Pencuri sepeda trauma lihat teman tewas dikeroyok warga
Selama tiga bulan buron, Putu ID mengaku selalu dihantui teman yang tewas dikeroyok.
Masih terngiang dibenak Putu ID (16), pemuda yang tinggal di Denpasar terhadap peristiwa tiga bulan lalu. Rekannya tewas dikeroyok massa lantaran tepergok mencuri sepeda di Ubud, Gianyar Bali.
"Saat itu saya hanya sembunyi menyaksikan teman saya dipukuli ditendang dan dibuang ke got hingga tewas. Kita curi sepeda dan ketahuan, saya berhasil lolos tetapi teman saya dikepung dan dikeroyok warga," kenangnya dari dalam sel tahanan Polsek Ubud, Gianyar, Senin (23/5).
Putu mengaku trauma selama tiga bulan pelariannya, bahkan dia merasa dihantui banyangan rekannya almarhum K (16), yang kala itu tak berdaya dikeroyok warga.
"Saya tak bisa berbuat apa dan terpaksa meninggalkannya. Sejak itu saya terus merasa dihantui teman saya," akunya.
Diakuinya, aksi yang menyebabkan temannya tewas itu adalah aksi yang ketujuh kalinya. Aksi itu ide dari rekannya yang tewas dihakimi massa. Keduanya terpaksa mencuri untuk biaya tato.
"Rencananya kalau berhasil teman saya mau dipakai biaya tato," singkatnya.
Kapolsek Ubud, Kompol I Ketut Widada mengatakan, Putu ID ditangkap saat nongkrong bersama temannya di Jalan Bung Tomo, Denpasar, semalam.
"Selama tiga bulan ini, kami terus mengejarnya. Dia terbilang licin, karena terus berpindah-pindah," terang Kapolsek.
Kata dia, dengan penangkapan ini setidaknya bisa terungkap bagaimana penggambaran kematian K saat mereka melakukan aksinya di Ubud.
Pasalnya, warga sekitar di Banjar Laplapan, Petulu, Ubud, bungkam dan tidak ada yang mengaku ada aksi pengeroyokan. Bahkan disebutkan kala itu K terjatuh dan tewas saat dikejar warga dalam aksinya pada 28 februari 2016, lalu.
"Mudah-mudahan dari keterangan tersangka Putu ini, dapat mengungkap kronologis dan pelaku utama dari komplotan pencuri ini, " harap Widada.