Penting Diketahui, Dampak Bagi Penderita Rabies Jika Minum Air
Kasus rabies belakangan ramai muncul. Penderita rabies diketahui mengalami gejala takut terhadap air, yang dikenal sebagai hidrofobia.
Kasus rabies belakangan ramai muncul. Penderita rabies diketahui mengalami gejala takut terhadap air, yang dikenal sebagai hidrofobia.
Hidrofobia pada rabies bukanlah ketakutan pada air itu sendiri, tetapi lebih merupakan respons takut yang timbul ketika orang yang terinfeksi rabies mencoba menelan atau melihat air. Ini disebabkan oleh efek patologis yang terjadi pada sistem saraf pusat akibat infeksi virus rabies.
-
Apa gejala rabies pada kucing? Lebih lanjut, Hemowo menjelaskan beberapa gejala rabies di antaranya hewan jadi takut cahaya maupun air, cenderung agresif, dan hipersalivasi, yaitu keluar air liur yang berlebihan dari mulut hewan tersebut.
-
Apa saja ciri-ciri kucing yang terinfeksi rabies? Kucing yang terinfeksi rabies dapat menunjukkan berbagai tanda. Ciri-Ciri kucing rabies penting diketahui oleh semua orang. Kucing yang terinfeksi rabies dapat menunjukkan berbagai tanda.
-
Apa saja tanda-tanda hewan yang terjangkit rabies? Berikut gejala yang muncul apabila hewan terserang rabies: 1. Mudah menyerang orang (agresif) 2. Mulut berbusa 3. Air liur berlebih 4. Bereaksi berlebihan terhadap cahaya dan suara 5. Suka menyendiri dalam ruangan gelap 6. Demam 7. Tidak nafsu makan 8. Lemah 9. Kejang 10. Lumpuh.
-
Kapan gejala rabies muncul pada kucing? Tanda-tanda ini sebenarnya sulit dipastikan karena rabies memiliki masa inkubasi yang lama dan gejalanya muncul dalam beberapa fase, yang membuat diagnosisnya menjadi sulit.
-
Hewan apa saja yang gigitannya berpotensi membawa penyakit rabies? Sumber penularan dari penyakit rabies adalah anjing sebagai sumber penular utama, disamping itu dapat juga ditularkan oleh kucing dan kera.
-
Kapan kucing yang terinfeksi rabies bisa menunjukkan gejala kelumpuhan? Kucing yang terinfeksi rabies dapat mengalami kelumpuhan pada anggota tubuh tertentu atau kesulitan berjalan.
Virus rabies menyerang sistem saraf pusat, termasuk otak, dan menyebabkan peradangan dan kerusakan pada jaringan saraf. Salah satu area yang terpengaruh adalah sistem limbik, yang terkait dengan respons emosional dan perilaku. Gangguan pada sistem limbik dapat menyebabkan perubahan emosi dan perilaku, termasuk respons takut yang tidak wajar terhadap rangsangan tertentu.
Dilansir dari Passport Health, ketika rabies memengaruhi sistem saraf, salah satu efek samping potensial adalah kejang yang intens di tenggorokan atau faring. Meskipun tak terkontrol, kejang yang menyakitkan ini juga dapat terpicu ketika seseorang mencoba menelan, menyebabkan masalah serius dalam proses menelan. Meskipun rasa haus yang sangat dirasakan oleh orang yang terinfeksi, kejang tetap bisa terjadi dan membuat sulit untuk menelan apa pun.
Kontraksi yang tidak terkendali pada faring ini menyebabkan munculnya gejala hidrofobia. Kemudian, orang yang terinfeksi menjadi sangat takut terhadap air karena hanya pikiran tentang air sudah cukup untuk memicu kejang yang keras dan menyakitkan di tenggorokan.
Dalam kasus hidrofobia pada rabies, rangsangan air seperti suara, pandangan, atau mencoba menelan air dapat memicu respons takut yang intens pada penderita. Ini bisa disebabkan oleh sensasi yang tidak nyaman atau perasaan tersedak yang dirasakan ketika mencoba menelan karena adanya kejang pada otot-otot tenggorokan yang terpengaruh oleh infeksi rabies.
Hidrofobia sendiri bukanlah gejala yang khas atau spesifik hanya untuk rabies. Gejala tersebut juga dapat terjadi dalam beberapa kondisi medis lainnya yang tidak terkait dengan rabies.
Penderita rabies sebaiknya tidak minum air karena hal itu dapat menyebabkan sensasi tersedak dan kesulitan menelan. Infeksi virus rabies mempengaruhi sistem saraf pusat, termasuk otot-otot yang terlibat dalam menelan makanan dan minuman.
Ketika penderita rabies mencoba menelan air atau cairan lainnya, dapat terjadi spasme pada otot-otot tenggorokan dan laring, yang menyebabkan sensasi tersedak dan kesulitan menelan. Sebagai contoh, kondisi ini menyebabkan kejang seperti video yang belakangan beredar.
Hidrofobia pada rabies biasanya muncul pada tahap akhir atau tahap lanjut dari penyakit ini. Tahap ini dikenal sebagai tahap neurologis atau tahap klinis rabies.
Setelah timbulnya gejala neurologis, infeksi rabies biasanya memiliki perkembangan yang cepat dan berakhir dengan kematian dalam waktu singkat, biasanya dalam beberapa hari atau minggu. Gejala-gejala tersebut dapat berbeda-beda dan tidak semua gejala akan muncul pada setiap individu yang terinfeksi rabies.
Penting untuk dicatat bahwa tidak semua penderita rabies mengalami gejala ini dan hidrofobia tidak selalu terjadi dalam setiap kasus rabies.