Pengedar sabu dan 1.000 liter miras di Sukoharjo diciduk polisi
Pengedar sabu dan 1.000 liter miras di Sukoharjo diciduk polisi. Dia menjelaskan, ketiga tersangka berinisial HW warga Jalan Ciu, Desa Telukan, Grogol. Ia ditangkap di sekitar Balai Desa Telukan saat akan mengambil bungkusan di gang sebelah kantor desa.
Menjelang perayaan Tahun Baru 2017, Polres Sukoharjo, Jawa Tengah, menggalakkan operasi penyakit masyarakat (pekat). Hasilnya Satuan Narkoba berhasil menggagalkan transaksi sabu serta menangkap pengedar sekaligus pemakai barang haram tersebut di tiga lokasi berbeda.
Kapolres Sukoharjo, AKBP Ruminio Ardano mengatakan, tiga orang tersangka tersebut ditangkap pada November lalu. Saat ini mereka diamankan di ruang tahanan Mapolres Sukoharjo untuk pemeriksaan dan pengembangan lebih lanjut.
"November lalu kami meringkus 3 tersangka pengedar dan penyalahgunaan narkoba jenis sabu di Grogol dan Kartasura. Ini terus kita kembangkan, karena pengakuan tersangka barang didapat dari temannya yang saat ini sedang kita cari," kata AKBP Ruminio, Senin (26/12).
Dia menjelaskan, ketiga tersangka berinisial HW warga Jalan Ciu, Desa Telukan, Grogol. Ia ditangkap di sekitar Balai Desa Telukan saat akan mengambil bungkusan di gang sebelah kantor desa.
"Setelah kita periksa ternyata sebuah bungkus rokok yang didalamnya terdapat sabu seberat 0,25 gram," jelasnya.
Lima hari kemudian, petugas kembali berhasil menangkap pengedar dan pengguna sabu berinisial HM di Desa Gumpang, Kecamatan Kartasura. Kepada petugas, ia mengaku akan melakukan transaski sabu dan setelah diperiksa di rumahnya ada sisa sabu beserta alat hisap serta perlengkapan lainnya.
Sedangkan penangkapan ketiga dilakukan terhadap UJ di rumahnya, Kelurahan/Kecamatan Grogol. Ia tertangkap tangan saat sedang mengkonsumsi sabu. Selain ketiga tersangka dari operasi pekat itu, pihaknya juga menyita sekitar 1000 liter miras.
"Para tersangka akan kita kenakan Pasal 112 junto 127 UURI Nomor 35 tahun 2009 tentang penyalahgunaan narkotika dan obat-obataan terlarang," tutup Kapolres.
Baca juga:
Duterte ancam bakar markas PBB di New York
Terlibat kecelakaan, Rachmat kedapatan simpan narkoba saat diperiksa
Sembunyi di rumah pasutri, Kurniawan sang pengedar sabu diciduk
Genggam sabu di tangan, Juli tak berkutik diciduk polisi
Gerebek sarang narkoba di Palembang, 400 gr sabu & 200 ineks disita
Pelajar SMP di Makassar kerja jaga pintu bandar demi sabu gratis
10 Kg sabu & 1.000 butir ekstasi disita, 2 pengedar tewas ditembak
-
Bagaimana Gatotkaca dari Sukoharjo melawan hoaks? Danar mengatakan, tempat paling tepat untuk menanyakan kebenaran terkait berita yang mereka peroleh adalah tempat di mana mereka menuntut ilmu, seperti melakukan diskusi atau sharing dengan guru terkait berita yang mereka dapatkan.
-
Siapa saja yang diajak untuk berperan aktif dalam memerangi narkoba di Sumut? Selain itu, Hari Anti Narkotika Internasional mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, lembaga non-pemerintah, hingga individu, untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Apa alasan Ello mengonsumsi narkoba? Dalam podcast YouTube Daniel Mananta, Marcello Tahitoe bercerita tentang pengalamannya bersentuhan dengan narkoba.“Waktu itu gue masih muda banget dan orang tua gue itu benar-benar hands on ke karir gue. Jadi gue ngerasa kayak butuh ruang, tapi nggak bisa,” kata Ello, dikutip dari YouTube Daniel Mananta Network pada 15 November 2022.
-
Kapan Janjang Saribu diresmikan? Tembok ini telah diresmikan oleh Bupati Agam pada tahun 2013.
-
Siapa yang berperan sebagai "Gatotkaca" dalam melawan hoaks di Sukoharjo? Di baliknya ada seorang pria bernama Agus Widanarko (41) yang mengenakan kostum Gatotkaca itu.