Pengalaman Tempur SBY Pimpin Pasukan TNI di Timtim
SBY ternyata pernah ikut dalam perang Timor Timur. Dia menceritakan pengalamannya:
Jenderal Purnawirawan TNI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY memiliki pengalaman tempur dalam medan perang. Sebelum menjadi presiden dan masih aktif menjadi seorang prajurit, sepakterjang SBY cukup disegani.
Saat itu SBY muda masih sebagai komandan Batalyon. Ia terjun ke medan tempur di Timor-Timur dalam Operasi Seroja atau Invasi Indonesia atas Timor Timur.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang mewakili TNI dalam perundingan Wonosobo? Pasukan TNI diwakili Kolonel Sarbini, sedangkan dari Belanda diwakili Kolonel Breemouer.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Kapan Try Sutrisno menjadi ajudan Presiden Soeharto? Berkat rekam jejaknya di bidang militer, pada tahun 1974 Try terpilih menjadi ajudan Presiden Soeharto.
Berikut cerita lengkap tentang SBY memimpin pasukan TNI tempur di Timtim:
Berhadapan dengan Pasukan Falintil
Perang di Timor Timur adalah salah satu konflik paling panjang dan berdarah yang dialami TNI. Pasukan Falintil ini dikenal kejam terhadap TNI.
Meski lawan dikenal begitu kejam, ada satu cerita yang menarik dan sampai sekarang dikenang. Ceritanya saat itu pasukan TNI tengah menyisir medan dan menemukan seorang gerilyawan musuh tergeletak dan mengalami luka parah lereng bukit Turiskai.
Mayor Susilo Bambang Yudhoyono yang saat itu menjadi Komandan Batalyon 744 menolong dan memerintahkan anggotanya agar gerilyawan itu mendapat perawatan medis. Bahkan tawanan perang itu sampai diterbangkan ke RSPAD Jakarta untuk mendapatkan perawatan.
Setelah menjalani perawatan, gerilyawan tersebut mengaku bernama Yulio Sarmento, salah satu pucuk pimpinan kelompok Falintil. Setelah pulih, TNI justru banyak mendapatkan informasi berharga dari Yulio dalam menjalankan operasi di Timor Timur.
SBY Naik Turun Gunung di Timtim
SBY terkenang masa pengabdiannya di militer karena tak sengaja bertemu dengan Sakiyo, mantan rekannya berjuang di Timtim dalam acara dialog tersebut. "Di sini hadir Pak Sakiyo, dulu pernah tugas bersama di Timtim (Timor Timur). Saya pernah lima tahun emban tugas bertempur di Timtim. Waktu kami tugas di sana Batalyon 744, naik-turun gunung. Alhamdulillah selamat," ujar SBY.
Menurut Sakiyo, SBY adalah orang yang tak mudah menyerah dan berjiwa nasionalis. SBY saat itu benar-benar turun membawa senjata ke medan perang. SBY, kata Sakiyo maju ke garis depan dan sempat terlibat perang di hutan.
Pengalaman Pilu SBY Saat Perang
SBY juga menceritakan pengalaman pilunya saat ikut perang Timor Timur. Kejadian terjadi saat tahun 1976, ketika Batalyon Infanteri Lintas Udara 305 sedang melaksanakan pertempuran di bagian barat Timor Timur. Sekitar pukul 05.30 WIB, terjadi kontak tembak antara Kompi A dengan satuan lawan yang berlangsung singkat.
Saat baku tembak berlangsung dan SBY melanjutkan gerakan ke depan, ia menjumpai seorang anak berusia sekitar lima tahun. Anak itu menangis sambil memeluk ibunya yang tewas terkena peluru nyasar.
"Ketika beberapa menit yang lalu dia masih bercanda dan berada dalam pelukan ibu yang amat disayanginya, tiba-tiba dia harus menerima musibah," kata SBY.