Pengungsi korban kebakaran di Bogor mengeluh gatal-gatal dan pusing
PMI Kota Bogor telah menerjunkan 25 orang untuk membantu korban pengungsi dalam menangani masalah kesehatan. Sejauh ini belum ada warga yang harus dilarikan ke rumah sakit akibat penyakit yang dideritanya. Kondisi kesehatan para korban pengungsi masih dapat ditangani tim kesehatan PMI maupun Dinas Kesehatan Kota Bogor.
Koordinator Tim Kesehatan PMI Kota Bogor Martin mencatat, hingga Selasa (26/12) sore sudah ada 31 pengungsi korban kebakaran 60 rumah di Bogor yang mengecek kesehatannya di pos pengungsian. Dari hasil cek kesehatan itu, kebanyakan warga mengeluh menderita gatal-gatal, pusing, dan masuk angin.
"Kebanyakan yang datang untuk cek kesehatan adalah para orangtua. Mereka ngeluh gatal-gatal, ada juga yang hipertensi. Tapi sudah kita tangani," ungkap Martin.
-
Bagaimana Pawai Dongdang di Bogor dirayakan? Dalam kegiatan tersebut, ratusan warga mengarak beberapa alat pikul padi yang terbuat dari potongan batang bambu setinggi orang dewasa. Tidak hanya itu, Pawai Dongdang juga dimeriahkan oleh arak-arakan hasil bumi dan makanan yang dihias dalam beraneka bentuk dengan diiringi suara kendang, angklung, serta pukulan lesung.
-
Apa yang keluar dari sumur di Bogor? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
-
Apa yang terbakar di Kebagusan? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Kenapa Bogor disebut Kota Hujan? Karena jumlah milimeter air yang tercurah berada di atas angka 2.000, maka bisa dipastikan jika intensitas air hujan bisa terus turun sepanjang tahun. Ini yang membuat Bogor masih diselingi kondisi hujan saat musim kemarau karena jumlah kandungan air di awan yang tinggi.
-
Di mana letak Kubur Kalang di Bojonegoro? Kubur Kalang ditemukan di Desa Kawengan, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro.
-
Bagaimana asal mula patung Gajah Bolong di Bojonegoro? Mengutip Instagram @bojonegorohistory, nama Gajah Bolong berkaitan dengan patung gajah yang ada di rumah almarhum bapak H.M. Soedjono (Mbah Jono). (Foto: Pemkab Bojonegoro) Rumah yang dibangun sekitar tahun 1930 itu dinding bagian dalamnya dilapisi porselen dari China. Di halamannya yang luas, dibangun patung gajah.
Martin menambahkan, PMI Kota Bogor telah menerjunkan 25 orang untuk membantu korban pengungsi dalam menangani masalah kesehatan. Sejauh ini belum ada warga yang harus dilarikan ke rumah sakit akibat penyakit yang dideritanya. Kondisi kesehatan para korban pengungsi masih dapat ditangani tim kesehatan PMI maupun Dinas Kesehatan Kota Bogor.
"Pas waktu kejadian, karena warga panik sehingga sulit dikendalikan. Ada warga yang terjatuh, tapi sudah diobati. Kita juga sediakan dua unit ambulans," kata Martin.
BPBD Kota Bogor mulai menginventarisir bantuan yang masuk untuk para warga pengungsi korban kebakaran Kampung Gudang, Bogor. Dari hasil pendataan, kebutuhan dasar yang paling dibutuhkan oleh para pengungsi adalah bantuan makanan, susu, dan obat-obatan untuk anak-anak dan balita.
Anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Bogor Indra mengungkapkan, sejauh ini bantuan berupa pakaian sudah cukup terpenuhi. Sehingga, pihaknya menyarankan para pemberi bantuan lebih fokus menyalurkan bantuannya yang lebih dibutuhkan.
"Penyaluran bantuan berupa pakaian kita setop dulu, tapi kalau ada yang memberi itu tetap kami terima. Yang dibutuhkan saat ini, ya sifatnya sandang, seperti makanan, obat-obatan, susu, serta perlengkapan untuk anak-anak dan balita," ungkap Indra.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pemenuhan Anak Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Bogor, Sri Agustini mengatakan, korban anak dan perempuan masih difokuskan untuk mendapat bantuan barang kebutuhan pangan dan sandang.
"Sementara untuk secara psikologis belum ada, tapi kalaupun ada, akan kami bawa ke pihak terkait," ucapnya.
Salah satu korban pengungsi, Nining (32) menyebut, kebutuhan paling mendesak saat ini adalah baju untuk ibu menyusui dan pakaian dalam.
"Karena kami kan bajunya agak berbeda, yang memudahkan kami untuk memberi ASI. Kebanyakan bantuan hanya baju umum," sebutnya.
Untuk diketahui, kebakaran terjadi di Kampung Gudang, RT 005/RW 001, Kelurahan Gudang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Senin (25/12). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mencatat, 60 rumah terkena dampak dalam peristiwa tersebut. Sebanyak 271 jiwa atau 76 kepala keluarga harus kehilangan tempat tinggalnya.
Hingga saat ini, hasil pendataan yang dilakukan BPBD Kota Bogor, mereka yang menempati posko pengungsian sementara di gedung sekolah SD Empang 4 ada 122 jiwa atau 34 kepala keluarga. Sisanya lebih memilih tinggal di rumah sanak saudaranya atau di rumah tetangga yang tidak terkena dampak kebakaran.
Baca juga:
60 rumah terbakar, ratusan warga Bogor mengungsi ke gedung sekolah
37 Orang tewas dalam kebakaran mal di Filipina
Pemuda gangguan jiwa mengamuk, pecahkan piring dan bakar rumah
Tempat fitnes di Korea Selatan kebakaran, 29 orang tewas
Gedung 8 lantai hangus terbakar, 28 tewas di Korsel