Pencarian 6 ABK KM Multi Prima I Dihentikan, Hasilnya Nihil
Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan menghentikan pencarian enam anak buah kapal (ABK) KM Multi Prima I yang tenggelam di sekitar perairan Pulau Kapoposang Bali, utara perairan Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (24/11).
Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan menghentikan pencarian enam anak buah kapal (ABK) KM Multi Prima I yang tenggelam di sekitar perairan Pulau Kapoposang Bali, utara perairan Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (24/11).
"Upaya pencarian dihentikan hari ini (hari ke-10) dan hasilnya masih nihil," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram I Nyoman Sidakarya di Mataram, Senin (3/12). Dikutip dari Antara.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
Sebanyak enam ABK yang belum ditemukan adalah Syamsul Syahdan (38), Tarsisius D Atulolong (35), Pande (67), Sutrisno (57), Sonny Kansil, (41), dan Philipus Kopong (43).
Mereka yang belum ditemukan merupakan bagian dari 14 orang yang berada di atas KM Multi Prima 01 ketika berlayar mengangkut bahan bangunan dari Surabaya, Jawa Timur, menuju Waingapu, Nusa Tenggara Timur.
Delapan orang lainnya yang berhasil selamat adalah Bob Chris Butarbutar (26), Rahmat Tuloh (27), Debiyallah Sastria (27), Zainal Arifin M (21), Benyamin Henuk (34), Aldy Hidayat (18), Jamaludin (20) dan Riski (26).
Tim SAR gabungan, kata Sidakarya, melakukan pencarian selama 10 hari mulai 25 November hingga 3 Desember 2018.
"Standar operasi pencarian korban hilang selama tujuh hari. Namun karena korban belum bisa ditemukan sehingga ditambah tiga hari lagi, tapi tetap belum membuahkan hasil," ujarnya.
Tim dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram yang diterjunkan sebanyak 18 orang. Mereka melakukan upaya pencarian dengan menyisir perairan utara Pulau Sumbawa menggunakan Rescue Boat 220 Mataram sejak Minggu (25/11).
Operasi pencarian juga melibatkan unsur-unsur terkait, seperti TNI Angkatan Laut Mataram, Polairud Polda NTB, SROP dan unsur terkait lainnya.
Upaya pencarian juga menggunakan pesawat Patroli Maritim TNI Angkatan Laut juga dilakukan pada Minggu (25/11). Pesawat tersebut terbang dari Surabaya, Jawa Timur.
Sidakarya menambahkan tim rescue Pos SAR Kayangan, Kabupaten Lombok Timur juga dikerahkan dengan kelengkapan alat Rigit Inflatable Boat.
Tim Rescue Pos Pencarian dan Pertolongan Bima di Pulau Sumbawa, juga diterjukan untuk melakukan operasi pencarian menggunakan Rib 03 Bima menuju arah Pulau Sangiang.
Anggota Pos Angkatgan Laut Selat Alas juga ikut untuk melakukan penyisiran di perairan Gili Sulat dan wilayah sekitarnya.
"Pencarian di wilayah selatan dari lokasi kejadian kami lakukan berdasarkan informasi-informasi dari nelayan yang kami terima, di mana sempat ditemukan barang-barang tercecer di sekitar lokasi tersebut yang dicurigai merupakan muatan KM Multi Prima I," katanya.
Baca juga:
1 ABK KM Multi Prima I Ditemukan Selamat Usai Terombang-ambing di Laut
Keluarga Korban Minta Basarnas Pusat Bantu Cari 7 ABK KM Multi Prima yang Hilang
Perahu Nelayan di Laut Bayah Hancur Ditabrak Kapal Tongkang, 1 Orang Tewas
Kapal Terbalik di Danau Uganda, 10 Tewas
Kronologi KM Multi Prima 1 Rute Surabaya-Waingapu Tenggelam Dihantam Ombak