Pentingnya Pembangunan Infrastruktur di Mata Plt Gubernur Aceh
Pembangunan infrastruktur secara masif dan merata dengan melibatkan swasta serta perguruan tinggi dinilai menjadi pondasi kemajuan suatu negara. Ketersediaan infrastruktur yang baik menjadi modal Aceh meningkat menjadi daerah yang maju.
Pembangunan infrastruktur secara masif dan merata dengan melibatkan swasta serta perguruan tinggi dinilai menjadi pondasi kemajuan suatu negara. Ketersediaan infrastruktur yang baik menjadi modal Aceh meningkat menjadi daerah yang maju.
"Kebutuhan akan konektivitas begitu cepat, kebutuhan harus diimbangi dengan pembangunan. Oleh karena itu kita perlu inovasi dari berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi," kata Plt Gubernur Aceh, Nove Iriansyah saat meresmikan Jembatan Lamreung-Limpok, Aceh Besar, Selasa (5/2).
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Siapa yang menginstruksikan pembangunan infrastruktur pasca gempa di Sulbar? Jokowi menekankan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pasca gempa ini merupakan perintah langsung darinya."Saya lihat tadi Alhamdulillah (bangunan) sudah selesai. Hanya kurang gedung DPRD dan satu masjid," kata Jokowi saat peresmian sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (23/4).
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Siapa yang memimpin pembangunan rel kereta api di Aceh? Melansir dari heritage.kai.id, rencana pembangunan jalur kereta api di Aceh dimulai saat Belanda menyatakan perang dengan Kerajaan Aceh Darussalam pada tahun 1873. Masa kekuasaan dari pihak Belanda terus berganti sampai pada tahun 1874 Banda Aceh sudah dikuasai oleh Jenderal Jan van Swieten. Saat Swieten ditarik ke Batavia, pimpinan militer Belanda di Aceh diganti oleh Mayor Jenderal Johannes Ludovicious Jacobus Hubertus Pel. Dirikan Rel Kereta Api Pel, yang terkesima melihat jalur kereta api di Pulau Jawa membuat dirinya langsung menulis surat kepada Jenderal James Loudon tentang betapa pentingnya moda transportasi kereta api untuk menaklukan Kesultanan Aceh.
-
Kapan pembangunan rel kereta api di Aceh dimulai? Melansir dari heritage.kai.id, rencana pembangunan jalur kereta api di Aceh dimulai saat Belanda menyatakan perang dengan Kerajaan Aceh Darussalam pada tahun 1873. Masa kekuasaan dari pihak Belanda terus berganti sampai pada tahun 1874 Banda Aceh sudah dikuasai oleh Jenderal Jan van Swieten. Saat Swieten ditarik ke Batavia, pimpinan militer Belanda di Aceh diganti oleh Mayor Jenderal Johannes Ludovicious Jacobus Hubertus Pel. Dirikan Rel Kereta Api Pel, yang terkesima melihat jalur kereta api di Pulau Jawa membuat dirinya langsung menulis surat kepada Jenderal James Loudon tentang betapa pentingnya moda transportasi kereta api untuk menaklukan Kesultanan Aceh. Surat terebut mendapat respons positif dan akhirnya pembangunan rel pun dimulai pada 26 Juni 1874 oleh divisi zeni KNIL dan sudah menyiapkan dana sebesar 540 ribu Gulden yang dicairkan dari Kementerian jajahan Belanda.
-
Gimana konstruksi jembatan Panyindangan dibangun? Melansir dari laman Pemkab Sumedang, jembatan ini menggunakan teknologi “judesa” untuk memperkokoh strukturnya. Judesa memiliki desain khas berupa sistem lantai, batang yang menggantung serta kabel baja sebagai pengikatnya.
Jembatan memiliki panjang 176,40 meter itu menghubungkan Lamreung-Limpok, Kabupaten Aceh Besar bisa memperlancar arus transportasi dan mobilisasi perekonomian warga.
Jembatan itu, dibiayai dana Otsus dimulai sejak tahun 2009, dengan tujuh tahapan penganggaran. Pembangunan jembatan itu menghabiskan anggaran sebanyak Rp 45 miliar.
Menurut Nova, sebuah negara tidak akan maju apabila pembangunan infrastruktur dihentikan.
Dia mencontohkan, saat mendatangi Portugis, 2013 silam. Saat itu, Portugis sedang mengalami krisis ekonomi. Menurut parlemen setempat, krisis ekonomi Portugis disebabkan karena berhentinya pembangunan infrastruktur.
"Ketika tidak ada pembangunan infrastruktur maka terjadilah krisis ekonomi yang luar biasa. Oleh karena itu, saya mengingatkan jangan pernah berhenti berinovasi tentang pembangunan infrastruktur, mulai dari gagasan, perencanaan, studinya, pelaksaanaan, manajemen kontruksinya sampai dengan perawatan," jelasnya.
Pembangunan infrastruktur bukan hanya berbicara fisik saja. Namun, sebutnya, infrastruktur menjadi salah satu faktor dan syarat untuk kemajuan negeri ini. Pembangunan negeri ini tidaklah bisa apabila hanya dilakukan oleh pemerintah saja, tapi harus melibatkan pihak lain seperti swasta dan perguruan tinggi.
Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman menjelaskan, Wali Kota mengatakan, kehadiran jembatan yang menghubungkan Lamreung dan Limpok ini memiliki banyak manfaat bagi warga Banda Aceh dan Aceh Besar.
"Yang pertama akan mempercepat akses warga, seperti warga Darussalam, Limpok yang ingin ke Simpang Tujuh Ulee Kareng dan juga sebaliknya," ujar Aminullah.
Dengan akses yang semakin dekat, warga akan dimudahkan dalam menjalankan aktifitas sehari hari, apakah berangkat bekerja ataupun keperluan lainnya.
"Jembatan ini akan membuat jarak tempuh semakin dekat dan tidak membutuhkan waktu yang lebih lama," tambah Aminullah.
Dari sisi ekonomi, jembatan ini juga memberikan kemudahan bagi warga kota, dimana aktifitas ekonomi semakin mudah dan memangkas ongkos transportasi.
"Intinya kita bersyukur hadirnya jembatan ini karena banyak manfaatnya yang dirasakan warga," tutup Aminullah.
Baca juga:
Ombudsman Sayangkan Pernyataan 'Tak Dukung Jokowi Jangan Pakai Jalan Tol'
Jokowi: 40 Tahun NKRI Hanya Bangun 780 Km Jalan Tol, Kita Dalam 4 Tahun Bangun 782 Km
Jokowi Sindir Pengkritik Proyek Infrastruktur: Ada yang Bilang Enggak Mau Makan Tol
Indonesia Jadi Negara Tua Sebelum Kaya Jika Tak Lakukan Hal ini
Lepas Saham Dua Anak Usaha, Adhi Karya Incar Dana Segar Rp 5 Triliun
Tangkisan Sri Mulyani Saat Dihujani Kritik soal Utang