Peneliti senior: Lembaga survei pemanipulasi harus dipenjarakan!
Menurut Rustam, memanipulasi hasil quick count merupakan kejahatan besar.
Peneliti senior Rustam Ibrahim menilai tidak mungkin hasil hitung cepat (quick count) dua 'kelompok' lembaga survei dalam Pilpres 2014 sama-sama benar. Sebab, keduanya mempublikasikan perbedaan hasil yang sangat mencolok.
"Jadi kalau ada perbedaan dua kelompok lembaga survei harus dicari mana yang benar mana yang salah," kata Rustam yang juga Ketua Badan Pengawas LP3ES lewat pernyataan di lama akun Facebook-nya, kemarin.
Untuk lembaga survei yang yang terbukti secara sengaja memanipulasi hasil quick count, Rustam menyerukan, agar mereka tidak hanya harus dikecam atau dibubarkan, "tapi yang bertanggung jawab juga harus dipenjarakan."
Menurut Rustam, memanipulasi hasil quick count merupakan kejahatan besar karena telah berupaya mencuri suara rakyat, mencederai demokrasi dan menyebabkan kebenaran dan obyektivitas ilmiah yang menjadi landasan riset telah didelegitimasi.
"Dalam soal lembaga quick count saya berpegang pada hasil lembaga yang menurut saya paling independen dalam soal keuangan, yaitu Litbang Kompas, kemudian lembaga-lembaga lain yang hasilnya tidak berbeda dengan hasil Litbang Kompas tersebut," ujar dia.
Topik pilihan: Pilpres | Quick Count Pemilu 2014 | Rekapitulasi KPU
-
Mengapa hasil quick count Pilkada DKI 2017 sangat penting? Hasil quick count tersebut menjadi perhatian utama, karena sering kali memberikan indikasi kuat mengenai hasil akhir sebelum perhitungan resmi diumumkan oleh KPU.
-
Apa itu quick count? Quick count adalah metode perhitungan cepat yang dilakukan oleh lembaga survei atau lembaga riset untuk memprediksi hasil pemilu berdasarkan sebagian data suara yang sudah masuk.
-
Kenapa FAPTI melakukan survei pilpres? FAPTI memandang penting untuk melakukan survei, guna memberikan gambaran kepada alumni perguruan tinggi terkait pilihan dan jenis isu yang dianggap penting oleh masyarakat. “Sehingga, para alumni dapat lebih bisa berkontribusi dalam hajatan nasional lima tahunan yang penting ini,” pungkasnya.
-
Kenapa quick count penting dalam pemilu? Quick count dapat memberikan gambaran awal tentang hasil pemilu sebelum real count selesai. Hal ini dapat membantu masyarakat untuk mengetahui perkembangan politik dan mengantisipasi kemungkinan konflik atau kontroversi.
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
-
Siapa yang melakukan Quick Count? Quick count dilakukan oleh lembaga survei, lembaga pemantau pemilu, atau kelompok masyarakat sipil yang independen dan tidak terafiliasi dengan calon atau partai politik.
Peneliti yang pertama kali memperkenal quick count pada Pilpres 2004 itu menjelaskan, dalam sejarah dua pilpres sebelumnya, 2004 dan 2009 tidak pernah ada perbedaan hasil antara quick count dan real count KPU di luar batas kesalahan (margin of error).
"Jadi kalau angka KPU 2014 berbeda dengan hasil quick count, maka hasil KPU layak dipertanyakan. Memang yang resmi KPU, tapi pengalaman saya di masa Orde Baru, yang resmi belum tentu benar," kata Rustam.
"Semoga hasil KPU tidak akan berbeda signifikan dengan hasil quick count, karena jika curang, taruhannya akan terlalu besar," ujarnya.
Seperti diketahui, hasil quick count dua kelompok lembaga survei menunjukkan hasilnya yang sangat berbeda. Mayoritas atau 8 lembaga survei yang selama ini dikenal kredibel memenangkan Jokowi-JK, sementara 4 lembaga survei yang ditayangkan tvOne dan MNC Grup mengunggulkan Prabowo-Hatta.
Baca juga:
'Hasil quick count dan real count KPU tak pernah beda'
Peneliti sebut hitung cepat lembaga survei tidak selalu benar
Lembaga survei disarankan deklarasi sebelum hitung cepat
Lembaga survei tak kredibel bisa dipidana