Pengusaha Timur Tengah jajaki investasi kopi di Aceh
Pemkot Aceh juga telah merencanakan pembangunan suatu kawasan Central Business Madani.
Pengusaha dari Timur Tengah sedang menjajaki peluang investasi dengan Pemerintah Kota Banda Aceh dan Aceh. Investasi yang dilirik adalah ekspor kopi Arabika Gayo yang sudah terkenal ke mancanegara.
Pertemuan dengan pengusaha Timur Tengah ini diterima oleh Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zainal Arifin di Pendopo Wali Kota, Senin (19/10). Selain pengusaha, turut serta dalam rombongan yang diketuai oleh Iwan Wijaya Mulyatno selaku Kepala Sub Direktorat Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Kemenlu RI tersebut sejumlah perwakilan KBRI di negara-negara Timur Tengah.
Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zainal Arifin mengharapkan, kedatangan para pengusaha Timur Tengah dapat menjadi semangat dan motivasi tersendiri bagi pihaknya untuk lebih berkontribusi dalam pembangunan di Kota Banda Aceh.
Terutama dalam bidang kepariwisataan, perdagangan, investasi dan sumber daya manusia. Kota Banda Aceh, sebutnya, ibarat magnet yang menarik banyak orang untuk menetap dan berusaha di daerah ini.
"Banda Aceh juga kota yang penuh dengan sejarah, khususnya kaitannya dengan Islam, dan itu perlu dijaga identitasnya," katanya, Selasa (20/10).
Guna mendukung hal tersebut, Pemerintah Kota memutuskan bersama-sama warga, untuk menjadikan kota ini sebagai model kota madani. Zainal mengaku tak hanya melakukan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, namun juga menjaganya untuk terciptanya suasana aman dan nyaman.
Dia menambahkan, mengingat semakin banyak orang yang berkunjung ke Banda Aceh, pihaknya juga telah merencanakan pembangunan suatu kawasan Central Business Madani.
"Saat ini sedang kita lakukan promosi terhadap para investor yang ingin mengembangkan kawasan tersebut. Semoga dengan pertemuan ini bisa bekerjasama dengan pihak pengusaha Timur Tengah," jelasnya.
Sementara itu seorang pengusaha Dubai, Uni Emirat Arab, M Farajallah berbagi kesan-kesannya selama berada di Aceh.
"Informasi awal yang saya terima, Aceh ini katanya penuh dengan pergolakan, belum lagi sebagai daerah yang pernah diterjang tsunami. Rupanya Banda Aceh sangat indah," pujinya.
Dia mengaku telah mengunjungi banyak daerah di Indonesia, dan sebutkan Aceh sangat menarik.
"Kemarin saat berkomunikasi dengan teman saya di Dubai, dia berpesan untuk berhati-hati di Aceh. Tapi saya katakan kepadanya, hidup di sini seperti hidup di Madinah yang penuh dengan kesakralan," imbuhnya.
Terkait peluang investasi, Farajallah menyebutkan bidang real estate dan ekspor kopi memiliki prospek yang cerah di Aceh.
"Keuntungan yang didapat dari usaha real estate di Dubai tidak lebih dari 13 persen, tapi di sini bisa jauh lebih besar," katanya.
Baca juga:
Lebih dari 10 ribu rumah di Aceh tengah belum teraliri listrik
Tangani korupsi, BPKP dan Polisi dituding gantungkan kasus
Mengenal sejarah Sanger kopi susu khas Aceh
Dilarang pakai motor, pemuda di Aceh tega bacok ibu & adik kandung
Setiap Jumat, tukang bentor di Aceh dapat makan siang gratis
-
Apa saja yang dilakukan Timnas Indonesia untuk persiapan? Skuad Garuda saat ini sedang melakukan persiapan untuk menghadapi Arab Saudi dalam Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Timnas Indonesia juga telah memulai sesi latihan yang berlangsung pada Jumat (30/8/2024) sore WIB di Lapangan ABC GBK, Senayan, Jakarta Pusat.
-
Siapa Abu Bakar Aceh? Abu Bakar Aceh, seorang tokoh intelektual tersohor asal Aceh yang telah melahirkan banyak karya di bidang keagamaan, filsafat, dan kebudayaan.
-
Apa yang dilakukan di Aceh saat Meugang? Mereka pastinya tidak ketinggalan untuk melaksanakan Meugang bersama keluarga, kerabat, bahkan yatim piatu. Tak hanya itu, hampir seluruh daerah Aceh menggelar tradisi tersebut sehingga sudah mengakar dalam masyarakatnya.
-
Bagaimana cara Indonesia menghadapi tantangan di Timur Tengah? Jadi kita harus move on dengan tantangan yang tidak biasa dan tentunya membutuhkan soliditas dari seluruh partai politik menghadapi ketidakpastian dunia saat ini
-
Apa peran Yakob Sayuri di Timnas Indonesia? Pemain Kunci Ketidakhadiran Yakob Sayuri dan Yance Sayuri di Timnas Indonesia tentunya sangat disayangkan. Keduanya memiliki potensi untuk memberikan kontribusi besar bagi tim yang dilatih oleh Shin Tae-yong. Terutama, Yakob Sayuri memiliki peran yang sangat signifikan.
-
Apa prestasi Timnas Indonesia di bawah asuhan Endang Witarsa? Berkat keseriusan, ketekunan, dan kesetiaannya terhadap sepak bola, Endang Witarsa akhirnya ditunjuk sebagai pelatih Tim Nasional Indonesia. Benar saja, saat berada di bawah asuhannya, timnas berhasil meraih juara Kings Cup di Thailand tahun 1968. Adapun beberapa pemain-pemain besar yang saat ini juga cukup berpengaruh dalam sejarah sepak bola nasional, sebut saja Iswadi Idris, Jakob Sihasale, Waskito, hingga Ronny Pattinasarani. Lebih dari itu, Endang juga berhasil melahirkan pemain-pemain bintang dan berbakat.