Penderita difteri di Samarinda bertambah, 5 orang diisolasi di RSUD AW Sjahranie
"Ke semuanya positif secara uji sampel mirkroskopis. Sebelumnya, ada balita N usia tahun yang juga positif difteri, sudah boleh pulang karena sudah sembuh. Tapi, kita minta lakukan kontrol rawat jalan," kata Humas RSUD AW Sjahranie Fabian Satrio.
Penderita difteri di Samarinda, Kalimantan Timur, bertambah lagi. Terbaru, 6 orang warga Samarinda dirawat di ruang isolasi, RSUD AW Sjahranie Samarinda. Lima di antaranya positif menderita difteri dan satu lagi suspect difteri.
Kelima pasien positif itu adalah seorang ibu hamil, SR (18), yang masuk perawatan Kamis (4/1). Dua hari kemudian, Sabtu (6/1), remaja A (15) dirawat di rumah sakit. Dua hari kemudian, Senin (8/1), dua pasien balita berturut-turut masuk ANK (2) dan FK (4) juga masuk perawatan.
-
Siapa yang bisa terkena penyakit difteri? Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheria yang menyerang hidung, tenggorokan, atau kulit.
-
Apa yang dimaksud dengan difteri? Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheria yang menyerang hidung, tenggorokan, atau kulit.
-
Siapa yang berisiko tinggi tertular Difteri? Faktor-faktor yang meningkatkan risiko tertular difteri antara lain:Tidak mendapat vaksinasi difteri secara lengkapTinggal di area padat penduduk atau yang buruk kebersihannyaBepergian ke daerah yang tingkat difterinya sedang tinggiMemiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena menderita AIDS
-
Siapa yang berpotensi terkena komplikasi Difteri? Komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa dapat terjadi jika toksin memasuki aliran darah dan merusak jaringan vital lainnya.
-
Kapan biasanya gejala difteri muncul? Periode inkubasi biasanya 2-5 hari, tetapi dapat memakan waktu hingga 10 hari.
-
Kapan difteri bisa menular? Seseorang bisa tertular difteri bila tidak sengaja menghirup atau menelan percikan air liur yang dikeluarkan penderita saat batuk atau bersin.
"Ada 2 pasien juga tanggal 9 Januari, FS 15 tahun, masuk dengan suspect difteri. Terbaru, siang ini, masuk lagi anak inisial GN, positif difteri. Jadi ada 5 pasien difteri," kata Humas RSUD AW Sjahranie Fabian Satrio, dalam keterangan resmi dia di kantornya, Selasa (9/1).
Lima pasien difteri dan satu pasien suspect yang ke semuanya warga Samarinda dirawat di ruang isolasi. "Ke semuanya positif secara uji sampel mirkroskopis. Sebelumnya, ada balita N usia tahun yang juga positif difteri, sudah boleh pulang karena sudah sembuh. Tapi, kita minta lakukan kontrol rawat jalan," tambah Satrio.
Satrio menambahkan, RSUD AW Sjahranie sudah menyampaikan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur. Sebab, menjadi kewenangan instansi tersebut untuk melakukan uji kultur dari sampel penderita difteri yang biasanya dilakukan di Surabaya. Diperkirakan, hasilnya akan diketahui 1-2 pekan ke depan.
"Meski positif, pemeriksaan mikroskopis, tidak menunjukkan 100 persen difteri. Karena ada bakteri lain selain penyebab difteri," terang Satrio.
Satrio tidak menampik, tren jumlah penderita difteri memang mengalami kenaikan. Dia meminta, masyarakat dengan cepat memeriksakan diri, apabila menemukan gejala difteri.
"Apabila punya keluhan nyeri menelan demam, menggigil, pembesaran di leher, segera cek," kata Satrio mengimbau.
Baca juga:
4 Warga Samarinda dirawat karena difteri, salah satunya ibu hamil
Terindikasi difteri, ABG di Pesisir Selatan dipindah ke RSUD M Djamil
Wanita mengandung pengidap difteri meninggal dunia di Garut
Pasien difteri di Garut kembali meninggal, total jadi 4 orang
Cegah difteri, Dinkes Kota Malang akan gelar imunisasi ulang
Kemenkes siapkan 700 serum anti difteri
Menkes klaim kasus Difteri menurun setelah dilakukan ORI