Pemprov Sumbar & Kemendikbud lestarikan silat Minangkabau lewat Silek Art Festival
Pembukaan diisi dengan berbagai pertunjukan di antaranya Tari Piriang Alang Babega dari Kabupaten Sijunjung, Silek Harimau dari Agam, Silek Pangian dari Dharmasraya, dan lainnya.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno membuka Silek Art Festival 2018. Menurut Irwan, Silek Art Festival adalah ajang melestarikan seni bela diri silek (silat Minangkabau) serta mendata jenis, aliran dan perkembangannya.
"Sasaran kegiatan adalah melestarikan silek agar tidak tergerus oleh perubahan zaman, sehingga bisa terus dijaga dan bahkan dikembangkan di masa depan," kata Irwan Prayitno, di wawancarai usai membuka kegiatan Silek Art Festival di taman Budaya Sumbar, Sabtu malam (7/9).
-
Apa keunikan Pencak Silat Sang Maung Bodas Sukabumi? Di Sukabumi, Jawa Barat, terdapat salah satu aliran pencak silat khas bernama Sang Maung Bodas. Seni ini diketahui dikembangkan di Ponpes Dzikir Al Fath, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunung Puyuh. Usut punya usut, aliran pencak silat ini unik dan berbeda dari kebanyakan seni bela diri tradisional serupa.
-
Kapan Silat Pelintau diciptakan? Silat Pelintau tercipta pada tahun 1953 oleh Maha Guru OK Said bin Unus yang merupakan putra asli Tamiang.
-
Siapa pencipta Silat Pelintau? Silat Pelintau tercipta pada tahun 1953 oleh Maha Guru OK Said bin Unus yang merupakan putra asli Tamiang.
-
Apa itu Silat Pelintau? Di Aceh, terdapat sebuah suku bernama Tamiang yang memiliki kesenian tradisional bela diri yang sampai sekarang masih terus lestari, yaitu Silat Pelintau.
-
Dimana Pencak Silat Sang Maung Bodas berkembang? Di Sukabumi, Jawa Barat, terdapat salah satu aliran pencak silat khas bernama Sang Maung Bodas.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
Pemprov Sumbar lestarikan silat Minangkabau lewat Silek Art Festival 2018 ©2018 Merdeka.com
Pelaksanaan Silek Art Festival 2018 itu melibatkan delapan kota dan kabupaten yang meliputi Kota Padang, Bukittinggi, Padang Panjang, Sawahlunto, Payakumbuh, Kabupaten Tanah Datar, Pesisir Selatan, dan Padangpariaman.
"Nanti akan dilakukan inventarisasi terhadap jenis, aliran, dan perkembangannya, lalu dipublikasikan sebagai bekal dan pengetahuan masyarakat, terutama generasi muda," jelasnya.
Pembukaan juga dihadiri langsung oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Hilmar Farid. "Silat tidak hanya sebatas gerakan fisik, tapi lebih dalam mempunyai nilai pendidikan karakter, ini harus terus dipertahankan," kata Hilmar Farid.
Pemprov Sumbar lestarikan silat Minangkabau lewat Silek Art Festival 2018 ©2018 Merdeka.com
Hilmar mengatakan, pemerintah terus berupaya menginternasionalkan pencak silat sebagai olahraga, terakhir pada Asian Games 2018. "Ini diharapkan terus meningkat, sasaran berikutnya adalah Olimpiade," katanya.
Silek Art Festival akan berlangsung dari Jumat 7 September, hingga 30 November 2018. Tidak hanya penampilan silek, dalam rangkaian kegiatan juga akan digelar seminar, pertunjukan kesenian, pemutaran film, dan lainnya.
Silek merupakan suatu keterampilan untuk membela diri dari serangan musuh tanpa mempergunakan alat dan senjata. Pemain silek disebut dengan Pandeka (Pendekar) yang berjalan dengan pepatah 'musuah indak dicari, basuo pantang dielakkan (musuh tidak dicari-cari, bertemu pantang mengelak)'.
Pemprov Sumbar lestarikan silat Minangkabau lewat Silek Art Festival 2018 ©2018 Merdeka.com
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Gemala Ranti, mengatakan Silek Art Festival adalah kegiatan di dalam Platform Indonesiana yang merupakan program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Pembukaan malam itu tampak dihadiri ratusan warga dari kalangan seniman, budayawan, mahasiswa, dan lainnya.
Pembukaan diisi dengan berbagai pertunjukan di antaranya Tari Piriang Alang Babega dari Kabupaten Sijunjung, Silek Harimau dari Agam, Silek Pangian dari Dharmasraya, dan lainnya. Usai membuka Silek Art Festival, Gubernur serta Dirjen Kebudayaan juga meninjau karya seni rupa yang dipamerkan di galeri tertutup Taman Budaya.#infoindonesiakemendikbud
(mdk/hhw)