Penyelidikan Kasus Mata Siswi Dicolok: CCTV Mati Sejak 1 Juni, 47 Saksi Tak Lihat Langsung Kejadian
Polisi yakin video dalam CCTV tak ada bukan karena dihapus. Sebab jika rekaman CCTV itu sengaja dihapus atau terhapus, maka akan terjejak di Log file.
Meski banyak saksi diperiksa, belum ada yang jadi tersangka.
Penyelidikan Kasus Mata Siswi Dicolok: CCTV Mati Sejak 1 Juni, 47 Saksi Tak Lihat Langsung Kejadian
Sebanyak 47 orang saksi telah diperiksa dalam kasus dugaan penganiayaan colok mata pakai tusuk bakso siswi SD di Gresik. Selain itu, polisi juga membuka hasil rekaman CCTV yang telah diuji di laboratorium Forensik Polda Jatim.
Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengatakan, dari hasil penyidikan sementara, pihaknya telah melakukan berbagai proses pemeriksaan mulai dari pemeriksaan korban, dokter, hingga penyitaan berbagai barang bukti.
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
-
Siapa Syekh Nurjati? Syekh Maulana Idhofi Mahdi Datuk Kahfi atau Syekh Nurjati menjadi tokoh penyebar Agama Islam yang berpengaruh di sekitar abad ke-14.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Siapa Kadek Devi? Kadek Devi menunjukkan pesona yang memikat saat mendampingi Dewa Yoga yang baru saja menyelesaikan Sespimmen 63 Polri di Lembang, Bandung.
-
Siapa suami Dastia Prajak? Dilansir dari akun Instagram pribadinya, ia diketahui menikah dengan seorang pria bernama Dimas.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap dokter ahli spesialis mata di RS Cahaya Giri, dan melakukan visum di RS Ibnu Sina. Melakukan pemeriksaan MRI di RS PHC dan melakukan pemeriksaan di RS Ibnu Sina, dan kami melakukan pemeriksaan terhadap psikologi korban. Termasuk melakukan penyitaan terhadap barang bukti berupa seragam sekolah, DVR, CCTV dan dilakukan pemeriksaan terhadap rekaman CCTV."
Kata Kapolres Gresik
Saat ini total ada 47 orang saksi yang telah dilakukan pemeriksaan. Namun, dari 47 orang saksi ini, diakuinya, tidak ada yang melihat langsung kejadian tersebut. Sehingga, pihaknya masih akan terus menambah jimlah saksi yang diperiksa.
"Total saksi yang kami periksa saat ini ada 47 orang. Dari 47 saksi yang diperiksa belum ada yang melihat langsung kejadian tersebut, namun kami akan menambah jumlah saksi yang kami periksa," tegasnya.
Terkait rekaman CCTV yang telah diujikan di laboratorium forensik Polda Jatim, didapati fakta baru. Di antaranya adalah, rekaman CCTV pada sekolah korban, diketahui aktif terakhir pada 1 Juni 2023 lalu. Rekaman CCTV diketahui baru aktif kembali pada 18 Agustus lalu.
"Hasil dari CCTV dari tim labfor menyatakan bahwa CCTV tersebut aktif terakhir pada tanggal 1 Juni 2023. Dan setelah itu CCTV rekorder sudah mati dan tidak merekam aktivitas elektronik, dan baru pada tanggal 18 Agustus 2023 CCTV dinyalakan. Sehingga dari 1 Juni sampai 18 Agustus CCTV tidak merekam aktifitas di sekolahan," ungkap Kapolres.
Pastikan Tak Dihapus
Kapolres lantas menjelaskan kemungkinan dihapus atau terhapusnya rekaman CCTV itu. Ia menyebut, jika rekaman CCTV itu sengaja dihapus atau terhapus, maka akan terjejak Log file dari rekaman itu.
"Jadi kalau DVR itu dihapus, log file nya akan tetap ada, ini sama sekali tidak ada," tambahnya.
Hasil Pemeriksaan Mata
Hasil medis Dokter Spesialis Mata RSUD Ibnu Sina Gresik, Bambang Tohariyanto. Ia menyatakan, hasil pemeriksaan mata kanan, mata yang disebut terkena tusuk bakso, diakuinya mengalami penurunan penglihatan. Sedang mata kirinya disebut normal.
"Hasil pemeriksaan di mata kanan korban kami periksa, hasilnya memang betul terjadi penurunan penglihatan dan mata kiri normal," katanya dihadapan wartawan, Kamis (21/9).
- CCTV Mengarah TKP Terputus, Anak Perwira TNI AU Terekam Gowes Sepeda Sebelum Ditemukan Tewas
- Usai Cek CCTV Lokasi Penusukan Mata Siswi SD di Gresik, Polisi: Video Kejadian Sudah Tidak Ada
- Usai Lihat Rekaman CCTV, Ortu Remaja Dicekik-Diinjak di Gang Lenteng Agung Kini Lapor Polisi
- Selidiki Kasus Mutilasi di Sleman, Polisi Uji DNA Potongan Tubuh hingga Cek CCTV
Ia menambahkan, dari hasil pemeriksaan fisik makro pihaknya tidak menemukan kelainan apapun. Demikian juga saat dilakukan pemeriksaan secara scan MRI, hasilnya tidak ditemukan kelainan, atau bekas darah, maupun kelainan lainnya.
"Namun secara fungsi mata, memang ini benar terdapat penurunan penglihatan," tambahnya.
Dikonfirmasi soal penyebab penurunan fungsi mata, dokter Bambang tidak bisa menyimpulkannya. Apakah penurunan fungsi tersebut karena kelainan atau kah akibat dari peristiwa yang dikeluhkan oleh korban.
"Jadi tidak bisa ditarik kesimpulan apapun, karena tidak ada bukti apapun karena tidak menimbulkan bekas, tetapi secara anatomi memang tidak ada, secara fungsi iya. Itu yang terjadi."
Dokter Bambang
@merdeka.com
Ia lantas menjelaskan dari kaca mata medis macam penyebab penurunan fungsi penglihatan ini. Diantaranya, karena rabun, katarak, kelainan kornea, maupun saraf mata.
"Penurunan fungsi penglihatan ini kan macam macam penyebabnya, ada yang karena rabun, ada yang katarak, ada kelainan kornea, ada saraf," ungkapnya.
Diketahui, seorang siswi sekolah dasar (SD) di Kabupaten Gresik diduga mengalami kebutaan mata secara permanen gara-gara ditusuk menggunakan gagang tusuk cilok. Mirisnya, pelaku diduga merupakan teman satu sekolahnya yang berniat untuk memalak korban.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
Kala itu, siswi tersebut tengah mengikuti lomba 17 agustusan yang digelar oleh guru di halaman sekolah. Namun, ia tiba-tiba didatangi dan ditarik oleh anak tak dikenal ke suatu tempat disekitar sekolahnya.
Saat itulah korban dipalak dan dimintai uang dengan paksa oleh anak yang tidak dikenal tersebut. Namun karena tidak mau menuruti, pelaku akhirnya emosi dan melakukan penganiayaan kepada korban hingga mata sebelah kanan mengalami cedera akibat ditusuk dengan menggunakan tusuk cilok.
Mengetahui peristiwa itu, orang tua korban langsung membawa putrinya ke rumah sakit Cahaya Giri Bringkang. Namun, oleh rumah sakit setempat, korban dirujuk lagi ke RS Dr. Soetomo Surabaya dan menjalani pengobatan hingga saat ini.
Samsul Arif, orangtua korban, menuturkan hasil pemeriksaan pihak rumah sakit menyatakan ada syaraf mata putrinya di sebelah kanan yang sudah tidak lagi berfungsi.