Percepatan Vaksinasi Semakin Positif, 10 Juta Dosis Disuntikkan dalam 12 Hari
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan percepatan vaksinasi di Indonesia terus bergerak positif. Teranyar, 10 juta dosis vaksin berhasil disuntikkan kepada masyarakat dalam kurun 12 hari.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan percepatan vaksinasi di Indonesia terus bergerak positif. Teranyar, 10 juta dosis vaksin berhasil disuntikkan kepada masyarakat dalam kurun 12 hari.
Budi menuturkan, total penerima vaksin dosis pertama sudah menembus lebih dari 50 juta warga. Dengan kurun waktu 10 juta pertama dicapai dalam waktu 8 minggu, 10 juta selanjutnya dalam kurun 4 minggu.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
"Dan sebagai informasi 10 juta yang terakhir sudah kita capai dalam 12 hari," ucap Budi dikutip melalui channel YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (11/12).
Meski penerima dosis vaksin pertama belum mencapai 50 persen, Budi meyakini percepatan vaksinasi akan terus terjadi dibarengi dengan kedatangan stok vaksin dari berbagai negara sahabat. Pemerintah telah memasang target 181,5 juta warga negara Indonesia segera tervaksinasi.
Pada Minggu (11/7), pemerintah telah menerima 3.000.060 dosis vaksin asal Amerika dengan merek Moderna. Penggunaan vaksin ini berdasarkan izin darurat penggunaan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 2 Juli lalu.
"Kemarin sudah 38 juta rakyat Indonesia mendapatkan vaksinasi yang pertama atau 20 persen dari total target populasi suntik yaitu 181,5 juta," rincinya.
Khusus Provinsi Bali, kata Budi, penerima vaksin dosis pertama bahkan sudah mencapai 70 persen. Sementara DKI Jakarta sudah mencapai lebih dari 50 persen.
"Kita mengharapkan dengan datangnya (vaksin) Moderna kita bisa mempercepat suntikan ini. Karena seperti anda ketahui dari 363 juta dosis yang harus kita suntikan di Juni kita menerima 70 juta dosis. Di semester kedua ini akan ada lebih dari 290 juta dosis yang datang yang harus kita suntikkan dalam 6 bulan, jadi laju penyuntikannya akan jauh lebih cepat," pungkasnya.
Sebelumnya, BPOM telah memberikan izin penggunaan darurat, emergency use authorization (EUA) terhadap vaksin Moderna, sebagai vaksin Covid-19. Vaksin ini menyasar untuk usia 18 hingga 65 tahun.
"Kami menambah lagi satu jenis vaksin Covid-19 yang telah mendapatkan emergency use authorization dari Badan POM dari Indonesia yaitu vaksin Moderna," ucap Ketua BPOM Penny Lukito, Jumat (2/6).
Vaksin Moderna merupakan vaksin pertama yang diterima Indonesia dengan metode mRNA. Vaksin tersebut memiliki penanganan khusus dibandingkan vaksin-vaksin yang pernah diterima Indonesia seperti Sinovac, Sinopharm, dan AstraZeneca.
Sinovac dan AstraZeneca merupakan vaksin inactivated virus dengan suhu penyimpanan berkisar 2-8 derajat celcius.
World Health Organization (WHO) pernah menjelaskan inactivated virus dibuat dari mikroorganisme (virus, bakteri dan lain-lain) yang telah dimatikan dengan proses menggunakan bahan kimia tertentu atau secara fisik. Mikroorganisme yang sudah mati itu diklaim tidak dapat menyebabkan penyakit.
Menjadi vaksin pertama dengan teknologi mRNA, Penny mengatakan produsen vaksin Moderna juga menyertakan teknologi penyimpanan vaksin saat dikirim ke Indonesia. Sebab suhu penyimpanan vaksin Moderna berkisar minus 20 derajat celcius.
"Karena ini diterima melalui Covax facility mereka akan memberikan vaksin ini bersamaan dengan teknologi penyimpanan dan distribusinya. Tentunya akan mempengaruhi juga target-target lokasi di mana vaksin ini akan diberikan," jelasnya.
Lebih lanjut, Penny menyampaikan vaksin Moderna diberikan melalui injection intramuscular dengan dosis 0,5 ml dengan dua kali penyuntikan dan rentang waktu satu bulan.
Baca juga:
Menlu Sebut Indonesia Dapat Tawaran Vaksin dari Jepang hingga UEA
Indonesia Terima 3 Juta Dosis Vaksin Moderna dari Amerika Serikat
Anies Sediakan 60 Ribu Kuota Vaksin Buat Warga Jakarta di GBK dan PRJ Hari Ini
Cara Mendaftar Vaksinasi Covid-19 Berbayar di Klinik Kimia Farma
Pemerintah Tetapkan Harga Lengkap Vaksin Sinopharm Berbayar Rp879.140 per Orang
Politisi PDIP Ingatkan Keluarga Garda Utama Menjalankan PPKM Darurat
Vaksin Berbayar Kini Tersedia di 8 Klinik Kimia Farma, Harga Per Dosis Rp300 Ribuan