Pernah Dinobatkan Jadi Prajurit Terkuat TNI, Begini Kabar Kopral Bagyo Sekarang
Anda masih ingat nama Kopral Bagyo? Ini kabar terbarunya. Pria bernama lengkap Kopral Kepala Cpm Partika Subagyo Lelono adalah seorang purnawirawan Tamtama Kepala TNI Angkatan Darat yang terakhir berdinas di Detasemen Polisi Militer IV/4 Surakarta.
Anda masih ingat nama Kopral Bagyo? Ini kabar terbarunya. Pria bernama lengkap Kopral Kepala Cpm Partika Subagyo Lelono adalah seorang purnawirawan Tamtama Kepala TNI Angkatan Darat yang terakhir berdinas di Detasemen Polisi Militer IV/4 Surakarta.
Beberapa tahun pensiun, tidak mengurangi semangat Kopral Bagyo untuk tetap eksis. Namun saat ini waktunya lebih banyak digunakan untuk pengabdian kepada masyarakat. Pemegang medali emas sebagai prajuit terkuat TNI AD dari Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, Letjen TNI Johannes Suryo Prabowo itu kini menghabiskan waktunya menjadi relawan di PMI Cabang Solo.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
Momen Hari Lingkungan Hidup belum lama ini, dimanfaatkan Kopral Bagyo untuk mengajak masyarakat ikut melestarikan dan menjaga lingkungan sekitar. Berkeliling kota, pria kelahiran Banyuwangi itu mengajak masyarakat untuk ikut serta menyelamatkan bumi dari bencana dengan mencintai lingkungan serta ikut menanam pohon.
Saat berkeliling kota, kopral Bagyo yang didampingi salah satu cucunya juga membagikan sejumlah pohon untuk ditanam warga. Aksi Kopral Bagyo berakhir di kampus Akademi Teknologi Bank Darah (AKBARA) Surakarta. Di kampus milik PMI Solo, Bagyo membuat kejutan. Kakek 60 tahun itu mendaftarkan diri sebagai mahasiswa Jurusan Kebencanaan.
Bagyo yang pernah berkeliling tugu monas 25 jam nonstop ini pun menyerahkan berkas pendaftaran di jurusan manajemen kebencanaan. Tanpa menunggu lama, Bagyo langsung diterima sebagai mahasiswa baru.
"Saya mendaftar kuliah di jurusan manajemen kebencanaan ini sebagai bentuk pengabdian untuk bangsa dan negara. Meskipun sudah berumur itu bukan penghalang," ujar Bagyo kepada merdeka.com, Selasa (6/6).
"Saya selama ini menjadi pembina fisik di Politeknik Akbara, daftar kuliah ini, saya diperintah rektor, kalau dulu diperintah panglima sampai lima kali kuliah selama satu bulan agar naik pangkat saya tidak mau. Ini diperintah kuliah selama empat tahun malah mau, tujuannya sebagai motivasi dan menambah pengetahuan saat nanti ditugaskan di lokasi bencana," terangnya.
Kopral Bagyo mengaku sering diterjunkan ke lokasi bencana di Tanah Air untuk memberikan berbagai macam bantuan. Di antaranya gempa di Lombok Nusa Tenggara Barat, erupsi Gunung Semeru dan lainnya. Bagyo juga mengajak masyarakat merawat dan menjaga alam agar terhindar dari bencana.
"Kita wajib menjaga alam sekitar agar tidak marah. Kalau marah akibatnya apa, banyak bencana. Kita harap alam tidak marah, kita antisipasi kita berikan anak anak motivasi tentang cinta lingkungan, menanam pohon dan lain sebagainya," ungkapnya.
Wakil Kepala Kampus Akbara Agus Setyo Utomo membenarkan jika Kopral Bagyo, telah mendaftarkan diri di salah Prodi Manajemen Penanggulangan Bencana.
"Kita harapkan Pak Bagyo nantinya akan menjadi ahli kebencanaan. Lingkungan kita atau di negara kita rawan bencana apalagi dengan isu megathrust ini, jadi dikaitkan dengan topik kita manajemen kebencanaan itu sangat tepat untuk mengatasi kebencanaan di negara kita. Di Indonesia selevel S1 atau D4 baru kampus AKBARA yang menyelenggarakan, sehingga meski pendaftar usianya sudah tua, kita dorong untuk tetap kuliah di Manajemen Kebencanaan di kampus kita ini," pungkasnya.
(mdk/cob)