Pensiunan Polisi Ditemukan Meninggal Dunia di Kamar Kos
Selain itu, juga ditemukan ada cairan dalam kemaluan korban dan ditemukan tas warna hitam berisi kunci sepeda motor, rokok gudang garam, spidol, kartu anggota polri atas nama korban dan sejumlah kartu ATM serta identitas korban dan handphone merek oppo warna hitam.
Seorang pensiunan polisi bernama I Gusti Putu Enteg (60) ditemukan meninggal dunia di kamar indekosnya, di Jalan Buana Raya, Gang Buana Putra, Denpasar Barat, Bali, pada Senin (1/8) sekitar pukul 01:00 Wita.
Korban diketahui seorang purnawirawan polri asal Kabupaten Gianyar, Bali.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Dimana pemuda itu bertemu polisi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @bgd.info memperlihatkan seorang Polisi sedang menolong pemuda yang berjalan kaki di jalan tol Cipularang KM 127.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Kenapa Polisi mengatur pemulangan jemaat? Polisi mengatur jadwal pemulangan umat katolik usai menunaikan perayaan Misa Akbar bersama Pemimpin Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2024). Ada dua skenario yang disiapkan guna mencegah terjadi penumpukan.
"Hasil pemeriksaan luar dari unit identifikasi Polresta Denpasar, tidak ditemukan kekerasan di tubuh korban dan korban dalam keadaan kaku," kata Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi, Senin (1/8).
Selain itu, juga ditemukan ada cairan dalam kemaluan korban dan ditemukan tas warna hitam berisi kunci sepeda motor, rokok gudang garam, spidol, kartu anggota polri atas nama korban dan sejumlah kartu ATM serta identitas korban dan handphone merek oppo warna hitam.
Sementara, dari keterangan saksi bernama Baqtiar pada Minggu (31/7) sekitar pukul 11.00 Wita, pada saat saksi akan ke rumah kakaknya di depan Rumah Sakit Balimed melihat pintu kamar indekos, nomor 1 dalam keadaan tertutup.
Namun, ketika saksi saat balik ke indekos melihat pintu kamar indekos korban sudah dalam keadaan terbuka dan melihat posisi korban di dalam kamar dalam keadaan setengah tidur di atas kasur.
Sedangkan, kakinya menyentuh lantai masih menggunakan jaket, helm, celana panjang dan sepatu.
Tetapi saksi mengira korban tertidur dan pada pukul 23.00 Wita, saat saksi mau keluar indekos masih melihat korban dalam posisi tidur seperti dilihat diawal karena merasa curiga lalu memberi tahu teman-teman lainnya untuk mencoba membangunkan korban.
"Lalu bersama temen melihat dari pintu dan menyalakan cahaya handphone. Korban, dalam keadaan kaku lalu saksi menghubungi tuan rumah," imbuhnya.
Sementara dari keterangan saksi bernama Iswahyudi, saat itu pada sekitar pukul
10.00 Wita, saksi keluar kamar untuk membeli rokok dan melihat sepeda motor korban parkir didepan kamarnya dan habis membeli rokok saksi kembali ke kamar indekosnya.
Kemudian, sekitar pukul 15.00 Wita saksi kembali keluar kamar untuk membeli makanan dan melihat pintu kamar korban dalam keadaan terbuka. Lalu, melihat korban dalam keadaan tidur di atas kasur dan kakinya di bawah.
Selanjutnya, setelah membeli makan saksi kembali ke indekosnya dan masih melihat posisi korban seperti semula. Lalu, pada pukul 23.00 Wita, saksi keluar lagi untuk membeli makan dan masih melihat posisi korban seperti diawal dilihat tidur. Kemudian saksi di whatsApp oleh saksi lainnya dan dibilang untuk ketemu dan menceritakan kejadiannya.
"Lalu meminta untuk sama-sama membangunkan korban dan saat itu saksi ke depan pintu kamar korban dan memanggil korban. Namun, tidak menyahut dan melihat keadaan korban sudah kaku dan selanjutnya saksi menunggu tuan rumah datang," ujarnya.
(mdk/fik)