Penjelasan Kemenkes Soal Vaksin Sinovac Kedaluwarsa 25 Maret 2021
"Saat ini, vaksin ini sudah habis kita gunakan," tegasnya.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi membenarkan vaksin Covid-19 Sinovac akan memasuki masa kadaluwarsa. Namun, dia menegaskan vaksin yang hampir kedaluwarsa itu merupakan batch 1.
"Kami sampaikan bahwa yang akan kedaluwarsa merupakan vaksin CoronaVac batch 1 yaitu sejumlah 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis," kata Nadia saat dihubungi merdeka.com, Minggu (14/3).
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Bagaimana vaksin polio memberikan kekebalan terhadap virus? Vaksin bekerja dengan memperkenalkan virus yang dilemahkan atau sudah mati ke dalam tubuh manusia. Dalam respons terhadap vaksinasi tersebut, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus polio.
-
Apa yang dimaksud dengan vaksinasi untuk kucing? Vaksinasi adalah salah satu cara untuk melindungi kucing dari berbagai penyakit menular.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
Nadia menjelaskan, 3 juta dosis vaksin CoronaVac tersebut sudah diberikan kepada 1.450.000 tenaga kesehatan dan 500.000 petugas pelayanan publik.
"Saat ini, vaksin ini sudah habis kita gunakan," tegasnya.
Mantan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes ini menyebut kemasan vaksin CoronaVac yang hampir kedaluwarsa berbeda dengan vaksin baru. Vaksin CoronaVac menggunakan kemasan botol kecil berisi satu dosis untuk sekali penyuntikan.
"Sementara vaksin Sinovac yang saat ini kita gunakan untuk usia di atas 60 tahun dan petugas pelayanan publik lainnya adalah menggunakan kemasan botol besar atau vial yang berisikan 10 dosis atau dapat diberikan kepada 10 orang sasaran vaksinasi," terangnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjajaran, Kusnandi Rusmil mengatakan vaksin Covid-19 Sinovac hampir memasuki masa kedaluwarsa. Sebab, vaksin produksi China itu sudah berjalan hampir dua tahun.
Kusnandi menjelaskan, pada umumnya, vaksin yang dikembangkan dengan model inaktif atau virus dimatikan hanya berlaku selama dua tahun. Vaksin Sinovac sendiri menggunakan model inaktif.
"Vaksin ini sudah dibikin mungkin sudah hampir dua tahun, karena kita dapatnya yang sekarang ini kan kiriman dari Wuhan (China). Jadi kalau bisa yang sekarang ini dipakai dulu secepat-cepatnya karena sudah hampir dua tahun," ujarnya.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari PT Bio Farma, Bambang Heriyanto mengatakan vaksin Sinovac batch 1 akan kedaluwarsa pada 25 Maret 2021. Namun, vaksin Covid-19 batch 1 sudah didistribusikan ke berbagai daerah untuk segera digunakan dalam proses vaksinasi.
"Vaksin sudah didistribusikan. Tentu (vaksin yang sudah didistribusikan) tidak disimpan saja sampai kedaluwarsa, tetapi dipakai," kata dia.
Baca juga:
Vaksin Sinovac Batch 1 Kedaluwarsa pada 25 Maret 2021
Dinkes Cianjur: Vaksin Covid-19 Sinovac Efektif untuk Virus Varian Lainnya
Panglima TNI Targetkan Maret 2021 Seluruh Babinsa Sudah Divaksinasi
CEK FAKTA: Hoaks Penerima Vaksin Dapat Uang Rp1,5 Juta
Alasan Pemerintah Indonesia Beli Vaksin Covid-19 dari Banyak Negara