Penjelasan Moeldoko soal TNI dilibatkan berantas teroris
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan TNI akan dilibatkan jika intensitas teror masuk kategori antara menengah sampai intensitas tinggi hingga saat kondisi keamanan dianggap darurat.
DPR didesak segera menyelesaikan Revisi UU No 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Revisi salah satunya bakal mengatur pelibatan TNI dalam memberantas teroris.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan TNI akan dilibatkan jika intensitas teror masuk kategori antara menengah sampai intensitas tinggi hingga saat kondisi keamanan dianggap darurat.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Kapan semut berevolusi? Lebih dari itu, semut berhasil melakukan semua ini tanpa adanya bentuk pemerintahan atau kepemimpinan langsung, tetapi mereka telah bertahan jauh lebih lama dan jauh lebih berhasil daripada spesies lain yang berevolusi sekitar 140 hingga 168 juta tahun yang lalu.
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
-
Apa saja bentuk bantuan yang diberikan pemerintah kepada korban terorisme? Pemerintah dalam hal penanganan dan pemulihan korban terorisme bersinergi dengan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), berupaya optimal untuk menerapkan kebijakan sensitif korban.
"Pasti, ya pasti (akan dilibatkan). Itu tergantung spektrumnya, kalo spektrumnya sudah menuju ke medium sampai high intensity ya di situlah kira-kira pelibatannya," kata Moeldoko di Kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jl Merdeka Utara, Rabu (16/5).
Dia sendiri juga menilai kondisi Indonesia saat ini sudah mencapai intensitas menengah. Dimulai dari kerusuhan para narapidana teroris di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, kemudian disusul bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5) lalu. Setelah itu di Mapolrestabes Surabaya terjadi lagi kejadian bom bunuh diri yang terjadi pada Senin (14/5). Dan pada Rabu (16/05) hari ini terjadi kembali aksi penyerangan di Mapolda Riau, yang diduga diserang oleh para teroris.
"Ini sudah medium," ungkap Moeldoko.
Seperti diketahui, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menjamin pelibatan TNI tak akan membuat TNI menjadi superior dan kembali ke zaman orde baru yang berkuasa.
"Kan kita tahu bahwa terorisme ini tidak bisa dihadapi dengan sepotong potong, dia bergerak total, kita dihadapi dengan total. Jadi tidak mungkin kita punya kekuatan yang tidak total dan terorisme menggunakan kekuatan yang total. Maka logikanya, rasionalitasnya TNI harus dilibatkan dengan aturan tertentu," kata Wiranto di rumah dinasnya, Jl Denpasar No 9, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (14/5).
Mantan Panglima ABRI era Soeharto ini menekankan, masyarakat tak perlu khawatir tentang pelibatan TNI. Sebab, menurutnya, peran militer sangat membantu Polri dalam membasmi terorisme secara total. Dia juga tak ingin kekuatan aparat yang ada tak diberdayakan karena terpasung oleh negara.
"Jangan sampai kekhawatiran-kekhawatiran kita masa lalu TNI akan superior, akan kembali ke orde-orde sebelumya, ada junta militer, sudahlah itu saya kira saya jamin tidak akan kembali kesana, itu sudah selesai masa itu," kata Wiranto.
"Ada kegiatan terorisme seperti ini TNI tidak boleh bergerak, artinya aparat keamanan menghadapi terorisme dengan keadaan terborgol, itu kan tidak lazim, tidak bagus, kira kira semangatnya seperti itu," tegasnya.
Baca juga:
Rumah terduga teroris di Tangerang dikepung Densus 88
Aksi teror kembali terjadi, pemerintah klaim investasi masih positif
Densus gerebek 3 terduga teroris di Tangerang, 1 perempuan
Densus 88 gerebek terduga teroris di Tangerang, warga dengar suara tembakan
Rekrutmen jaringan teroris di Indonesia dilakukan secara tatap muka