumnya tidak dijumpai.
-
Bagaimana cara penyebaran virus campak? Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus, yang menyebar melalui tetesan pernapasan dan sangat menular.
"Hasilnya, baru 15-20 persen penghuni rusun berhasil dites usap. Tentu, ini masih jauh dari target, karena jumlah penghuni 18 rusun itu ribuan orang," katanya, dilansir Antara, Kamis (27/5).
Untuk itu, lanjut dia, wali kota meminta terus menggelar tes usap kepada penghuni rusun dan menargetkan pekan ini harus sudah selesai 100 persen. "Jadi, minggu ini diharapkan semua penghuni 18 rusun itu sudah dites usap semuanya," ujarnya.
Febri mengatakan pihaknya memastikan akan berkoordinasi dengan jajaran TNI-Polri di tingkat kecamatan untuk membantu pelaksanaan swab test massal ini.
"Tes usap ini adalah langkah antisipasi untuk kebaikan bersama, bukan untuk pemerintah, tapi untuk pribadi dan keamanan bersama. Dengan tes swab, minimal sudah tahu mana yang positif dan mana yang negatif," ujarnya.
Febri juga mengaku bersyukur masih ada warga atau penghuni rusun yang bersedia untuk dilakukan swab test, meskipun jumlahnya hanya 15-20 persen. Apalagi, pada saat swab massal pertama itu digelar on the spot, sehingga kemungkinan masih banyak warga penghuni rusun yang tidak tahu informasi tentang swab massal itu.
"Setelah swab test massal pertama, kami sudah woro-woro juga untuk melaksanakan swab test bagi semua penghuni rusun. Sehingga kami berharap warga bisa mendukung pelaksanaan swab test massal ini. Sekali lagi, ini langkah antisipasi untuk kebaikan kita bersama," ujarnya.
Febri juga memastikan bahwa Pemkot Surabaya sudah memegang data siapa saja yang sudah dites dan siapa saja yang belum melaksanakan tes usap, sehingga ia memastikan tidak mungkin ada yang ketinggalan.
"Kami sudah pegang datanya di 18 rusun itu, siapa saja yang sudah dites usap, sehingga kami berharap bagi penghuni rusun yang belum dites usap, untuk segera melakukan karena kami pasti tahu. Mari kita bersama-sama menjaga Surabaya supaya tidak ada lonjakan lagi kasus Covid-19," katanya.
Baca juga:
Satgas Minta Pemda Optimalkan Posko Antisipasi Klaster Keluarga Pasca-Lebaran
Perkembangan Terkini Kasus Covid-19 WNA di Indonesia per 27 Mei 2021
Polda Sumut Temukan 20 Orang di Pos Penyekatan Terkonfirmasi Covid-19
14 Pegawai Positif Covid-19, Kantor Dukcapil di Bangka Setop Pelayanan Sementara
Terus Bertambah, Warga Perumahan Griya Melati Bogor Positif Covid-19 Menjadi 65 Orang
Wakil Duta Besar RI untuk India Meninggal Dunia Setelah Terpapar Covid-19