Penjelasan BPPTKG Soal Video Gunung Merapi Semburkan Awan Panas
Masyarakat diimbau agar tidak melakukan aktivitas apapun di daerah potensi bahaya. BPPTKG pun meminta masyarakat mewaspadai datangnya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar Merapi.
Jagad media sosial ramai oleh video yang menunjukkan Gunung Merapi, Jawa Tengah mengeluarkan awan panas. Dalam video berdurasi 10 detik yang diunggah di twitter tersebut, tampak guguran awan panas membumbung naik.
"Momen guguran Merapi hari ini, 12 Desember 2021. Merapi ora popo, kodrate Merapi sebagai gunung api aktif pancen ngono," ujar akun Twitter @merapi_uncover seperti dikutip merdeka.com, Minggu (12/12).
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
Mengenai fenomena tersebut, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memberikan penjelasan. Awan panas guguran Gunung Merapi terpantau pada 12 Desember 2021 pukul 10:18 WIB.
"Tercatat di seismogram dengan amplitudo 27 mm dan durasi 158 detik. Jarak luncur 2.000 m ke arah barat daya. Arah angin ke timur. #MerapiSiaga sejak 5 November 2020," demikian cuitan akun @bpptkg.
Adapun potensi bahaya, menurut BPPTKG, dapat berupa lava dan awan panas. Lokasinya ada di sektor tenggara barat daya dengan maksimal jarak 3-5 kilometer.
"(Lokasi) meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara Sungai Gendol 3 km," terang BPPTKG.
"Sedangkan lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi eksplosif, dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak (Merapi)," imbuh BPPTKG
Masyarakat diimbau agar tidak melakukan aktivitas apapun di daerah potensi bahaya. BPPTKG pun meminta masyarakat mewaspadai datangnya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar Merapi.
BPPTKG merekomendasikan agar penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III saat ini dihentikan. Pelaku wisata diminta tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawan sejauh 5 kilometer dari puncak Merapi.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," tandas BPPTKG.
Baca juga:
Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran Sejauh 2 Km
Volume Kubah Lava Tengah Gunung Merapi Capai 3 Juta Meter Kubik
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 2.200 Meter
Aktivitas Gunung Merapi Belum Stabil, Gubernur Ganjar Minta Warga Lereng Tetap Siaga
Gunung Merapi Juga Alami Erupsi, Ini Potret Terbarunya Berstatus Siaga
Gunung Merapi Keluarkan 3 Kali Awan Panas Guguran dengan Jarak Luncur 1.800 Meter