Penemuan oleh Ilmuwan Australia, Spesies Baru Laba-Laba Jaring dengan Ukuran Lebih Besar dan Berbahaya
Laba-laba spesies ini tak hanya memiliki ukuran yang lebih besar, tetapi juga dianggap lebih berbahaya dibandingkan dengan jenis laba-laba jaring corong lainnya
Para peneliti di Australia telah mengonfirmasi adanya spesies baru laba-laba jaring corong yang dinamakan Laba-Laba Jaring Newcastle. Spesies ini tidak hanya memiliki ukuran yang lebih besar, tetapi juga dianggap lebih berbahaya dibandingkan dengan jenis laba-laba jaring corong lainnya. Penemuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal BMC Ecology and Evolution oleh tim peneliti yang berasal dari Institut Leibniz Jerman, Museum Australia, dan Universitas Flinders.
Temuan ini menambah daftar spesies laba-laba jaring corong, yang sebelumnya hanya terdiri dari dua jenis utama. Spesies baru ini ditemukan melalui analisis DNA dan perbandingan spesimen yang dikumpulkan sejak awal 1900-an. Keberadaan spesies baru ini juga memunculkan pertanyaan tentang potensi racun dan efektivitas antibisa yang ada.
- Cara Menghilangkan Bau Daging Kambing agar Tidak Prengus, Begini Langkahnya Pakai Bahan-bahan yang Alami
- Jenis Ular Hitam dan Penjelasannya, Ada yang Memiliki Racun Mematikan
- Perbedaan Kambing PE dan Jawa Randu, Ini Penjelasan Lengkapnya
- Unik, 5 Spesies Baru Landak Berduri Lunak Ditemukan dan Bentuknya Imut
Dengan ukuran yang lebih besar, Laba-Laba Jaring Newcastle menjadi ancaman yang tidak bisa diabaikan. Meski begitu, antibisa yang telah digunakan selama bertahun-tahun tetap efektif untuk mengatasi gigitan spesies ini, asalkan diberikan dalam waktu cepat. Berikut informasinya, dirangkum Merdeka.com, Rabu (15/1).
Laba-Laba Jenis Ini Sudah Lama Ada
Proses penemuan spesies baru ini merupakan hasil dari penelitian yang berlangsung lebih dari dua puluh tahun. Para ilmuwan mulai mencurigai adanya spesies baru setelah menemukan perbedaan morfologi pada laba-laba jaring corong yang berada di kawasan Newcastle. Untuk memverifikasi temuan tersebut, mereka mengumpulkan spesimen baru dan melakukan perbandingan dengan spesimen lama yang telah disimpan di museum sejak awal abad ke-20.
Analisis DNA menjadi elemen penting dalam proses identifikasi spesies baru ini. Dengan bantuan teknologi modern, para peneliti dapat memetakan perbedaan genetik antara spesies jaring corong Sydney, jaring corong Sydney Selatan, dan jaring corong Newcastle. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Laba-Laba Jaring Newcastle merupakan spesies yang terpisah, dengan karakteristik unik yang membedakannya dari kedua spesies lainnya.
Selain itu, penelitian ini juga menekankan pentingnya koleksi spesimen historis dalam proses penemuan baru. Spesimen yang lebih tua memberikan data pembanding yang memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi perubahan genetik dan morfologi yang terjadi selama berabad-abad.
"Laba-laba ini sebenarnya selalu ada di sini, tetapi kami baru menyadarinya sekarang bahwa mereka sedikit berbeda," kata Director of the Department of Clinical Toxicology at the Calvary Mater Newcastle, Professor Geoff Isbister, mengutip abc.net.au
Ukuran dan Potensi Racun yang Mengerikan
Laba-laba Jaring Newcastle memiliki dimensi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan dua spesies lainnya. Salah satu individu terbesar yang pernah ditemukan, dengan panjang mencapai 9,2 sentimeter, dinamakan "Hemsworth" sebagai penghormatan kepada aktor Australia, Chris Hemsworth. Ukuran yang besar ini tidak hanya membuat laba-laba tersebut tampak lebih menakutkan, tetapi juga meningkatkan potensi racunnya.
Gigitan dari laba-laba berukuran besar cenderung menyuntikkan lebih banyak racun, yang berpotensi meningkatkan risiko bagi korban. Selain itu, meskipun racun dari ketiga spesies jaring corong ini dianggap serupa, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah terdapat perbedaan dalam keampuhannya. Antibisa yang tersedia saat ini masih dapat digunakan untuk semua spesies, namun efektivitasnya perlu terus dipantau melalui laporan kasus gigitan yang terjadi.
"Ada dua hal yang membuat laba-laba lebih berbahaya --- yang pertama adalah ukurannya karena ia lebih mungkin menyuntikkan racun dalam jumlah lebih besar, tetapi juga potensi racunnya berbeda," tambah Professor Isbister.
Sosok "Big Boy" yang Unik
Spesies baru yang ditemukan ini dinamai Atrax christenseni sebagai bentuk penghormatan kepada Kane Christensen, seorang penggemar laba-laba dari Central Coast. Ia adalah orang yang pertama kali menarik perhatian para peneliti berkat ukuran laba-laba yang sangat mencolok. Penemuan spesimen yang dikenal dengan sebutan "Big Boy" ini menjadi titik awal dari penelitian yang lebih mendalam.
Penamaan spesies baru tersebut menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan ilmuwan dalam mengungkapkan keanekaragaman hayati yang ada. Kontribusi Christensen menjadi contoh nyata bahwa pengamatan yang dilakukan oleh masyarakat lokal dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap ilmu pengetahuan di tingkat global. Dengan penamaan ini, jasanya akan dikenang dalam dunia biologi.
"Hal pertama yang menjadi ciri khasnya adalah ukuran laba-laba ini yang sangat besar. Ukurannya jelas berbeda dibandingkan dengan corong-corong Sydney lainnya," ungkap Kane Christensen, penggemar laba-laba dari Central Coast.
Dilakukan Penelitian Lebih Lanjut
Temuan ini memiliki signifikansi tidak hanya dalam bidang biologi, tetapi juga berpengaruh besar dalam dunia medis. Profesor Geoff Isbister dari Calvary Mater Newcastle mengungkapkan bahwa pemahaman yang lebih mendalam mengenai spesies ini dapat berkontribusi pada peningkatan cara penanganan medis bagi mereka yang terkena gigitan. Selama lebih dari 45 tahun, tidak ada laporan kematian akibat gigitan laba-laba jaring corong, yang sebagian besar disebabkan oleh efektivitas antibisa yang tersedia.
Selain itu, penelitian ini menekankan pentingnya keanekaragaman hayati dalam ekosistem setempat. Laba-laba jaring corong memiliki peranan krusial dalam mengontrol populasi serangga, sehingga keberadaan mereka memberikan manfaat ekologis yang signifikan. Namun, interaksi antara manusia dan laba-laba ini perlu dikelola dengan bijak untuk mencegah risiko gigitan yang berbahaya.
Apa yang membuat Laba-Laba Jaring Newcastle lebih berbahaya?
Ukuran hewan yang lebih besar dapat menyebabkan jumlah racun yang disuntikkan menjadi lebih banyak, sehingga meningkatkan risiko yang dihadapi oleh korban gigitan.
Bagaimana antibisa bekerja untuk melawan racun laba-laba ini?
Antibisa memiliki kemampuan untuk menetralkan racun yang terdapat dalam tubuh. Namun, agar efektivitasnya optimal, antibisa harus diberikan segera setelah terjadinya gigitan.
Mengapa penemuan spesies baru ini penting?
Penemuan ini memberikan kontribusi penting dalam memahami keanekaragaman hayati serta berperan dalam pengembangan medis untuk penanganan gigitan.
Apakah semua laba-laba jaring corong memiliki racun yang sama?
Racun dari ketiga spesies tersebut memiliki kesamaan, namun diperlukan penelitian lebih mendalam untuk memastikan apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam efektivitasnya.