Perilaku cabul mahasiswa nekat peras payudara siswi SMA
Pelaku tahu persis waktu tepat untuk melancarkan aksi cabulnya.
Entah setan apa merasuki otak TUP (23) hingga nekat berbuat cabul. Aksinya tergolong nekat. Pemuda ini berani peras payudara perempuan tak dikenalnya di tempat umum. Alih-alih dapat kepuasan, dia akhirnya diciduk petugas keamanan.
Mahasiswa di Malang, Jawa Timur, ini bukan sekali melakukan aksinya. Dia tergolong sering dan mahir dalam urusan peras payudara perempuan tanpa izin. Tercatat, aksi nekatnya sudah dilakukan sebanyak empat kali dan lokasinya berbeda-beda.
Agar aksinya mulus, TUP juga menyusun strategi matang. Dia tahu persis waktu tepat untuk melancarkan aksi cabulnya. Biasanya, sebelum beraksi, dia menguntit korban sambil mengendarai motor.
Ketika berada di lokasi dirasa sepi dan aman, aksi peras payudara perempuan dilancarkan. Tanpa pikir panjang, dia langsung mempersiapkan jari jemarinya buat meremas 'aset' sang korban. "Jika situasinya memungkinkan pelaku langsung meremas payudara korban," kata Kasatreskrim Polres Malang Kota, AKP Tatang Prajitno Panjaitan, Jumat (18/3) kemarin.
Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Mungkin pepatah ini cocok disematkan kepada TUP. Meski beberapa kali beraksi, dia akhirnya ditangkap polisi. TUP akhirnya dilaporkan korbannya sendiri.
Sang korban diketahui merupakan masih di bawah umur alias siswi SMA. Dia mengaku sudah dua kali menjadi korban cabul TUP. Korban mengaku dilecehkan pada akhir Februari lalu sekira pukul 16.00 WIB. Saat itu korban sedang berjalan kaki sendirian pulang dari sekolah.
"Korban saat itu pulang sekolah dan berjalan kaki sendirian, kemudian munculah tersangka dan langsung meremas payudara korban," kata Tatang.
Ketika melancarkan aksi, TUP mendadak muncul begitu saja, meremas payudara korban dan langsung kabur. Lantaran sudah pernah merasakan pelecehan sebelumnya, sang korban kini lebih siap. Usai dilecehkan, korban terus memperhatikan pelat kendaraan TUP. Bermodal hafal nomor kendaraan TUP, sang korban akhirnya melapor ke polisi.
"Saat aksi yang kedua kali, korban bisa mengenali nopol polisi sepeda motor pelaku," tegas Tatang.
Pemuda cabul ini ditangkap di indekos. Dalam penangkapan, TUP bahkan sempat dikejar warga. Lantaran merasa terdesak akhirnya dia menyerah dan tidak bisa mengelak. Polisi dengan mudah mengamankan pria cabul itu.
Hasil penangkapan, polisi mengamankan payung, jas hujan serta motor pelaku. Aksi cabulnya itu akhirnya berakhir. Atas perbuatannya TUP diancam penjara maksimal 12 tahun.
Baca juga:
Melawan hendak diperkosa sopir angkot, F dihajar hingga babak belur
Berdalih penasaran, guru privat cabuli muridnya di Bekasi
Guru SMPN 3 yang cabuli siswinya ditangkap polisi usai mengajar
Ini tanggapan Kepala SMPN 3 soal guru yang cabuli muridnya
Guru SMPN 3 yang cabuli siswinya masih aktif mengajar
Mahasiswa peremas payudara di Malang incar korban sambil naik motor
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Kapan Rumah Hantu Malioboro buka? Objek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 18.00 hingga 22.00.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.