Penjelasan Dinkes Bali Soal Isu Korban Meninggal Usai Divaksinasi AstraZeneca
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfo) Provinsi Bali, Gede Pramana menanggapi adanya pemberitaan di berbagai media terkait adanya korban meninggal seusai mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfo) Provinsi Bali, Gede Pramana menanggapi adanya pemberitaan di berbagai media terkait adanya korban meninggal seusai mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Pramana, meminta agar media lebih cermat menyajikan pemberitaan terkait vaksin di tengah masyarakat.
-
Kapan Dewi Sartika meninggal? Dewi Sartika meninggal pada 11 September 1947 di Cineam, Tasikmalaya, Jawa Barat.
-
Kapan dasawisma dibentuk? Melansir dari berbagai sumber, Kamis (19/10), berikut merdeka.com ulas mengenai dasawisma artinya dalam bahasa Indonesia yang dilengkapi dengan tujuan beserta tugasnya.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Dava meninggal? Meninggal Dunia, 8 Foto Dava MCI di MasterChef Indonesia Season 7 Yang Tinggal Kenangan Dava, mantan peserta MasterChef Indonesia musim 7, telah pergi dengan usia yang masih muda, hanya 24 tahun.
-
Kapan Awaloedin Djamin meninggal? Awaloedin Djamin meninggal dunia pada usia 91 tahun, tepatnya pada Kamis, 31 Januari 2019 pukul 14.55 WIB.
"Sangat disayangkan, banyak sekali pemberitaan yang mengatakan bahwa ada korban meninggal akibat vaksin. Padahal belum ada penjelasan resmi dari pihak yang berkompeten tentang itu. Namun, sudah diberitakan orang tersebut meninggal karena vaksin. Untuk itu saya meminta agar awak media lebih cermat dalam pemberitaan dan membantu mengedukasi masyarakat melalui berita yang berasal dari sumber dan data yang dapat dipercaya," katanya.
Pramana juga meminta masyarakat agar selalu mencari informasi baik itu terkait Covid-19 maupun vaksinasi dari situs-situs resmi yang disediakan oleh pemerintah sehingga informasi yang didapatkan akurat dan dapat dipertangungjawabkan.
Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya menjelaskan hasil autopsi verbal kronologis meninggalnya Abdullah Malanua (44) yang diberitakan meninggal setelah mendapatkan vaksinasi Astra Zeneca.
Korban yang berprofesi sebagai tukang jahit sudah sakit kurang lebih dari seminggu yang lalu dan hanya istirahat di kamar, jarang keluar apalagi bekerja.
Selain itu, sakit yang dikeluhkan adalah sakit kepala yang terus-menerus bahkan kadang kadang almarhum sampai muntah-muntah, dan keringat dingin. Almarhum juga dikatakan memang memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol.
Pada saat almarhum ikut vaksin, semua proses screening dan lain sebagainya sudah dilakukan dan kondisi almarhum saat itu memungkinkan untuk mendapatkan vaksin. Kemudian, dua hari setelah vaksin almarhum ditemukan meninggal.
"Kita tidak bisa menyimpulkan kalau beliau meninggal karena vaksin. Setelah vaksin ada observasi dan beliau baik- baik saja. Jadi jangan sedikit-sedikit ada orang meninggal dikaitkan dengan Covid-19 atau ada yang meninggal setelah beberapa harinya mendapatkan vaksin dikaitkan meninggal karena vaksin," katanya.
"Mari kita cari dulu data yang akurat dari orang yang kompeten sebelum kita memberitakan ke tengah masyarakat, dengan demikian informasi tidak bias dan timbul rasa khawatir dari masyarakat untuk vaksin," katanya.
Seperti yang diberitakan, pria asal Gorontalo bernama Abdullah Malanua (44) yang tewas di kamar indekos. Pada Sabtu (22/5) lalu dia mengikuti vaksinasi Covid-19, di Banjar Bumi Banten, Desa Dauh Puri Kelod, Denpasar Barat, Bali.
"Iya (ikut vaksin). Tapi meninggal karena divaksinasi belum tentu juga. Dia vaksin (2 hari) yang lalu iya. Tapi meninggalnya belum tentu karena vaksinnya," kata Kepala Dusun Batu Bintang Desa Dauh Puri Kelod, Nyoman Mardika saat dihubungi, Senin (24/5) lalu.
Selain itu, korban juga diketahui memang sempat mendaftarkan diri sebagai peserta vaksin dan surat keterangan telah mengikuti vaksin juga sudah dibawa olehnya. "Saya cuman dapat informasi kalau ada warga yang meninggal dunia," ujar Mardika.
(mdk/bal)