Penjelasan Polda Malut Terkait Ambil Alih Kasus Anggota DPRD Gerindra Tabrak Polantas
Polda Maluku Utara mengambil alih kasus viral Wakil Ketua DPRD Maluku Utara (Malut) Wahda Z Imam yang sengaja menabrak seorang anggota Polantas Polres Ternate saat mengatur arus lalu lintas di kawasan Kampung Pisang pada Sabtu (8/55) sore.
Polda Maluku Utara mengambil alih kasus viral Wakil Ketua DPRD Maluku Utara (Malut) Wahda Z Imam yang sengaja menabrak seorang anggota Polantas Polres Ternate saat mengatur arus lalu lintas di kawasan Kampung Pisang pada Sabtu (8/55) sore.
Kabidhumas Polda Maluku Utara Kombes Pol Adip Rojikan membenarkan berkas kasusnya dialihkan dari penyidik Satuan Polres Ternate ke Direskrimum Polda Malut untuk ditindaklanjuti.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Apa yang diungkapkan oleh pantun lamaran lucu? Pantun lamaran lucu merupakan salah satu bentuk ekspresi kreatif dan menggemaskan dalam menyatakan perasaan cinta.
-
Kapan pantun palang pintu dilantunkan? Pantun palang pintu Betawi biasanya digunakan dalam acara pernikahan atau pertunangan sebagai bagian dari tradisi adat Betawi.
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Kapan Rahmat mulai panen slada? Yang awalnya hanya panen 5 kilogram per hari, kini ia mampu sampai 1,9 ton per bulan. Profesi petani sebenarnya masih sangat prospek untuk didalami, terutama bagi kalangan muda. Jika ditekuni, bukan tidak mungkin bisa menghasilkan keuntungan berlipat seperti seorang pemuda asal Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah bernama Rahmatul Hafid. Rahmat awalnya mencoba peruntungan di bidang pertanian, bahkan dengan modal awal yang minim yakni Rp2 juta. Namun siapa sangka, hampir lima tahun menjalankan pertanian hidroponik slada produknya kini mampu terjual hingga 60 kilogram per hari.
Dia menjelaskan berdasarkan keterangan saksi yang telah diperiksa penyidik, kejadian bermula saat Anggota Polri pada Satlantas Polres Ternate atas nama Brigpol Abdul Muis Suroto sedang melaksanakan tugas 'strong point' di perempatan Patung Tugu Berdarah di Kelurahan Kampung Pisang.
Kemudian personel tersebut mendapati ada kemacetan di pertigaan antara jalan Seruni dan Jalan KH Dewantoro di Kelurahan Kampung Pisang, sehingga anggota tersebut melaksanakan pengaturan lalu lintas untuk mengurai kemacetan.
©2021 Merdeka.com
Akan tetapi lanjut Adip, setelah kemacetan terurai dan hendak kembali di pos perempatan patung tugu berdarah, anggota melihat sebuah mobil Toyota jenis minibus warna abu-abu metalik dengan nomor polisi DB 1314 MM yang berhenti dan menurunkan salah seorang penumpang perempuan di tikungan jalan KH Dewantoro yang akan mengakibatkan kendaraan lain terhambat.
"Kemudian anggota menghampiri mobil tersebut dan melakukan imbauan agar memindahkan mobilnya, akan tetapi pengemudi hanya diam saja dan pada imbauan pertama pengemudi hanya memajukan mobilnya sekitar satu setengah meter dari tempat awal. Bahkan, saat itu, masih terjadi kemacetan di area tersebut, anggota kembali melakukan imbauan untuk memindahkan mobilnya, akan tetapi pengemudi tidak mengindahkan perintah petugas tersebut, sehingga tak lama kemudian Wakil Ketua DPRD asal Partai Gerindra itu menabrak anggota Polantas," kata Adip di Ternate, Selasa (11/5).
Sebelumnya, Kasat Lantas Polres Ternate AKP Setiaji Nor Atmojo saat dikonfirmasi, membenarkan ulah oknum anggota DPRD tersebut dan telah melaporkan ke Sat Reskrim Polres Ternate dan telah membuat Laporan Polisi (LP) di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Ternate.
Secara terpisah, Wakil Ketua DPRD Malut Wahda Z Imam yang dikonfirmasi terpisah justru menyayangkan tindakan Brigpol Muis yang dinilai tidak profesional dan mengatur lalulintas di kawasan tersebut.
"Memang, saat itu nampaknya anggota polisi yang enggak profesional aja. Polisi minta saya jalan, sementara saya parkir di tempat yang tepat dan tidak menghalangi mobil lain, jadi saya tidak tanggapi imbauan polisi, karena saya merasa tidak bersalah,” katanya.
Dia mengakui, saat ia memarkir kendaraannya, tidak ada mobil yang terganggu dan ditanya soal tindakannya yang diduga membahayakan petugas, justru menyalahkan petugas Polantas, karena mereka minta jalan, kemudian dia mengadang mobil.
Baca juga:
Polres Ternate Limpahkan Kasus Anggota DPRD Gerindra Tabrak Polantas ke Polda Malut
Majelis Etik Gerindra Segera Panggil Wahda Iman, Anggota DPRD Malut Tabrak Polantas
Viral Anggota DPRD Malut Tak Terima Ditegur Karena Bikin Macet Malah Tabrak Polantas
Polisi Putarbalik Ambulans yang Dipakai Angkut Pemudik
Kekaisaran Sunda Nusantara, Alex Ternyata Pengangguran dan Penerima Bansos
Polisi Tilang Pengendara Mobil yang Drifting di Pusat Kota Bukittinggi