Penjelasan Lengkap TNI Terkait Kecelakaan Dua Pesawat Tempur Jatuh di Pasuruan
Kedua pesawat itu sedang melakukan latihan formasi secara rutin.
Kedua pesawat itu sedang melakukan latihan formasi secara rutin.
Penjelasan Lengkap TNI Terkait Kecelakaan Dua Pesawat Tempur Jatuh di Pasuruan
Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) menjelaskan kronologi dua pesawat tempur ringan berjenis EMB 314 Super Tucano di Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru (TNBTS) Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11) siang.
Dua pesawat itu dengan nomor ekor TT-3103 dan TT-3111 itu ditumpangi empat perwira menengah untuk latihan dan terbang dari Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh, Malang.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Kolonel Pnb Agung Sasongkojati menuturkan, pesawat tersebut kehilangan kontak pada pukul 11.18 dan diduga mengalami kecelakaan.
"Dua pesawat super Tucano ini adalah dengan tail number TT 13111 dengan Pilot Letnan Kolonel (Letkol) Penerbang Sandra Gunawan di kursi depan dan Kolonel Adm Widiono di kursi belakang. Selanjutnya di pesawat kedua dengan tail number TT 1303 dengan pilot Mayor Penerbang Yuda A Seta di kursi depan dan Kolonel Penerbang Subhan di kursi belakang," kata Agung dalam keterangannya, Kamis (16/11).
Agung menuturkan, kedua pesawat itu sedang melakukan latihan formasi secara rutin. Kedua pesawat pada saat terbang dalam kondisi prima.
"Kami akan melaporkan lebih lanjut dari Malang kami akan segera berangkat ke Malang untuk melihat situasi dan laporan kembali para kawan-kawan sekalian," ujar Agung.
Dua Orang Meninggal Dunia
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi mengatakan, dua orang meninggal dunia dalam insiden kecelakaan pesawat tersebut.
Dimas mengatakan, dua korban meninggal dunia sudah dievakuasi. Namun, dia belum bisa mengungkap identitas dua korban tersebut. Sementara dua korban lain masih dalam pencarian.
"Sementara kami konfirmasi 2 orang MD (meninggal dunia)," kata Sugeng kepada merdeka.com, Kamis (16/11).