Pengeroyokan Anggota TNI dan Polisi di Jaksel Terjadi Minggu Pagi
Dandim Jakarta Selatan Kolonel Inf Ucu Yustiana membenarkan soal insiden tersebut. Namun untuk kronologi lengkap peristiwa itu, Yustiana belum belum bisa menyampaikan secara rinci.
Seorang anggota TNI dan polisi diduga menjadi korban pengeroyokan orang tak dikenal di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (18/4) pagi. Korban adalah anggota TNI berinisial DB berpangkat Sersan Dua (Serda) dan satu anggota Polri berinisial YSB.
Dandim Jakarta Selatan Kolonel Inf Ucu Yustiana membenarkan soal insiden tersebut. Namun untuk kronologi lengkap peristiwa itu, Yustiana belum belum bisa menyampaikan secara rinci.
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
-
Bagaimana polisi menyelidiki kasus dugaan TPPO ini? Karena proses penyidikan dan penyelidikan masih berlangsung, khususnya di Polda Jambi yang telah menaikan kasus ke tahap penyidikan. Serta, Polda Sumatera Selatan dan Polda Sulawesi Selatan yang masih proses penyelidikan.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang didorong oleh DPR RI kepada pihak kepolisian? Komisi III Dukung Polisi Tindak Tegas Pengguna Nopol Palsu Polda Metro Jaya terus melakukan penindakan terhadap pengendara yang kedapatan menggunakan nomor polisi (nopol) palsu. Penertiban pelat nomor rahasia palsu ini lantas mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Kata dia, pemakaian pelat palsu erat kaitannya dengan aksi sewenang-wenang di jalan yang merugikan masyarakat.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
"Kemudian korbannya juga, cuma masalah kronologisnya yang masih kita kembangkan, karena kita kesulitan. Karena pagi hari itukan, orang-orang mungkin sudah abis sahur, jadi mungkin tidur lagi. Jadi sangat susah untuk kita nyari saksi-saksinya," kata saat dihubungi merdeka.com, Minggu (18/4).
Untuk mengungkap kasus pengeroyokan yang menimpa anggota TNI-Polri ini dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Selatan yang bekerjasama dengan Polisi Militer (POM) TNI.
"Iya jelas (penyelidikan libatkan POM TNI), kalau kita itu kejadiannya ada anggota TNI. Berarti kan penyelidikannya, penyidikannya juga melibatkan dari Polisi Militer ssesuai dengan Undang-Undangnya seperti itu," jelasnya.
"Betul (kerjasama dengan Polres Metro Jakarta Selatan) betul dilaksanakan Polres Jakarta Selatan dengan Pomdam Jaya," tutupnya.
Kasus dugaan pengeroyokan itu sebelumnya terekam CCTV dan viral di media sosial. Video itu viral di media sosial setelah dibagikan akun Instagram @cetul.22 sejak Minggu (18/4) petang.
Akun @cetul.22 menyebutkan insiden pengeroyokan itu terjadi di pinggir jalan di Jalan Faletehan, Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada hari Minggu (18/4) sekitar pukul 07.00 WIB. Korban pengeroyokan adalah anggota Kopassus dan Brimob Kelapa Dua.
Baca juga:
Anggota TNI dan Brimob Dikeroyok di Jaksel, Satu Orang Dikabarkan Tewas
Penagih Utang Tewas Dikeroyok di Cipondoh, 5 Orang Diamankan
2 Remaja Putri di Medan Dikeroyok Gara-Gara Berebut Cowok, 4 ABG Jadi Tersangka
Jaksa Tuntut Pengeroyok TNI AD di Bengkulu 15 Tahun Penjara
Berawal Dari Adu Mulut, Tiga Pendekar Ini Keroyok Dua Pemuda Hingga Terluka Parah
Pesta Minuman Keras di Bekasi Berujung Pengeroyokan, 2 Orang Masuk Rumah Sakit