Pengakuan Pembunuh Pegawai Koperasi Saat Jadi Buronan: Sering Dihantui Korban, Hidup Tak Tenang
"Saya sering dihantui korban, kadang mimpi digerebek polisi, hidup saya tak tenang," ungkap tersangka KL
KL mengaku tidak tenang sejak membunuh korban
- Buron Lebih Sepekan, Tersangka Pembunuh Pegawai Koperasi di Palembang Menyerahkan Diri
- Terungkap, Ini Pemicu Pedagang Pakaian Bunuh Pegawai Koperasi di Palembang
- Polisi Tangkap 3 Tahanan yang Kabur dari Polsek Tanah Abang, Tiga Lagi Masih Buron
- Pelaku Pembakaran Ponpes Darul Istiqamah Diringkus Polisi, Satu Masih Buron
Pengakuan Pembunuh Pegawai Koperasi Saat Jadi Buronan: Sering Dihantui Korban, Hidup Tak Tenang
KL, pemuda yang menjadi buronan polisi setelah terlibat dalam pembunuhan pegawai koperasi, AN (25), akhirnya menyerahkan diri ke polisi. Dia adalah pelaku ketiga atau terakhir yang diamankan.
KL mengaku tidak tenang sejak membunuh korban. Dia merasa selalu dikejar-kejar polisi meski tempat persembunyiannya terbilang aman, yakni di daerah perbukitan dan Empat Lawang, Sumatera Selatan.
Hal yang paling membuatnya makin takut adalah sering dihantui korban. Itu membuatnya stres dan berjanji akan menyerahkan diri.
"Saya tak tahan lagi, saya sering dihantui korban, kadang mimpi digerebek polisi, hidup saya tak tenang," ungkap tersangka KL di Mapolrestabes Palembang, Rabu (10/7).
Tersangka mengakui turut memukul kepala korban dengan besi dan menjerat leher dengan kabel seling hingga tewas.
Tindakan itu sesuai dengan arahan otak pelaku, AT, kepadanya.
"Saya diminta bantuan, dia datang ke kontrakan saya, dia bilang mau membunuh korban dan dijelaskan tugas-tugas saya," kata tersangka KL.
Diketahui, buronan pembunuh pegawai koperasi di Palembang, AN (25), akhirnya menyerahkan diri ke polisi. Dengan demikian, semua pelaku yang berjumlah tiga orang, sudah tertangkap.
Pelaku terakhir adalah KL, adik ipar otak pelaku, AT (34). Dia turut melakukan pembunuhan dengan cara memukul kepala korban menggunakan besi.
Selama kabur, pelaku KL bersembunyi di kampung asalnya di Empat Lawang, Sumatera Selatan. Akhirnya dia meminta keluarga untuk menghubungi polisi dengan maksud menyerahkan diri.
Petugas Reskrim Polsek Sukarami Palembang menjemput pelaku, Selasa (9/7) malam. Selanjutnya pelaku dibawa ke Polrestabes Palembang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
sebelumnya, polisi mengamankan satu dari tiga pelaku pembunuhan pegawai koperasi yang mayatnya ditemukan terkubur dan dicor di belakang ruko di Perumahan Maskarebet, Talang Kelapa, Palembang, Rabu (26/6).
Dari keterangan pelaku itulah terungkap keberadaan mayat korban dan dilakukan penggalian. Korban AN (25) hilang sejak 8 Juni 2024 saat menagih pinjaman kepada debitur.
Dari pemeriksaan tersangka P, pembunuhan sudah direncanakan sejak jauh hari. Pemilik usaha distro Anti Mahal inisial AT mengajak adik iparnya KL membunuh korban. Sementara temannya P dimintai bantuan sebagai eksekutor agar rencana itu berhasil.
Pembunuhan itu dilatarbelakangi kekesalan pelaku AT terkait tingginya bunga pinjaman yang dibebankan kepadanya. Dia pun merencanakan pembunuhan terhadap korban.
Polisi lalu meringkus AT di tempat persembunyiannya di Padang, Sumatera Barat, Jumat (28/6). Dia ditetapkan tersangka dan dikenakan pasal pembunuhan berencana.