Pemprov Jabar Libatkan KPK, BIN dan PPATK dalam Lelang Jabatan
Rotasi besar-besaran untuk 15 jabatan pimpinan tinggi pratama (JPT) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah hampir tahap akhir. Dari ratusan pendaftar, panitia tim seleksi sudah mengumumkan tiga besar calon pengisi jabatan di setiap dinasnya.
Rotasi besar-besaran untuk 15 jabatan pimpinan tinggi pratama (JPT) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah hampir tahap akhir. Dari ratusan pendaftar, panitia tim seleksi sudah mengumumkan tiga besar calon pengisi jabatan di setiap dinasnya.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat Yerry Yanuar mengatakan, para peserta yang masuk ke dalam tiga besar nantinya akan kembali diseleksi melibatkan lembaga lain, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Intelijen Nasional (BIN) hingga Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
Tujuannya, agar orang-orang yang terpilih nantinya tidak bermasalah dengan hukum. Pasalnya, selain memenuhi kriteria yang ditentukan, poin integritas yang baik pun harus dimiliki semua kandidat.
"Kemudian setelah dilakukan seleksi administrasi maka ada 113 orang yang dinyatakan lolos administrasi untuk 15 posisi dan satu posisi ditunda, yakni untuk jabatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat karena pendaftar yang lolos hanya satu peserta dari tujuh orang yang mendaftar," ujar Yerry di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (25/1).
Sedikitnya 226 pendaftar yang mengikuti seleksi terbuka pengisian JPT saat proses pendaftaran lelang terbuka diselenggarakan pada 29 Desember 2018 hingga 12 Januari 2019.
Adapun jabatan yang dilelangkan antara lain, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Kemudian, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
Kemudian Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Kepala Biro Hukum dan HAM, Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa, Kepala Biro Umum, Kepala Biro Humas dan Protokol, serta Kepala Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan bahwa proses penerimaan yang melibatkan lembaga lain, seperti KPK adalah untuk menemukan sosok terbaik dalam mengisi posisi jabatan.
"Pintar saja tidak cukup. Tapi kalau ada catatan catatan yang perlu menjadi perhatian kan harus menjadi perhatian," ujar Ridwan Kamil.
Gubernur yang akrab disapa Emil ini menjamin proses seleksi dilakukan secara objektif dan tak ada intervensi kepada pansel yang menyaring para peserta seleksi.
"Bahkan ada yang dekat dengan saya pun enggak lolos, menandakan saya enggak membawa misi apapun kecuali mencari yang terbaik," ungkapnya.
Emil mengatakan, pihaknya mencari pejabat eselon II yang relevan dengan bidangnya masing-masing. Selain itu, dia juga berharap memiliki para peserta yang terpilih nanti bisa menjaga chemistry dalam menjalankan roda pemerintahan.
"Chemistry itu ada di tiga besar tadi, karena tidak mungkin saya kerja dengan orang yang tidak bisa secara sosial blending dengan pemimpinnya," pungkas Emil.
Baca juga:
Nilai Assessment Penting Jadi Dasar Melihat Pejabat Saat Menjalankan Tugas
12 SKPD dipimpin Plt, DKI tunggu sistem lelang jabatan selesai
Dibuka lelang jabatan kepala dinas dan badan Pemprov DKI, berikut daftarnya
Usai copot 3 Kadis, Anies pastikan akan kembali rotasi pejabat eselon II
Enam peserta lelang jabatan eselon II Pemkot Solo gugur
Banyak pejabat pensiun, Pemkot Solo segera lelang jabatan