Pengemudi Ford Mabuk di Depok Jalani Tes Urine, Apa Hasilnya?
Pemuda tersebut tidak ditahan polisi meski berkendara dalam keadaan mabuk
Pemuda tersebut tidak ditahan polisi meski berkendara dalam keadaan mabuk
- Pengendara Motor di Depok Jadi Korban Tabrak Lari Pengemudi Mobil Dinas Polisi
- Ini Hasil Tes Urine Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama
- Pengemudi Truk Mebel Diamankan dan Jalani Tes Urine Buntut Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim
- Pemotor Tewas dengan Sejumlah Luka di Mampang, Polisi: Diduga Korban Tawuran
Pengemudi Ford Mabuk di Depok Jalani Tes Urine, Apa Hasilnya?
Polisi masih mendalami kasus pengemudi mobil Ford Ecosport mabuk yang diamuk massa. Pengemudi diketahui bernama Kevin.
Saat berkendara, dia tidak sadar kalau ban depan pecah. Namun tetap melaju hingga kawasan Jembatan Serong, Cipayung, Depok.
Paur Humas Polres Metro Depok, Iptu Made Budi mengatakan, pengemudi sudah menjalani tes urine. Hasilnya negatif narkotik.
Namun memang pengemudi dalam kondisi mabuk akibat mengonsumsi alkohol.
“Tes urine sudah. Cuma tidak terbukti narkoba. Pengakuannya minum alkohol saja,” katanya, Minggu (17/3).
Pengemudi pun saat ini tidak ditahan. Hanya mobilnya saja yang masih ditahan di Unit Laka Polres Metro Depok.
“Mobil masih di Unit Laka. Infonya (pengemudi) tidak ditahan. Dia malah yang jadi korban pengerusakan mobil,” ujarnya.
Ditanya soal adanya warga yang mengaku menjadi korban tabrak lari oleh pengemudi Ford, Made mengaku belum menerima laporan tersebut.
Di Polsek Pancoran Mas pun belum menerima laporan adanya warga yang menjadi korban tabrak lari peristiwa viral tersebut.
“Belum ada laporan. Kalau tidak ada laporan susah untuk membuktikannya,” ungkapnya.
Terpisah, Kasat Lantas Polres Metro Depok, Kompol Multazam Lisendra mengatakan, pengemudi Ford hingga kini belum membuat laporan atas peristiwa perusakan mobil oleh warga.
Saat kejadian, pengemudi langsung diamankan untuk menghindari amukan yang lebih parah dari warga.
“Belum (melapor). Diamankan agar tidak semakin jauh dipukuli warga,” kata Multazam.
Dia mengimbau agar warga tidak gampang terpancing dan melakukan tindakan main hakim sendiri. Sehingga kejadian seperti kemarin dapat dihindari.
“Yang rusak mobil, yang pukul dia. Jangan sedikit-sedikit ikut memukuli,” pungkasnya.