Penampakan awan aneh ini muncul sesaat sebelum gunung meletus
Fenomena alam yang terjadi di gunung pun sering dikait-kaitkan dengan mitos.
Bagi sebagian masyarakat Indonesia, Gunung bukanlah sekadar fenomena alam, tetapi juga fenomena mistis. Cerita-cerita seputar mistis dan sejenisnya pun hidup subur di warga kaki gunung.
Warga yang tinggal di kaki atau lereng percaya bahwa gunung memiliki penghuni makhluk tak kasat mata. Bahkan para penghuni gunung itu pun dikeramatkan.
Fenomena alam yang terjadi di gunung pun sering dikait-kaitkan dengan mitos. Hal ini lah seperti yang terjadi di Gunung Slamet, Jawa Tengah. Beberapa hari lalu muncul fenomena awan yang menurut warga berbentuk bebek.
Awan tersebut diyakini bukan fenomena biasa tetapi membawa pesan. Nah uniknya kejadian tersebut bukan hanya terjadi di Gunung Slamet saja, tetapi beberapa kali terjadi. Fenomena apa saja itu? Berikut kisahnya:
-
Dimana lokasi Gunung Slamet? “Meskipun demikian masyarakat dan pendaki diimbau untuk tidak berada atau beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet,” kata Sukedi.
-
Bagaimana karakteristik Gunung Slamet? Gunung Slamet punya karakteristik yang "tenang namun menghanyutkan".
-
Siapa yang dipercaya bersemayam di Gunung Slamet? Dewa-dewa utama yang dipercayai bersemayam di Gunung Slamet antara lain Dewa Brahma, pencipta alam semesta, dan Dewa Wisnu, pemelihara dunia.
-
Di mana saja tempat-tempat angker di Gunung Slamet? Gunung Slamet memiliki reputasi sebagai tempat angker dengan beberapa lokasi yang terkenal menyeramkan, termasuk Pos 2, Pos 9, dan Pasar Setan di Pelawangan.
-
Bagaimana aktivitas Gunung Slamet menurut Sukedi? “Yang pasti sampai saat ini status Gunung Slamet masih normal. Mungkin kabar tersebut berasal dari pemberitaan beberapa tahun lalu saat Gunung Slamet berstatus siaga," Sukedi mengatakan, ia sering ikut membantu pengamatan terhadap aktivitas Gunung Slamet karena secara kebetulan rumahnya cukup dekat dengan Pos PGA Slamet.
-
Apa saja mitos yang berkembang di Gunung Salak? Gunung Salak, di Bogor, Jawa Barat, bukan hanya destinasi mendaki yang memukau dengan keindahan alamnya, tapi juga menyimpan kisah mistis yang menghantui pengunjung. 1. Tempat Bersemayam Prabu Siliwangi Gunung Salak menjadi tempat dimana legenda Kerajaan Padjadjaran hidup secara gaib. Menurut legenda yang berkembang di masyarakat sekitar, arwah para penghuni dan sang raja, Prabu Siliwangi masih bersemayam di gunung tersebut. 2. Area Mencekam untuk Transportasi Udara Kecelakaan pesawat di sekitar gunung ini menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab, termasuk kecelakaan pesawat Sukhoi SuperJet 100 pada tahun 2012, yang merenggut nyawa sekitar 45 penumpang dari berbagai negara. 3. Memiliki Harta Karun Tersembunyi Gunung Salak juga dikelilingi oleh legenda harta karun. Menurut cerita yang beredar, pada masa itu, Belanda disebut-sebut menyembunyikan kekayaan mereka di lereng Gunung Salak. 4. Suara Gamelan Sepanjang Perjalanan Pendaki Para pendaki yang menjelajahi rute menuju puncak Gunung Salak sering kali melaporkan pengalaman mendengar suara gamelan yang misterius.
Mbah petruk muncul jelang Gunung Merapi erupsi
Saat terjadi letusan Gunung Merapi di Yogyakarta pada tahun 2010, sempat muncul awal berbentuk kepala tokoh Petruk atau Mbah Petruk. Awan panas (wedhus gembel) yang keluar dari puncak merapi tampak menyerupai kepala tokoh pewayangan yang ciri-ciri khasnya memiliki hidung panjang tersebut.
Foto Mbah Petruk saat itu pertama kali dilihat oleh warga Magelang, Jawa Tengah bernama Suswanto (40). Foto tersebut diambilnya dengan menggunakan kamera digital pagi hari sekitar pukul 05.00 WIB pada 25 Oktober 2010 lalu.
Setelah munculnya awan mirip Mbah Petruk tersebut, muncul berbagai spekulasi. Saat itu rumor yang beredar mengatakan, kota Yogyakarta akan terkena letusan Gunung Merapi lantaran wajah Mbah Petruk dalam gambar tersebut menghadap ke arah kota Yogyakarta.
Memang benar, tidak lama setelah munculnya awan berupa wajah Mbah Petruk tersebut, Gunung Merapi meletus dahsyat dan memuntahkan lahar panas hingga radius berkilo-kilo meter. Bahkan wedhus gembel sampai ke kota Yogyakarta.
Dalam letusan ini, tak sedikit menyebabkan warga di sekitar lereng Gunung Merapi tewas, termasuk sang juru kunci Merapi, Mbah Maridjan.
Mbah Semar muncul di Gunung Sumbing
Penampakan awan berbentuk tokoh pewayangan Semar juga pernah muncul di kaki lereng Gunung Sumbing, Temanggung, Jawa Tengah. Awan itu muncul Sabtu 19 Mei 2012 pukul 18.00 WIB, tepatnya menjelang maghrib.
Penampakan tokoh paling tua kelompok punokawan ini secara sengaja sempat diabadikan oleh Kontributor Trans7 wilayah Kedu Tri Joko Purnomo usai melakukan peliputan pertandingan sepakbola di Stadion Madya, Kota Magelang.
Awalnya sekitar pukul 18.00 WIB usai melakukan peliputan pertandingan sepakbola Kompetisi Divisi Utama antara PPSM KN Magelang melawan PSCS Cilacap, dirinya hendak pulang.
"Saat istirahat saya lihat mendung gelap dan di atas mendung awan berwarna merah darah semu jingga. Namun ketika saya menghadap ke arah lereng Gunung Sumbing saya langsung kaget! Ada penampakan awan berbentuk Semar," ungkap Tri Joko kepada merdeka.com, Sabtu (19/5).
Dirinya langsung teringat akan fenomena penampakan awan di Merapi sebelum erupsi yang saat itu sempat menggegerkan warga lereng Merapi sebagai tanda peringatan Gunung Merapi akan erupsi.
Akhirnya, buru-buru dia mengabadikan momen itu dengan memotret kamera BlackBerry-nya. Dirinya mengabadikan fenomena awan membentuk Ki Semar itu hanya sebanyak dua kali longshoot dan close up.
Bentuk dan posisi penampakan Ki Semar itu tepat berada di lereng Sumbing, posisi berdiri di sisi selatan lereng Gunung Sumbing dengan jari telunjuk tepat berada di puncak Gunung Sumbing. Ki Semar dengan tegak menghadap ke arah utara tepatnya ke Temanggung dan Kota Semarang.
Usai memotret sebanyak dua kali, dirinya merasa khawatir dan bertanya-tanya terhadap fenomena terbentuknya awan menjadi tokoh pewayangan Semar yang dikenal sebagai tokoh tertua dalam dunia pewayangan.
"Takut tidak! Tetapi saya sempat merinding juga sih. Malah dalam hati kecil saya bertanya-tanya munculnya penampakan Semar pasti pertanda atau akan ada firasat entah itu baik apa buruk," tegasnya.
Romo Bebek muncul jelang Gunung Slamet lontarkan lava pijar
Penampakan awan berbentuk mirip dengan seekor bebek atau biasa disebut warga sekitar lereng Gunung Slamet sebagai 'Romo Bebek' menggegerkan dan menghebohkan warga. Awan 'Romo Bebek' ini muncul Kamis (11/9) siang tadi sekitar pukul 12.45 WIB usai terjadi dentuman diiringi dengan lontaran lava pijar di sekitar lereng Gunung Slamet.
Munculnya penampakan 'Romo Bebek' ini terlihat tepat usai terjadinya dentuman dan keluarnya lava pijar dari kawah Gunung Slamet dan terlihat oleh beberapa pengunjung di Pos Pengamatan Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
"Subhanallah! Astagfirullah!" ungkap beberapa pengunjung pos pengamatan Gunung Slamet sambil mengelus-elus dada mereka, Kamis (11/9).
Masyarakat sekitar Gunung Slamet sendiri mempercayainya bahwa Romo Bebek merupakan penguasa Gunung Slamet sebagai gambaran atau tanda-tanda akan ada sesuatu terjadi pada Gunung Slamet.
Selain itu, Romo Bebek ini dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai perwujudan sang penguasa Gunung Slamet yang merupakan anak asuh atau dalam istilah bahasa jawa 'angonan' (asuhan) dari Kyai Slamet yang merupakan nama lain dari Gunung Slamet.
"Kyai Slamet itu kan diibaratkan sebagai Tumenggung dari penguasa Pantai Selatan, Ibu Ratu Kidul yang dipercaya mempunyai kerajaan di Pantai Selatan," ungkap seorang paranormal Subarno saat ditemui merdeka.com usai kejadian.
Selain menghebohkan warga yang melihat langsung, hasil pemotretan penampakan Romo Bebek dari beberapa warga yang mengabadikan saat ini ramai menyebar di sosial media seperti di Facebook.
Percaya tidak percaya, itulah mitos yang saat ini menjadi buah bibir warga sekitar lereng Gunung Slamet terkait fenomena alam memunculkan tanda-tanda atau orang jawa menyebutkan sebagai gambaran atau fenomena alam terhadap kondisi negara Indonesia saat ini.