Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Pancasila yang merupakan dasar negara menjamin kebebasan beragama bagi setiap warga negaranya.
Penangkapan Terduga Teroris Kuatkan Rasa Aman, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
18 Terduga Teroris Ditangkap
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut ada 18 terduga teroris ditangkap Densus 88 selama Desember atau menjelang perayaan Natal 2023.
- Dugaan Penyebab Kebakaran Gudang Perabotan di Bekasi yang Menewaskan Satu Keluarga
- Terungkap, Ini Pemicu Pedagang Pakaian Bunuh Pegawai Koperasi di Palembang
- Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Dihentikan, 10 Orang Masih Hilang
- Korban Tewas Banjir Bandang dan Lahar Dingin di Sumbar Bertambah jadi 43 Orang, 15 dalam Pencarian
Pakar Terorisme dan pendiri Yayasan Prasasti Perdamaian, Noor Huda Ismail mengatakan, penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat. Namun kewaspadaan perlu terus dihadirkan sebagai benteng pertahanan dalam menjaga NKRI.
Menurutnya, potensi serangan terorisme memang sudah menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, ia mengingatkan bahwa ancaman tersebut tetap ada. Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan segera melaporkan segala aktivitas mencurigakan.
"Potensinya tetap ada, tapi sudah amat sangat menurun," kata Noor Huda.
Dalam keterangannya pada Jumat (29/12).
Selain potensi ancaman terorisme, Noor Huda juga menyoroti narasi kelompok intoleran.
"Narasi ini dapat mengancam toleransi di Indonesia. Pernyataan yang melarang memberikan selebrasi antar-umat beragama justru berseberangan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika," katanya.
Noor Huda mengatakan, bahwa narasi semacam ini tidak memiliki dasar kuat. Padahal, Pancasila yang merupakan dasar negara menjamin kebebasan beragama bagi setiap warga negaranya.
Noor Huda berharap masyarakat dapat saling menghormati perbedaan.
Dengan beragamnya agama bisa tumbuh berdampingan di Bumi Pertiwi menunjukkan keseriusan negara dalam melindungi rakyatnya.
"Perbedaan itu adalah sebuah kekayaan. Berbeda itu wajar, tapi kita harus ingat bahwa untuk menjadi bangsa yang kokoh, kita harus tetap bersama-sama walau tak sama."
tambah Noor Huda.
merdekacom
"Saya kira perbedaan itu adalah kekayaan kita sebagai sebuah bangsa. Kita perlu menghargai kekayaan yang dimiliki dengan menjadikan perbedaan itu bukan menjadi ancaman, namun justru sebagai sumber kekuatan," tandasnya.