Pemuda Aceh juga tegas menolak perayaan tahun baru
Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Banda Aceh akan mengantisipasi berbagai kegiatan perayaan malam tahun baru.
Penolakan perayaan tahun baru di Banda Aceh bukan hanya diserukan oleh OKP dan Ormas Islam saja, namun penolakan serupa juga disuarakan oleh Forum Kepemudaan Kecamatan Baiturrahman (FOKBAR), kota Banda Aceh.
Kepada merdeka.com, Ketua FOKBAR, Bambang Supriady mengatakan, FOKBAR sebagai forum yang menaungi 10 organisasi pemuda gampong dalam Kecamatan Baiturrahman menyatakan mendukung sepenuhnya imbauan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Banda Aceh dalam rangka mengantisipasi berbagai kegiatan perayaan malam tahun baru 2014.
"Kita minta imbauan MPU agar dipatuhi tidak merayakan malam tahun baru," kata Bambang Supriady, Rabu (25/12).
Lebih lanjut, FOKBAR juga mengimbau segenap masyarakat khususnya pemuda-pemudi dalam wilayah Kecamatan Baiturrahman dan Banda Aceh untuk dapat mengindahkan seruan bersama baik yang dikeluarkan oleh MPU maupun seruan bersama Muspika Baiturrahman yang telah disosialisasikan beberapa waktu yang lalu baik oleh FOKBAR sendiri maupun oleh unsur Muspika.
Bambang menambahkan, semua ini dilakukan sebagai bentuk dukungan dan keseriusan elemen-elemen masyarakat dalam menegakkan Syari'at Islam di bumi Serambi Mekkah sesuai dengan status Aceh sebagai daerah Syariat Islam. Sebab selama ini Aceh mempunyai otoritas penuh terhadap pelaksanaan Syari'at Islam yang dikuatkan oleh Undang-undang, Qanun (Perda).
"Kita juga meminta kepada seluruh elemen masyarakat agar tidak merayakan pesta malam tahun baru. Kami meminta untuk mengawal gampong masing-masing dari berbagai potensi pelanggaran syariat Islam pada malam tahun baru nanti," tegasnya.
Kepada warga non muslim, FOKBAR meminta agar dapat menghormati warga muslim dengan tidak merayakan tahun baru secara berlebihan atau cukup dirayakan dikalangan keluarga saja.